FilmMania21 - Sinopsis She Was Pretty Episode 5 Part 1, Hye Jin bingung akan memencet angka berapa untuk masuk ke apartemennya, tapi dia tiba-tiba saja teringat kenangan masa kecilnya – dimana Hye Jin kecil merayakan hari ulang tahun Sung Joon dengan memegang sebuah kue ulang tahun di tangannya. Hye Jin kecil mengira tanggal hari ini adalah ulang tahunnya karna Sung Joon menggunakan tanggal itu untuk locker, kunci sepeda dan semua kuncinya yang lain; tapi Sung Joon kecil berkata bahwa hari ini bukan ulang tahunnya dan menjelaskan jika ini adalah hari favoritnya di sepanjang tahun karna bertepatan dengan Hari Internasional Bertangan Kidal. Hye Jin akhirnya berhasil masuk ke dalam apartemen Sung Joon dengan menekan tombol pintunya menggunakan angka tanggal Hari Internasional Bertangan Kidal yang ia lihat di buku catatannya.
Hye Jin berjalan dengan perlahan masuk ke dalam apartemennya, dan tanpa ia sadari Sung Joon telah terbangun dan melihatnya menyentuh puzzle lukisan Renoir. Dia berjalan ke arahnya dan bertanya apa yang sedang ia lakukan disini, dan karna kaget tanpa ia sengaja Hye Jin mendorongnya dan bingkai itupun jatuh. Hye Jin kaget dan ketika dia akan melangkah mundur, Sung Joon menarik Hye Jin ke arahnya karna kakinya hampir saja menginjak pecahan kaca.
Sung Joon bertanya sekali lagi mengapa dia ada di rumahnya; dan dengan terbatah-batah Hye Jin menjelaskan, “Itu…makan malam kau yang pertama pergi… diluar…keluar…ponsel tapi bam!”; dan Sung Joon memperjelas jadi setelah makan malam dia yang pertama pergi dan Hye Jin keluar untuk menelpon tapi dia pingsan diluar dan Hye Jin mengangguk.
Hye Jin menjelaskan jika dia membawanya ke apartemennya bersama Shin Hyuk dan dia sekarang sudah pulang. Dan ketika Sung Joon bertanya bagaimana dia bisa masuk ke dalam rumahnya, Hye Jin mengaku menggunakan kartu kuncinya. Karna merasa bersalah Hye Jin bermaksud untuk membereskan pecahan kacanya, tapi Sung Joon menarik tangannya dan menyuruhnya untuk tidak menyentuhnya; dan Hye Jin pamit pulang.
Di luar apartemennya, jantung Hye Jin serasa mau copot karna tak menyangka jika Sung Joon tiba-tiba akan bangun. Tapi karna tadi lari dengan terburu-buru keluar dari apartemennya tanpa ia sadari ternyata kaki di sebelah kirinya memakai sepatu Sung Joon. Hye Jin berdiri di depan pintu apartemennya dan merasa bingung bagaimana caranya masuk ke dalam; tapi pintunya tiba-tiba terbuka dan melihat tangan Sung Joon memegang sebuah kayu dan di kayu itu ada sepatu Hye Jin. Hye Jin meminta maaf dan menaruh sepatu Sung Joon di kayu itu dan Sung Joon langsung menutup pintunya tanpa memberikan kesempatan bagi Hye Jin untuk kembali bicara.
Di toko sepatu, Ha Ri tetap membeli sebuah sepatu high heels yang sangat ia sukai meskipun ukuran sepatunya kekecilan. Pelayan tokonya menjelaskan karna ukuran sepatunya kekecilan, akan sakit ketika nanti ia kenakan tapi Ha Ri mengatakan bahwa sudah menjadi filosofinya untuk memiliki segala yang ia sukai.
Ha Ri muncul di depan ayah Hye Jin yang sedang sibuk mengurus percetakannya, dan dia memanggilnya: “Putriku ada disini.” Ayah Hye Jin, ibunya dan Hye Rin makan bersama Ha Ri dan ibu Hye Jin dengan penuh rasa sayang menyuapi Ha Ri kimchi. Hye Jin sempat sedikit ngambek karna yang lainnya cuek ketika dia datang apalagi mereka semua sudah makan padahal ini adalah pesta yang dibuat untuknya karna dia telah mendapatkan pekerjaan baru. Hye Rin kemudian berkata padanya: “Orang-orang seperti kami ada dan kemudian ada orang-orang yang terlihat jelek apapun yang mereka lakukan.”
