Tuesday 29 September 2015

Sinopsis Anohana: The Flower We Saw That Day TV Drama Special ~ Part 4




FilmMania21 - Sinopsis Anohana: The Flower We Saw That Day TV Drama Special ~ Part 4, Persiapan kembang api selesai, besok mereka akan menerbangkannya ke udara.

Menma ada di markas, ia duduk di atas dan menatap markas rahasia dari sudut ke sudut dan terakhir ia melihat tulisan Super Peace Busters yang mereka tulis 7 tahun lalu.

Tsuruko dan Anaru sibuk menjahit kain. Anaru kemudian bertanya dengan hati-hati, Jika Menma menghilang, apa kau berfikir Yukiatsu akan melihat padamu?
sebuah pertanyaan dimana Anaru akan menganggap jawabannya adalah perasaan Jintan padanya.
Tsuruko menghentikan jahitannya dan mengatakan kalau Anaru bodoh.
Tsuruko berkata pada hari itu, aku tidak bisa menghentikan kalian yang memaksa Jintan bicara.

Flashback, saat kejadian di markas rahasia, Tsuruko kecil berusaha menghentikan mereka yang memaksa Jintan untuk menjawab, karena ia melihat Menma merasa terganggu.
Saat semuanya keluar mencari Jintan, Yukiatsu juga keluar mengejar Menma. Tsuruko memanggilnya, Yukiatsu berhenti dan Tusruko menatap dengan tatapan jangan pergi.
Tapi Yukiatsu meninggalkannya dengan menggenggam jepitan rambut dan mengejar Menma.

Tsuruko menyalahkan dirinya, seandainya saat itu ia tidak mencoba menghentikan mereka, Menma mungkin tidak akan jatuh ke sungai.
Anaru terdiam. Kemudian ia bertanya, jadi itu yang kau pikirkan?
Anaru menangis, saat itu Menma berkata, kalau Super Peace Busters akan ada selamanya. Bahwa kita semua akan selamanya berteman. Tak peduli bagaimanapun kita berfikir, tak peduli seberapa jauh jarak diantara kita, aku selalu berfikir kita akan bersama lagi. Tapi, setelah kita kehilangan satu orang, kita semuanya terpisah.
Anaru menatap Tsuruko yang bersedih, Tsuruko mengatakan kalau mereka meninggalkan Menma dibelakang dan ia tidak bisa berbuat apa-apa, karenanya kali ini, mereka harus memastikan Menma pergi dengan tenang.
Anaru menggenggam tangan Tsuruko dan Tsuruko membalasnya, keduanya bersedih.

Jintan di padang rumput, memandangi tempat dimana mereka akan melepaskan kembang api.
Poppo datang dan mengajak Jintan berkumpul nanti malam, untuk melepaskan kepergian Menma.
Jintan mengatakan jika hanya sendirian, ia tak yakin bisa menyelesaikannya.
Poppo kemudian mengubah wajahnya menjadi sedih, Ia berkata, sebenarnya... aku melihatnya...
Jintan bingung, Apa?
Poppo berkata, 7 tahun lalu di hari itu... aku melihat Menma meninggal.

Flashback ke 7 tahun lalu, Poppo sedang mencari Menma dan Jintan.
Di tepi sungai, di jurang itu, Poppo terkejut, ia melihat sendal orange Menma di tepi jurang.
Poppo melihat ke jurang dan pasangan sendal yang lain ada dibawah, kemudian ia mulai menangis.

Poppo mengatakan saat itu ia terlalu takut, jadi yang bisa ia lakukan hanyalah melihat Menma terbawa arus sungai. Ia tak bisa melakukan apapun.
Poppo tersungkur ke tanah dan menangis. Ia bertanya-tanya sambil menangis apakah Menma akan kembali ke alamnya, dan apakah ia bisa melakukan itu untuk Menma.
Jintan meneteskan air matanya, ia memandangi tempat dimana mereka akan melepaskan kembang api, Bukan hanya aku, semuanya punya rasa penyesalan pada Menma dan terus tumbuh seiring berlalunya waktu sejak saat itu. Dan lagi, akhir semuanya semakin mendekat.

