Ugly Duckling - Perfect Match episode 3
Episode 3: Walaupun aku tahu kalau aku tidak punya harapan, tapi aku akan selalu ada untukmu.
Suea marah dan tersinggung pada Nungning hanya karena dia malu melihat pacarnya yang miskin dan selalu memakai barang-barang butut.
"Sandal jepit itu murah, jangan terlalu membesar-besarkan"
"Ah, iya. Aku lupa kalau kau orang kaya" sindir Suea "kau bisa membelikan barang-barang untuk para pria dengan mudah. Baiklah, pergilah beli sandal baru untukku. Belikan aku seratus sandal, kau kan sudah tahu ukuran sandalku. Kenapa kau diam saja? Bukankah kau bilang kau tidak tahan melihat pacarmu memakai barang-barang butut? Kau sangat malu, pergilah beli sandal baru sana. Kalau kau membiarkan pacarmu berjalan dengan kaki telanjang seperti ini, bukankah kau akan sangat malu? Belikan aku sandal baru. Aku ingin jadi pria mata duitan sehari saja"
Kesal dan sedih, Nungning langsung pergi. Joo dan Bee jadi bingung tidak tahu harus berbuat apa melihat pertengkaran mereka. Tapi Suea tampak tidak sedih sama sekali, bahkan dengan santainya kembali melanjutkan acara memperbaiki sandalnya lalu mengajak Joo dan Bee makan.
"Hah? Kau masih punya mood untuk makan?" tanya Joo tak percaya
"Iya, aku lapar. Ayo makan mie saja"
Saat mereka mulai makan, Joo membuang semua sayurannya karena dia tidak suka makan sayur. Bee menyuruhnya makan sayur karena sayur baik untuk kulit tapi Joo tetap ngotot tidak mau.
Suea masih galau gara-gara pertengkarannya dengan Nungning tadi. Dia lalu bertanya pada mereka apakah menurut mereka dia yang salah, dia kan cuma ingin memperbaiki sandal jepitnya.
"P'Nungning hanya mencemaskanmu dan sandalmu sudah sangat tidak layak pakai"
Kalau cuma itu saja masalahnya, Suea tidak mengerti kenapa Nungning harus seemosi dan semarah itu padanya? Joo meyakinkannya kalau Nungning tadi hanya cemas, dia tidak ingin Suea memakai sandal yang sudah rusak karena sandal yang sudah rusak bisa saja membuat Suea terluka. Nungning sangat peduli pada Suea tapi Suea malah keras kepala dan menyindirnya dengan sangat kasar.
"Lalu apa yang harus kulakukan sekarang?"
"Kau yang salah jadi kau harus minta maaf padanya"
Suea langsung menurut dan menelepon Nungning. Suea meminta maaf dengan gaya imutnya bahkan berjanji akan membiarkan Nungning memukulinya atau menendangnya semau Nungning. Dan Nungning langsung menerima pemintaan maafnya dan hubungan mereka kembali membaik secepat itu.
"Aku iri pada Nungning karena memiliki pacar seperti dia. Orang yang sangat kejam pada orang lain tapi pada pacarnya..."
"Aku keren kan?"
Gara-gara kamar asramanya sedang direparasi, Joo akhirnya pindah ke asrama lain... asramanya Suea dan Nungning dan kamarnya terletak tepat di sebelah kamar mereka berdua. Dia pindah ke kamar itu atas bantuan Nungning.
Bibi Aoi membantu Joo pindahan dan Suea mengira kalau dia ibunya Joo. Saat Suea menyapanya, bibi Aoi langsung terpesona dan parahnya lagi dia langsung menggodai Suea dan memberitahu Suea kalau dia masih single. hahaha! Joo sampai malu melihat kelakuan bibi Aoi.
Suea lalu membantu Joo memasukkan barang-barangnya ke kamar dan bibi Aoi semakin memanfaatkan kesempatan itu untuk merayu Suea. Memberikan segelas minuman untuk Suea, memuji otot kekar Suea lalu tiba-tiba saja dia kepikiran ingin menjodohkan Suea dengan Joo "Apa kau sudah punya pacar?"
"Bibi Aoi, pacarnya dia juga tinggal di kamar sebelah" sahut Joo
Bibi Aoi langsung kecewa mendengarnya. Bibi Aoi memperingatkan Suea untuk hati-hati jika dia pulang malam-malam, takutnya nanti Suea salah masuk kamar. Wah, kalau itu sampai terjadi pasti bakalan berabe. Suea jadi semakin canggung dan takut lalu cepat-cepat pamit pergi.
"Bibi Aoi, kenapa kau berkata seperti itu padanya. Memalukan!"