Hye Jin kemudian membalas adiknya: “Baiklah. Nikmatilah selagi bisa. Saya seusiamu ketika perubahan yang merugikan itu mulai terjadi. Mungkin akan segera, kau juga akan mengalaminya mirip sepertiku.”
Hye Rin marah besar mengatakan jika dia tidak akan pernah menjadi seperti dirinya; tapi Hye Jin membalas bahwa tak perduli bagaimanapun mereka berdua akan menyerupai ayahnya. Tapi ibunya malah berkata pada Hye Jin, “Apa yang sedang kau katakan, saya belum pernah melihat pria setampan suamiku.” Dan Hye Rin yang ketakutan kecantikannya akan memudar berkata pada ayahnya jika nanti dia berubah seperti Hye Jin, dia menyuruh ayahnya menjual tempat percetakannya sehingga dia bisa melakukan operasi plastik; tapi ayahnya hanya menjawab: “Kau cantik, cantik.”
Di rumahnya, Hye Jin mencari celana baggynya di tempat penyimpanan barang-barang lama, dan tanpa sengaja dia menemukan kotak yang berisi kenangan-kenangan kecilnya mulai dari surat-surat lama Sung Joon, sertifikat kebaikan dan ia kembali teringat masa kecilnya ketika Hye Jin kecil di depan teman-temannya berkata bahwa impiannya adalah menjadi penulis buku anak-anak. Menulis cerita dimana siapapun bisa menjadi pahlawan yang mengagumkan; menjadi penulis buku anak-anak yang membawa kebahagiaan pada semua orang adalah impiannya.
Dan ketika dia membuka lembar demi lembar buku catatannya, dia menemukan sebuah potongan puzzle (gambar seorang gadis yang tersembunyi); dan kembali flashback dimana Sung Joon kecil memberikan potongan puzzle itu dan dibaliknya ada sebuah gambar payung. Kita bisa mendengar suara Sung Joon berkata: Trima kasih karna selama ini telah menjadi payungku. Ketika kita bertemu kembali, saya akan menjadi payungmu.” Dan di masa sekarang, sambil memegang dan menatap puzzle itu, Hye Jin berkata jika mengingat masa lalu, dia tak menyangka mereka bisa bertemu kembali dengan cara seperti ini.
Di dalam mobil Ha Ri mengeluh pada Hye Jin karna tidak menghentikannya makan terlalu banyak: “Apa yang akan kau lakukan dengan kaloriku? Saya harus olahraga sebelum sampai rumah.” Han Sul tiba-tiba menelpon dan menyuruhnya pergi ke kantor sekarang untuk mengirimkan beberapa file melalui email karna sekarang dia ada di sebuah pertemuan penting dan tidak bisa bergerak (padahal sekarang dia lagi ada di salon) dan berpesan untuk tidak memberitahu yang lain. Karna Hye Jin setuju saja diperintah oleh Han Sul, Ha Ri protes mengapa dia terlalu baik dan terlalu penurut seharusnya dia berkata tidak bisa. Tapi suasana hati Ha Ri yang jengkel karna Han Sul mau tak mau mereda ketika lagu kesukaannya bersama Hye Jin diputar di radio dan mereka berdua menyanyi bersama di dalam mobil.
Hye Jin datang ke kantor yang sepi, dan Han Sul langsung saja menutup telponnya ketika dia mengabarinya di telpon telah mengirim file itu di email tanpa mengucapkan terima kasih. Hye Jin masuk ke kantor Sung Joon karna melihat lampu kantornya masih menyala. Dan di dalam kantornya, Hye Jin menggunakan kesempatan duduk di kursi Sung Joon dan berakting layaknya seoang Pemred sedang memerintah Sung Joon dan bermain-main dengan mannenya, tapi Hye Jin terpaksa sembunyi mendengar suara Sung Joon yang tiba-tiba datang ke kantor.