Yukiatsu mengeluarkan sebuah foto dari dalam lacinya, bingai foto yang selama ini selalu dalam posisi terbalik.
Ia menatapnya lagi, foto Super Peace Busters. Ia merasa harus melakukan sesuatu.
Yukiatsu bergumam, ashita... (besok)

Malam harinya, di markas rahasia Super Peace Busters diadakan acara perpisahan untuk Menma.
Pembawa acaranya adalah Poppo, ia berbicara dengan nada ceria sementara yang lain kalut dengan pikiran masing-masing, entah kenapa mereka tidak terlihat sedih juga.
Menma mengucapkan sepatah dua patah kata sambutan, Jintan menerjemahkannya.
Menma mnegucapkan terima kasih pada semuanya, besok ia akan pergi, ia ingin sekali menghabiskan waktu bersama semuanya sampai akhir.
Yang lain menunduk. Poppo menangis terharu.

semuanya terdiam. Suasana menjadi tidak enak.
Yukiatsu membawa jepitan rambut dan mengenggamnya dengan kuat. Ia berkata, aku pikir... kembang api roket bukanlah satu-satunya yang diinginkan Menma.
Yang lain terkejut menatap Yukiatsu. Anaru bertanya, apakah ada lagi? Apa?
Menma terdiam, dia menunduk.

Yukiatsu menatap Jintan, Jintan... hari itu, apa yang sebenarnya kau pikirkan tentang Menma?
Jintan terkejut, hari itu maksudnya...
Yukiatsu meminta Anaru untuk bertanya sekali lagi.
Anaru juga tentu saja kaget, Jintan meminta Yukiatsu jangan main-main.
Yukiatsu meminta Anaru untuk cepat mengatakannya, seperti hari itu.
Jintan kesal dan menyuruh mereka berhenti. Tsuruko juga menyuruh Yukiatsu berhenti.

Yukiatsu berteriak, MUNGKIN SAJA KARENA ITU MENMA KEMBALI! UNTUNG MENGULANG KEJADIAN SAAT ITU!!!! Bukankah kalian juga berfikir kalau itu bagian dari keinginannya?
Semuanya terdiam. DAlam lubuk hati mereka, meski hanya sebagian kecil, mungkin merasa kalau itu benar, semua kejadian dimulai dari hari itu, mungkin saja, Menma kembali demi hari itu.
Yukiatsu bertanya lagi pada Jintan , bukankah kau juga ingin mengulangi hari itu?
Jintan terdiam.

Anaru melihat ekspresi Jintan. Ia menunduk dan menghela nafas menutup matanya.
Anaru mulai bicara, Tak peduli apa jawabannya, Jintan... kau menyukai Menma, bukan?
Jintan menunduk, Menma terdiam. Yukiatsu bicara, Kau sendiri yang mengatakan bahwa tidak ada rahasia dalam Super Peace Busters.
Poppo meremas kertas yang ia pegang dan mulai bicara, Katakan... Katakan... Katakan.. Katakan.. Katakan... Katakan...
Jintan tak tahan, mengulang kejadian 7 tahun lalu membuatnya mengingat hal-hal menyakitkan. Ia bangkit dan akan kabur seperti 7 tahun lalu.

Poppo berteriak menghentikannya, JANGAN LARI!! JIKA KAU LARI!! KEJADIAN 7 TAHUN LALU AKAN TERULANG!!
Jintan berhenti dipintu.
Anaru menangis, katakan padaya, Jintan... KAu harus mengatakan yang sungguhnya pada Menma kali ini.
Jintan terdiam, ia masih berdiri membelakangi semuanya. Anaru tersu memangis dan memanggilnya bodoh.
Jintan perlahan berbalik, ia menatap Menma yang meneteskan air mata.

"Suki da yo..."
Jintan mengatakannya dengan benar kali ini. Menma terkejut. Yang lain tidak terlalu kaget karena mereka semua sudah tahu sejak awal, bahkan sejak 7 tahun lalu.
Jintan menangis dan berkata, Selama ini, aku selalu ingin meminta maaf atas apa yang terjadi hari itu. Aku tidak mengharapkan kau akan memaafkanku, jadi aku ingin bisa mengabulkan keinginanmu.
Menma menangis mendengarnya, sambil menunduk air mata terus berjatuhan.
Jintan mengatakan Ia selalu mengharapkan Menma kembali pada mereka dan berkumpul bersama semuanya seperti ini.