Bibi Aoi balik protes karena dia hanya ingin menjodohkan pria tampan itu dengan Joo, bahkan sekalipun Suea sudah punya pacar tapi bibi Aoi sama sekali tidak pesimis karena mereka kan bisa putus. Joo mengingatkan bibi Aoi tentang wajahnya, orang setampan Suea tidak mungkin menyukai wanita berwajah rusak sepertinya.
Saat mereka mulai mengeluarkan barang-barang Joo, bibi Aoi langsung melarang Joo membantunya. Tapi Joo bersikeras ingin melakukannya sendiri dan menyuruh bibi Aoi istirahat sendiri karena bibi Aoi kan tadi mengeluh sakit punggung. Mendengar itu, bibi Aoi memperhatikan Joo sekarang sudah banyak berubah.
Memang wajah Joo sepertinya berubah karena wajahnya tapi sekarang pikiran Joo juga mulai banyak berubah. Dulu Joo sangat manja tapi sejak datang kemari, Joo mulai bisa melakukan segalanya sendiri "Kau berubah jadi lebih baik dan kau juga mulai peduli pada orang lain. Kau bahkan mengkhawatirkanku. Aku sangat terharu"
Mereka lalu pergi ke mall. Saat mereka sedang memilih menu di sebuah restoran, Joo tiba-tiba melihat Nungning sedang kencan... tapi bukan dengan Suea. OMG! Joo cepat-cepat menyembunyikan wajahnya tapi Nungning dan selingkuhannya malah duduk di meja sebelah.
Joo mendengar mereka bertengkar. Ternyata selingkuhannya Nungning tahu kalau Nungning pacaran dengan pria lain. Pria itu bahkan menyatakan kalau Suea lah selingkuhannya Nungning karena kedua orang tua Nungning tidak tahu kalau Nungning pacaran dengan Suea.
Joo berusaha sebaik mungkin agar tidak ketahuan tapi bibi Aoi tiba-tiba memanggil namanya dengan suara keras. Nungning dan Joo langsung canggung dan Joo langsung cepat-cepat menyeret bibi Aoi pergi. Hadeh, nih cowok bukan cuma sombong tapi juga kasar, begitu melihat wajah Joo dia langsung mengatai wajah Joo kayak katak.
Joo jadi bingung harus bagaimana, haruskah dia memberitahu Suea tentang perselingkuhan Nungning atau tidak. Tidak seharusnya dia menyaksikan kejadian tadi.
Keesokan harinya, Joo lagi ngumpul sama-sama Bee dan Nui. Nui dapat sms nyebelin dari Tui yang terus menerus menggodai kegendutannya. Hmm... kayaknya Tui naksir Nui. hihi!
Tik, teman mereka yang bergaya mewah (tas dan dandanan rambutnya kelihatan mewah), tiba-tiba datang nyamperin mereka dan langsung menuntut mereka membayar uang jas almamater, 450 Baht. Tik ditunjuk Bee (Bee ketua kelas) untuk jadi bendahara ngumpulin duit buat beli jaket almamater. Tapi Bee sedang tidak punya banyak uang jadi dia maunya bayar nyicil dengan bunga 0%. LOL!
Setelah mengantarkan Joo suntik ke dokter, Bee mengajak Joo untuk pergi ke toko rental DVD. Disana mereka bertemu dengan Suea di meja kasir, Joo heran sedang apa Suea disini?
"Shhh... aku disini untuk mencuri DVD untuk kujual" Suea cuma bercanda, tapi Joo malah percaya. Suea langsung tertawa melihat keluguan Joo "Aku disini karena aku kerja disini"
Suea lalu mengajak mereka makan bareng setelah jam kerjanya selesai nanti. Bee langsung senang mengira dia bisa merayu Suea, tapi Suea malah berniat ngajakin Nungning juga. Bee kecewa.
Suea menelepon Nungning tapi Nungning menolak dengan alasan ada janji dengan temannya. Nungning bahkan bilang kalau dia tidak akan pulang malam ini, alasannya mau ngerjain tugas di asrama temannya. Hmm... pasti Nungning lagi sama selingkuhannya tapi Suea sama sekali tidak curiga, dia malah mengira Nungning itu rajin belajar dan dia bangga punya pacar serajin Nungning.
Joo ragu antara ingin memberitahu Suea atau tidak, akhirnya dia memutuskan untuk diam saja. Tapi kemudian Joo bertanya Suea, apakah Suea pernah berpikir untuk selingkuh? Suea heran mendengarnya, kenapa Joo menanyakan hal itu? Apa Joo disuruh Nungning untuk mengetes perasaannya? Joo menyangkalnya dan beralasan kalau dia hanya ingin tahu saja mengingat banyak gadis-gadis yang tertarik pada Suea.
