Di toko baju Hazal bersikap tak sopan pada peyalan toko, Dilara pun mendekat dan bilang agar Hazal bersikap lebih sopan namun putrinya itu nampak cuek saja.
Gulseren lapor polisi dengan dalih putrinya diculik tapi polisi tak menanggapi laporannya karena sebelumnya Gulseren pernah datang dengan laporan yang sama tapi kenyataanya putrinya tak diculik.
Ozan dinasehati Jihan agar lebih hati-hati dalam berpelilaku karena banyak pihak yang mencari celah untuk mencari keuntungan pribadi.
Cansu pulang ke rumah, hanya bertemu pembantu lalu bertanya ibunya kemana? tapi sang pembantu bilang gak tau. Cansu nampak kesal dan langsung ke kamar.
Gulseren menemui Hazal di rumah Dilara. Gulseren minta Hazal kembali, tapi Dilara melarang dan Hazal pun marah-marah, langsung menolak ajakan Gulseren. Dilara pun menyuruh satpam untuk mengusir Gulseren keluar dari rumahnya. Gulseren menangis lemas diluar pintu.
Dilara dan Hazal masuk rumah dengan membawa banyak belanjaan, Cansu melihatnya dan langsung lari masuk kamar. Dilara berusaha mengejar untuk menenangkan Cansu. Dilara bilang Cansu tetap putri kesayangannya, Dilara bilang Hazal tak selamanya tinggal di rumah itu, Dilara bilang Hazal tak mungkin menggantikan posisi Cansu. Saat Dilara bilang seperti itu, si Hazal nguping dari luar.
Gulseren ke rumah sahabatnya, curhat soal kelakuan Dilara. Sahabatnya pun menyarankan agar Gulseren telpon Jihan dan menceritakan semua sial Dilara yang ingin mengambil Hazal.
Dilara menemui ayah mertuanya, Dilara bermaksud untuk menjemputnya untuk kembali ke rumah. Rahmi pura-pura tidak mau karena kalo Jihan tau bisa repot. Tapi ya akhirnya si kakek licik ini mau-mau aja. Rahmi pun cerita pada Dilara soal terlilit utang tapi Jihan tak mau memberikan uang.
Jihan telpon sahabatnya Gulseren, akhirnya sang sahabat pun cerita bahwa Gulseren saat ini sedang hancur karena Dilara mengambil Hazal. Jihan ingin bicara dengan Gulseren tapi tidak bisa karena saat itu Gulseren sedang tidur.
Jihan telpon menanyakan soal Hazal pada Dilara. Jihan marah-marah dan minta agar Dilara mengembalikan Hazal ke Gulseren tapi tanpa banyak kata Dilara menutup telponnya. Yah, ternyata Dilara mengambil Hazal untuk balas dendam pada Gulseren, Dilara hanya ingin menyakiti Gulseren. Dan tindakan itu didukung oleh Rahmi.
Rahmi memberikan ide pada Dilara soal Gulseren. Rahmi memberikan saran agar Dilara menghubungi Jihan dan bilang akan menuruti perceraian Jihan dengan sebuah syarat.
Hazal dengan tidak sopan memanggil pembantunya, lalu menyuruh minta dibuatkan jus. Begitu jus dibuatkan langsung menyuruh pembantunya untuk mengambilkan tabletnya. Tiba-tiba Jihan datang dan menyapa Hazal dengan ramahnya. Hazal langsung mengadu tentang kamarnya yang sempit. Jihan cerita soal Gulseren yang saat ini sedang sedih, Hazal langsung sedih dan merengek. Hazal marah-marah karena mengira Jihan tak ingin Hazal tinggal di rumah mewahnya.
Dilara dan Rahmi kembali ke rumah. Rahmi langsung sembuinya agar Jihan tak tau kedatangannya. Dilara langsung menghampiri Jihan dan Hazal. Jihan tau bahwa Dilara akan melakukan apapun untuk membuat Gulseren marah. Dilara pun langsung bilang akan menerima perceraian dari Jihan dengan syarat Cansu dan Hazal ikut dengannya dan akan membawa anak-anak ke Amerika. Jihan terkejut mendengar syarat itu, Jihan bilang itu bukan syarat tapi pemerasan. Jihan pun langsung pergi. Dilara langsung menangis, Rahmi datang sok asyik menenangkan Dilara bahwa rencananya akan berhasil dan akan baik-baik saja.
Oskan menelpon Keriman. Oskan kecewa karena uang yang diingikan tak segera diberikan, Keriman malah marah-marah dan cerita yang enggak-enggak soal Gulseren. Keriman bilang Gulseren selingkuh dengan Jihan dan bahkan sering kali menganiaya Keriman. Oskan langsung menuntup telponnya ketika mendengar kabar Gulseren selingkuh dengan Jihan.
Cansu ngambek pada Dilara, Cansu marah karena Dilara tak pernah minta pendatanya soal Hazal yang kini tinggal serumah. Dilara malah bilang bahwa Jihan menemui Gulseren dan ingin bercerai, seolah-olah cerita itu menjatuhkan Jihan. (mungkin ini termasuk rencana-nya Dilara dengan Rahmi). Mendengar cerita seperti itu Cansu sedih dan memelik Dilara.
0 comments:
Post a Comment