Yang lain tentu saja menangis mendengarnya.
Hanya Tsuruko yang tersenyum melihat Jintan.
Jintan mengatakan kalau semuanya pasti berterima kasih pada Menma karena mereka bisa berkumpul bersama kembali.
"Aku menyukai Menma. Aku sangat mencintaimu, bahkan sekarang."
Menma menatap Jintan, ia perlahan tersenyum dan mengangguk. Ia mengerti.

Tsuruko dan Anaru pulang bersama malamnya.
Tsuruko berkomentar, bahkan sejak hari itu kau sudah tahu apa jawaban Jintan, aku cukup kaget kau masih mau menanyakannya.
Anaru kesal, Tsuruko, kau tidak akan mengerti. Orang yang kau sukai tidak pernah melihat padamu...
Tsuruko memotong, tentu saja aku tahu.
Keduanya menghentikan langkah. Tsuruko berbalik menatap Anaru, ia tersenyum, Itu karena aku menyukai Yukiatsu.
Anaru terdiam. Tsuruko melanjutkan, ia tidak mengerti apa itu selamanya, tapi saat Menma menghilang mungkin saja Jintan akan melihat Anaru.

Anaru terkejut, kenapa kau mengatakan hal itu?
Tsuruko tidak menjawab, Tapi... Yukiatsu... dia tidak akan pernah memilihku.
Tsuruko tersenyum pahit, Karena pengganti Menma adalah kau.
Anaru tidak terima, Aku bukan penggantinya, Yukiatsu juga tidak akan berfikir seperti itu. Karena bagaimana pun menyakitkannya, aku tidak akan pernah berkencan dengan Yukiatsu. Tidak ada yang bisa menggantikan Jintan.

Tsuruko terdiam. Ia menyadari, memang tidak akan ada yang menggantikan siapapun diantara mereka. Karena itu lah mereka harus mengirim Menma ke surga dengan baik.
Tsuruko mengangguk.

Yukiatsu masih di markas bersama Poppo. Ia memandangi jepitan rambut dan penasaran kira-kira Menma menjawab apa, ia pikir seharusnya ia tidak menanyakannya tadi.

Menma dan Jintan dalam perjalanan pulang. Menma tersenyum cerah dan menanyakan lagi apakah itu benar.
Jintan tidak mengelak meski ia malu ia mengatakan itu adalah kebenaran 7 tahun lalu, Ia menyukai Menma bukan sebagai teman.
Menma mengatakan ia mengerti, Kau menyukaiku sampai kau ingin membuatku menjadi pengantinmu, kan?

Menma berlari agak jauh di hadapan Jintan dan berkata, Aku... akan menghilang.
Jintan tersentak. Menma berkata, Aku... akan dilahirkan kembali. JIka aku tidak menghilang, maka aku tidak akan bisa melakukannya. aku tidak akan bisa bicara pada semuanya.
Jintan agak kecewa karena menma mengatakan 'semuanya' bukan hanya dirinya.
Menma tersenyum dan mengatakan kalau ibu Jintan yang mengatakan itu padanya.
Jintan terkejut, Ibu....?

Menma mengalihkan pembicaraan dengan cepat, tentang kekhawatirannya takut dilahirkan lagi sebagai ulat.
Menma : Ah, Bagaimana nanti jika aku dilahirkan menjadi ulat? Kau pasti akan menginjakku. Aku juga penasaran, bagaimana jika kau memetikku, jika aku dilahirkan kembali menjadi bunga.
Menma terus berjalan menjauhi Jintan, tentang kekhawatirannya.
Jintan menatap Menma yang semakin lama semakin menjauh, ia menahan air matanya.

Tsuruko dan Anaru datang ke rumah keluarga Menma untuk meminta mereka datang menonton Kembang Api Roket.
Ibu marah pada mereka, tidak ada yang menyuruh mereka memperhatikan Menma dan menganggap mereka bermain-main dan tidak peduli pada Menma.
Satoshi tidak tahan melihat ibunya, Ibu.... Apakah ibu tahu... sekarang tinggiku berapa??
Ibu terdiam. Satoshi tersenyum menyakitkan, ia mengatakan kalau ia tumbuh sangat cepat tahun lalu. Tapi ibunya sama sekali tidak peduli padanya.
Ibu terdiam, ia menangis mendengar kata-kata puteranya.