"Memang banyak gadis yang tertarik padaku. Tapi aku sangat miskin jadi tidak ada yang serius denganku"
"Kalau kau tidak miskin, kurasa akan banyak gadis yang akan memperebutkanmu. Mereka akan mengerubungimu seperti ulat mengerubungi kotoran" (LOL)
Suea langsung protes bisa-bisanya Joo membanding-bandingnya dengan kotoran.
Suea mengaku kemiskinannya ini sebenarnya bisa membantunya mengetahui siapa saja orang-orang yang benar-benar ingin bersamanya. Jika yang mereka sukai hanya wajahnya saja maka hubungan mereka tidak akan tahan lama.
"Orang yang ingin bersamaku adalah orang yang mencintaiku karena hatiku. Aku beruntung memiliki Ning (Sigh, seandainya kamu tahu). Dan kau juga, kalau ada seseorang yang naksir padamu, kau harus cepat-cepat menangkapnya. Itu artinya orang itu menyukaimu karena dirimu bukan karena penampilanmu"
"Maksudmu aku ini jelek?" protes Joo
"Iya, karena kau duluan yang membanding-bandingku dengan kotoran" balas Suea. Suka banget lihat Suea godain Joo ^^
Malam harinya, Suea and the gang nongkrong di sebuah pub. Tui dan Nui sekarang sudah resmi pacaran dan semua orang menggodai pasangan baru itu.
Suea ternyata punya banyak pekerjaan paruh waktu yang gajinya dia kumpulkan untuk membayar biaya kuliah. Joo heran kenapa Suea bekerja sekeras ini demi biaya kuliahnya, apa kedua orang tuanya tidak membiayainya?
"Aku tidak punya orang tua"
"Kenapa begitu?"
"Kau mau tahu? Mereka pergi meninggalkanku sejak aku kecil jadi aku harus tinggal di kuil. Aku tidak punya uang jadi aku harus bekerja untuk membiayai hidupku termasuk biaya kuliahku. Kau harus terus berjuang sampai hidupmu berakhir, iya kan?"
Joo jadi semakin kagum pada Suea "Kau sangat hebat. Kalau aku, aku tidak yakin kalau aku bisa sepertimu. Jangan pernah menyerah dan teruslah berjuang"
Keesokan harinya, Joo tak sengaja berpapasan dengan Nungning. Nungning berterima kasih pada Joo karena tidak memberitahu Suea. Nungning tahu kalau Joo tidak memberitahu Suea karena kalau Suea tahu maka dia pasti akan membuat keributan besar.
Nungning sebenarnya berharap Suea mengetahui tentang perselingkuhannya ini karena dengan begitu masalahnya akan akan jadi lebih mudah. Dia dan Tot (selingkuhannya) kenal cukup lama karena kedua orang tua mereka teman dekat. Mereka sebenarnya tidak pernah pacaran tapi Tot memang menyukainya. Dulu dia dan Tot berpisah karena Tot kuliah ke luar negeri tapi sekarang dia kembali dan ingin pacaran dengannya.
Nungning sebenarnya pernah memperkenalkan Suea pada kedua orang tuanya. Tapi orang tuanya tidak menyetujui hubungan mereka karena Suea miskin dan tidak punya masa depan. Orang tuanya lebih setuju kalau Nungning berhubungan dengan Tot karena Tot kaya, lulusan luar negeri dan punya masa depan yang jauh lebih jelas.
"Itu tidak adil. P'Suea kan masih mahasiswa. Dia mungkin tidak banyak uang sekarang tapi kau tahu sendiri kalau dia itu pekerja keras. Walaupun dia tidak punya orang tua yang men-support-nya, tapi dia bisa sampai sejauh ini. Aku sangat yakin kalau dia pasti bisa sukses. Dia tidak akan menyerah semudah itu"
Nungning menyadari kalau perbuatannya ini memang membuatnya tampak sangat buruk tapi memilih antara orang tua dan pacar itu rasanya sangat sulit. Nungning memohon agar Joo merahasiakan masalah ini untuk sementara waktu sampai dia menemukan jalan keluar.
Tik datang lagi dengan dandanan rambut baru dan tas baru. Dia datang menuntut Bee membayar biaya jas almamaternya lagi. Bee memberinya 2 kantong uang receh yang dia ambil dari celengannya. Tik protes, apa uang ini jumlahnya beneran 450 Baht?
"Aku sudah menghitungnya sampai 3 kali. Walaupun aku miskin tapi aku bukan penipu"
Joo tiba-tiba ditelepon Nungning yang kedengarannya sedang sangat panik, meminta bantuan Joo untuk menyembunyikan semua barang-barang Suea di kamarnya Joo sementara waktu. Ternyata orang tuanya Nungning mendadak datang bersama Tot dan sekarang dia sedang menjemput mereka di bandara. Nungning cemas karena sedari tadi Suea tidak bisa dihubungi. Joo menolak karena menurutnya jauh lebih baik kalau orang tua Nungning mengetahui hubungannya dengan Suea.