Masuk dalam ruangannya, di telpon Sung Joon berkata dalam bahasa Inggris bahwa dia akan melalukan segalanya untuk mencapai skor itu. ‘Most Korea’ tidak akan berhenti terbit setelah tiga bulan, dan Hye Jin bersembunyi di lemari baju Sung Joon dan tentu saja mendengar percakapannya. Sung Joon membuka lemari bajunya dan oops menemukan Hye Jin ada di dalam. Hye Jin menjelaskan jika dia datang untuk mengerjakan sesuatu tapi dia melihat lampunya menyala; Sung Joon tidak mempersoalkan masalah dia masuk ke kantornya tapi malah memperingatkan Hye Jin untuk tidak memberitahu anggota tim yang lainya atas apa yang telah ia dengar dan pahami jika majalah Most bisa saja tidak ada lagi.
Dan karna tasnya tersangkut di pintu, Hye Jin mengira Sung Joon menariknya dan mulai ngelantur berbicara jika mulutnya akan tertutup rapat dan tidak akan menceritakan pada orang lain dan menyuruhnya untuk membiarkannya pergi; tapi Hye Jin tersadar jika Sung Joon hanya berdiri disana dan menarik tasnya dari pintu dan pergi — tapi tanpa ia sadari potongan puzzle itu terjatuh di depan pintu Sung Joon.
Di tempat gym, Hye Jin merasa sangat kelelahan karna terlalu berlebihan olahraga dan dia bertemu Sung Joon disana. Sung Joon berkata bahwa seandainya dia tahu Hye Jin juga akan datang maka dia akan datang di waktu yang sama; tapi Ha Ri lantas berbohong dan mengaku jika dia juga baru sampai disini dan Ha Ri menemani Sung Joon berolahraga.
Usai berolahraga, Sung Joon melihat Ha Ri sangat kecapaian dan bertanya apa dia tidak istirahat; tapi Ha Ri terus saja berbohong mengaku jika dia tidak kelelahan yang ada dia malah enakan setelah berolahraga dan akan mengantar Sung Joon pulang. Tapi saat akan berjalan pergi ke parkiran, Sung Joon menghentikan Ha Ri dan bertanya jika bulu matanya jatuh dan Sung Joon mengambil bulu matanya yang jatuh di pipinya.
Ha Ri hanya bisa bengong ketika Sung Joon bertanya padanya apa dia punya keinginan, dan menjelaskan jika dia membuat keinginan sebelum menerbangkan bulu matanya maka keinginannya akan terkabul karna itu adalah takhayul yang mereka percayai ketika kecil. Tapi Ha Ri tak mau mengucapkan keinginannya; dan Sung Joon menggantikan Ha Ri. Dia kemudian menutup matanya dan menerbangkan bulu mata Ha Ri, dan berkata jika keinginannya terkabul, dia akan mentraktirnya – dan tanpa sengaja ketika lewat di tempat olahraga itu Joon Woo melihat Sung Joon bersama Ha Ri dan menduga wanita yang sedang bersamanya adalah pacar bosnya.
Di dalam mobil, Ha Ri terus saja tertawa mendengar suara Sung Joon yang sumbang menyanyikan lagu kesayangannya ‘I Love you Baby.’ Dan ketika mereka sudah tiba di apartemen Sung Joon, Ha Ri berkata padanya jika dia sampai menangis karna tertawa dan Sung Joon lantas membalas berkata bahwa tiap kali dia menangis, dia akan bernyanyi untuknya.
Ha Ri tiba di rumah dan merasa bersalah pada Hye Jin yang mengira dirinya pergi berolahraga padahal di tempat itu dia juga bertemu Sung Joon. Keesokan paginya lagi berada di lobi hotel, Ha Ri melihat Shin Hyuk lewat sambil menguap dan memikirkan kata-kata manajernya waktu itu jika Shin Hyuk telah menginap di hotel ini selama setahun tapi tak seorang pun yang mengetahui siapa sebenarnya dirinya dan mereka hanya mengira jika dia adalah putra dari keluarga kaya.
Tapi Shin Hyuk tiba-tiba muncul di depannya membuat Ha Ri kaget dan berkata jika dia adalah pegawai yang menyebutnya pengemis tunawisma yang tentu saja membuatnya terluka dan lanjut berkata: “Tapi ketika kau tersenyum sepert itu, semua pria akan memaafkanmu, bukan?” Sebelum pergi, Shin Hyuk berkata padanya jika kita bertemu kembali, mari kita saling mengenal satu sama lain.