Keesokan harinya.
Kembang api roket akan diluncurkan.
Yang lain bersiap-siap untuk peluncuran, Yukiatsu dan Tsuruko tampak mengurusi kain-kain dan Anaru mengurusi kertas, sementara Menma menari kesana kemari dan mengagumi indahnya hari ini.
Jintan hanya bisa melihat Menma kesana kemari, ia menghela nafas.

Pak boss menegur Jintan agar jangan kelihatan depresi. Angkat kepalamu dan lihat matahari, jika tidak Menma-chan tidak akan bisa menghilang.
Menma setuju dengan kata-kata pak Boss.
Yang lain, satu per satu memperhatikan Jintan.
Jintan menatap Menma, seolah ingin mengatakan sesuatu tapi ia tak jadi mengatakannya, karena sebuah mobil datang.

Satoshi keluar dari mobil. Ayahnya mengantarnya kesana.
Menma tersenyum melihat adiknya (kalau di versi Anime, Menma kelihatan lebih bahagia sampai loncat-loncat memeluk Saa-kun).
IA berterima kasih pada Satoshi dan ayahnya yang sudah datang. Tapi kemudian Mata Menma menangkap kalau ibunya juga ada disana.
Ia menahan tangisnya dan mengucapkan terima kasih.

Persiapan selesai. Mereka siap untuk menerbangkan kembang api roket.
Super Peace Busters minus Menma berbaris, sedangkan Menma berdiri di belakang mereka.
Jintan berbalik ke belakang, menma ada disana tersenyum padanya, ia berkata dalam hati, apakah ini benar tidak apa-apa? Aku masih punya kesempatan untuk menghentikannya.
Pak boss siap membakar sumbu, tapi Jintan masih saja galau dalam hatinya, apakah benar ia mengharapkan Menma menghilang. Ia bahkan berniat menghentikannya.

Jintan masih bimbang, bimbang dan bimbang, sementara Pak boss akan membakar sumbunya.
TUNGGU!!!!
Akhirnya Jintan berteriak, sayangnya sumbu sudah dibakar dan dengan cepat menuju pusat kembang api roket.
Menma tiba-tiba merasakan angin berhembus mendekatinya, ia membelalakkan mata.

Kembang api meroket ke langit musim panas yang biru.
Jintan berkaca-kaca melihatnya.

Super Peace Busters yang lain juga melihat kembang api yang menembus menuju langit.

Satoshi dan keluarga Menma juga melihatnya, Ibu kembali menangis, ia merasa ini saatnya merelakan Menma.
[OMG!!! OST Kimi Ga Kureta Mono beneran passssss!!! *tapi ada apa dengan suara penyanyinya? banyakan editan O_0).

Kembang api meledak di udara. Semuanya memandang ke arah langit.
Merelakan kepergian Menma, semuanya mengenang.

"WHOAAAA, Bagus sekali ya, Jintan."
Jintan tersentak. Menma tidak menghilang, Menma?
Menma juga terkejut Jintan masih bisa melihatnya. Yang lain juga terkejut dan bertanya pada Jintan, dia masih disini??

"Menma, maafkan aku... saat itu, aku berfikir... aku bersyukur kau masih disini..."

Malam harinya, Menma kembali ke rumah sendirian karena Jintan memintanya.
Ia melihat Ayah sedang berdoa di altar ibu Jintan, ia mengatakan hari ini Jintan menyalakan kembang api untuk Menma-chan dan dia kelihatan sangat senang.
Menma tersenyum melihatnya.
Menma kemudian berbalik dan akan pergi, tiba-tiba ia teringat sesuatu.

Saat dimana ibu Jintan dan Menma bicara berdua, ibu berkata, Jintan... dia tidak mau mengangis.
Menma kecil berkata, bukankah itu karena dia kuat?
Ibu mengeleng dan mengatakan kalau jintan hanya berakting kuat, karena kondisinya begini,. Dia pasti berfikir kalau dia tidak boleh menangis.

Ibu teringat saat Jinta mengunjunginya kondisinya sedang tidak baik jadi ia tidak bisa duduk. Jinta bermain game di kursi dan mengatakan kalau teman-temannya kangen makan kue buatan ibunya, ia bertanya kapan ibu akan keluar dari rumah sakit.
Ibu berkata kalau sepertinya dalam waktu dekat ia tidak akan keluar.
Jintan menahan airmatanya dan mencoba tersenyum, ia berkata semoga ibunya cepat keluar dari rumah sakit. dan ia mengambil barang bawaannya.
Ibu Jintan dengan suara parau meminta puteranya berhati-hati dalam perjalanan pulang.
Jintan mengepalkan tangannya, ia berusaha bersikap ceria didepan ibunya dan tersenyum, ia mengatakan ia akan datang lain kali membawa pakaian ibunya.
Ibu sedih melihatnya, ibu meneteskan air mata di sudut matanya.