"Kalau orang tuaku sampai tahu maka Suea dan aku akan mati. Ayahku sangat brutal, dia pernah mengancam akan menembak Suea"
Panik, Joo langsung menyeret Bee ke kamar asramanya Nungning dan Suea. Karena tidak punya banyak waktu mereka asal memasukkan semua barang-barangnya Suea kedalam sebuah keranjang termasuk baju-bajunya, majalah dewasa, gitar... dan Bee masih sempat-sempatnya mengagumi CD-nya Suea. hahaha!
"Jangan diendus loh!"
Bee langsung kesal "Kau membosankan sekali"
Apa barangnya Suea sudah dipindahkan semua? Mari kita cek: Lemari sudah dikosongkan, laci juga sudah, buku-buku sudah... foto di meja juga sudah.
"Foto apa?" tanya Bee bingung
"Foto pasangan P'Suea dan P'Nungning yang di meja... jangan bilang kalau kau belum mengambilnya?"
Panik, mereka langsung lari kembali ke kamarnya Nungning. Saking paniknya, tangan Bee gemetaran hebat sampai kesulitan membuka kunci pintunya. Untunglah mereka akhirnya berhasil membukanya dan mengambil fotonya tepat waktu.
Tepat saat mereka keluar dengan membawa foto itu, Nungning datang bersama kedua orang tuanya dan Tot. Joo cepat-cepat menyembunyikan foto itu dibalik punggungnya dan mereka berdua berpura-pura datang untuk menemui Nungning.
Bee bingung waktu Tot memperkenalkan dirinya sebagai pacarnya Nungning. Joo cepat-cepat memberinya isyarat dengan kedipan mata. Untunglah Bee cepat tanggap "Oh, pacar yang sering kau ceritakan iya ya. Dia sangat tampan ternyata. Kalian berdua terlihat serasi"
Baru setelah mereka kembali ke kamar Joo, Bee langsung menuntut penjelasan Joo. Siapa sebenarnya si Tot itu? Joo memberitahunya kalau pria tadi dan Suea sama-sama pacarnya Nungning. Joo meminta Bee tutup mulut, kalau Suea sampai tahu maka keadaan pasti akan jadi memburuk.
"Tega sekali dia melakukan ini! Aku tidak terima. Bagaimana bisa dia berselingkuh?! Wanita sepertiku sama sekali tidak bisa menerimanya. Ini sangat tidak benar" gerutu Bee
Tepat setelah Bee pergi, Suea pulang. Dia heran karena dia mendapat banyak missed call dari Nungning tapi sekarang Nungning malah tidak bisa dihubungi. Suea cemas mungkin terjadi sesuatu pada Nungning. Dia mau masuk gedung asramanya tapi Joo langsung menahannya lalu cepat-cepat menyeret Suea pergi jauh dari sana.
Setelah mereka sudah cukup jauh dari asrama, Joo akhirnya memberitahu Suea kalau kedua orang tuanya Nungning datang mendadak, tapi dia tidak memberitahu Suea tentang Tot. Bukannya cemas dan takut, Suea malah berharap kedua orang tuanya Nungning mengetahui hubungan mereka.
"Apa kau tidak takut?"
"Kenapa aku harus takut. Aku hanya perlu menikahinya"
"Kau tidak akan menikahinya tapi akan mati ditembak. Kau merusak putri mereka"
"Siapa bilang? Itu namanya persetujuan. Aku tidak pernah memaksanya, dia yang mengizinkan"
"Karena kau seperti inilah, orang tuanya jadi tidak menyukaimu"
Suea bersikeras ingin kembali ke asrama dan menemui orang tua Nungning. Joo protes, tenaganya sudah habis gara-gara memindahkan barang-barangnya Suea tapi Suea malah ingin kembali. Suea tertawa melihatnya tapi akhirnya dia mau membatalkan niatnya lalu mengajak Joo pergi menghabiskan waktu sampai kedua orang tua Nungning pulang.
Joo awalnya tidak mau tapi waktu Suea ngancam mau balik ke asrama, akhirnya dia mau juga.
"Gadis baik"
Mereka kembali ke asrama tengah malam, Nungning dan Suea berterima kasih pada Joo lalu masuk kembali ke kamar mereka. Joo hanya bisa mendesah. Hanya inilah yang bisa dia lakukan untuk Suea, membantu Suea saat Suea punya masalah... "Dan jika hari itu tiba. Saat dia mengetahuinya, aku harus ada disana untuknya"
0 comments:
Post a Comment