Ketika lampu hijau menyala, Hye Jin berkata ‘saatnya jalan’ membuat Sung Joon yang ada di seberang jalan kaget dan melihat-lihat sekelilingnya — dia melihat Hye Jin berjalan melewati zebra cross, dan mereka berdua bertemu kembali di dalam lift. Hye Jin dan Sung Joon keduanya canggung satu sama lain sesekali menoleh. Ketika Sung Joon menoleh ke arah Hye Jin, dia melihat jarinya memakai plester membuatnya teringat kejadian waktu itu ketika akan membersihkan kacanya dia melihat bercak darah.
Dan ketika Sung Joon baru saja akan bertanya tentang kaca yang pecah di apartemennya waktu itu, pintu lift terbuka dan dia mengurungkan niatnya. Hye Jin penasaran apa yang ingin ia bicarakan mengira Sung Joon khawatir tentang puzzlenya. Hye Jin lantas memeriksa kantongnya dan dia menyadari jika potongan puzzle itu ternyata jatuh di depan pintu ruang kantor Sung Joon malam itu.
Hye Jin lantas tergesa-gesa masuk ke kantor dan diberitahu oleh si petugas kebersihan jika dia tidak melihat potongan puzzle yang ia maksud. Dia takut setengah mati mengira jika Sung Joon sampai melihatnya maka semuanya akan berakhir. Hye Jin mencari di semua sudut ruangan membuat teman-temannya yang lain kebingungan melihatnya.
Hye Jin kemudian menunduk dan melihat potongan puzzle itu ada terselip di bawah rak kecil, dia kemudian mengambil mistar dan menggeser puzzle itu untuk mengeluarkannya. Dan ketika dia berhasil dan bermaksud akan mengambil, Poong Ho yang berjalan ke arahnya ternyata menendang puzzle itu masuk ke dalam kantor Sung Joon. Dan dari luar kaca dia hanya bisa melihat Sung Joon menginjak potongan puzzle itu dan menempel di sepatunya.
Duduk di kursinya sambil mengertakkan giginya dia kebingungn apa yang harus ia lakukan untuk masuk kedalam ruangan Sung Joon, sampai seseorang datang ke kantor membawa kiriman surat untuk Sung Joon – dan Hye Jin datang menghampiri pria itu dan berteriak: “Berikan itu padaku! Padaku! Padaku! Padaku!,”
Hye Jin segera masuk ke ruangan Sung Joon dan menyerahkan surat kirimannya.Hye Jin berpikir keras apa yang harus ia lakukan dan kemudian menjatuhkan pensil yang ada dimeja Sung Joon. Hye Jin lantas berpura-pura mengambil pensil itu dan di bawah meja Hye Jin berusaha mengambil potongan puzzle yang menempel di sepatu Sung Joon tapi karna kakinya bergerak kesana dan kesini dia mengalami kesulitan. Dan Sung Joon mengintip ke bawah mejanya dan bertanya apa yang sedang ia lakukan; Hye Jin kaget dan mengaku mengambil pensilnya.
Gagal rencana pertama, Hye Jin lantas mencoba cara lain; dia menawarkan Sung Joon bahwa dia akan membersihkan sepatunya yang agak kotor dan mengaku jika dia sangat pandai dalam menyemir. Tapi Sung Joon menolaknya, dan Poong Ho yang kebetulan masuk ke ruangan Sung Joon mendengar jika dia sangat pandai dalam menyemir sepatu dan meminta Hye Jin menyemirkan sepatunya.
Hye Jin terpaksa menyemirkan sepatu Poong Ho dan kaget setengah mati melihat Sung Joon keluar dari ruangannya. Pandangan Hye Jin terus saja pada sepatu Sung Joon dan ketika Sung Joon akan berbalik karna merasa seperti ada yang terlepas dari sepatunya; tiba-tiba Shin Hyuk menariknya dan memeluknya. Membuat semua yang ada diruangan terkejut tanpa terkecuali Sung Joon; tapi Shin Hyuk langsung menggeser puzzle itu dengan sepatunya dan mengaku karna sedang menulis artikel tentang bromance dan tidak mengerti tentang perasaan seperti apa yang dirasakan sehingga dia melakukannya. Dan ketika Sung Joon pergi, Shin Hyuk memberi isyarat pada Hye Jin jika potongan puzzle itu ada di bawah sepatunya.
0 comments:
Post a Comment