Ibu mengatakan pada Menma kalau Jintan selalu ceria, tapi ia pikir Jintan pasti merasa sakit dalam hatinya dan ingin menangis, dia tidak mau menangis didepan semuanya kan?
Menma terdiam, karena selama ini Jintan memang ceria dihadapan Super Peace Busters.
Ibu berkata lagi, Sebenarnya aku ingin dia tersenyum, marah dan menangis seperti biasanya. Itu mungkin adalah harapanku.
Menma kecil mengerti, ia berjanji akan membuat Jintan menangis, bagaimana pun caranya.
Ia dan Ibu membuat janji jari kelingking.

Menma yang berada di rumah Jintan ingat dengan janjinya dan juga harapannya.
Semuanya memang berhubungan dengan jintan, bukan Super Peace Busters, itu sebabnya dia muncul dan hanya bisa dilihat oleh Jintan.
Menma kemudian terkejut, tangannya mulai menghilang.
Mungkin efek dia sudah bisa mengingat janjinya, tubuhnya melemah, Menma terjatuh.

Super Peace Busters berkumpul didepan kuil.
Jintan mengatakan kalau dalam hatinya, ia merasa bersyukur bahwa hanya dirinya yang bisa melihat Menma. Tapi tidak dengan Menma, dia... tidak hanya ingin bisa berbicara padaku, dia ingin sekali berbicara pada semuanya. Karenanya dia ingin menghilang, agar bisa terlahir kembali.  Dia... ingin kita semuanya menemukannya.
semuanya terdiam. Yukiatsu berkata kalau menma seharusnya disini bersama mereka. Anaru setuju, ia ingin Jintan menjemput Menma dan mereka bisa bicara bersama-sama. Tsuruko setuju, karena mereka semua adalah 6 sekawan, Super Peace Busters.
Jintan mengerti dan akan membawa Menma dan mereka berjanji bertemu di markas.

Jintan berlari menuju rumah untuk menjemput Menma.
Ia mencari-cari Menma dan menemukannya terbaring dekat altar, Jintan shock melihat tangan Menma yang tembus pandang.
Jintan segera memeluk Menma yang sesak nafas.

Menma menangis.
Ia menyentuh wajah Jintan dan mengatakan kalau ia sudah ingat, janjinya pada ibu Jintan.
Jintan terkejut.
Menma berkata, Aku pikir itu adalah janji untuk membuatmu menangis.
Jintan terkejut, ia teringat ia sudah menangis saat menyatakan perasaan sejujurnya pada Menma (lhoo, bukannya dia juga nangis pas Menma meninggal ya?).
Menma mengatakan, karena janji itu maka ia ada disini dan sudah terwujud.

Menma menyentuh wajah Jintan yang menangis.
Menma tersenyum dan ia semakin dan semakin lemah dan lemas.
Jintan menangis, ia mengatakan Menma tidak boleh pergi sekarang, Menma tidak boleh hanya mengucapkan selamat tinggal padanya.
Jintan menggendong Menma dan mengajak pergi ke tempat semuanya.

Jintan berlari menyusuri jalan yang temaram dengan Menma yang lemas di punggungnya.
Tubuh Menma hampir menghilang, Jintan berteriak untuk menunggu, karena ia harus membawa Menma ketempat semuanya. Ia tidak akan meninggalkan Menma sendirian, jadi ia meminta Menma menunggu.
Jintan terus berlari dan berlari, menuju markas rahasia Super Peace Busters.

Jintan masuk ke dalam, semuanya sudah menunggu disana.
Poppo bertanya, dimana Menma?
Jintan menurutkan Menma dari pinggungnya. Jintan mengatakan pada semuanya bahwa keinginan Menma sudah terwujud.
Semuanya heran dan bingung.
Jintan kemudian berbalik untuk melihat Menma dibelakangnya.
Menma menghilang.

                                                                      Bersambung. . .

Sinopsis Anohana: The Flower We Saw That Day TV Drama Special ~ Part 4 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment