Tuesday, 10 November 2015
Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 35
Dilara curiga Rahmi yang menghajar Alter hingga masuk rumah sakit. Rahmi marah-marah karena kecurigaan Dilara, Rahmi tak seolah-olah bilang bahwa tak ada kaitannya dengan Alter. Dilara pun akhirnya percaya kalo Rahmi bukan pelakunya.
Ozan dinasehati oleh Jihan agar sama-sama menyayangi Hazal seperti menyayangi Cansu. Ozan tak bisa menerima Hazal karena hanya Cansu adiknya satu-satunya. Ozan pun berusaha baik pada Hazal.
Dilara curhat pada Candan soal Alter yang dibawa ke rumah sakit. Candan pun langsung cari informasi soal apa yang terjadi pada Alter.
Keriman kembali ke rumah dengan kebingungan karena melihat rumahnya berantakan, Gulseren pun bilang itu semua kelakuan Oskan. Keriman pun memanfaatkan kesempatan untuk memprovokasi Gulseren agar mau bersama-sama mengusir Oskan agar kembali ke Jerman. (Biasa, Keriman emang gitu sih, berubah-ubah kelakuannya, semua modusnya demi uang dan uang).
Rahmi datang ke rumah sakit, Solmaz pun menyapa Rahmi dengan mewek-mewek. Solmaz bilang Alter koma, Rahmi sok perhatian seolah tak tau apa-apa.
Gulseren menemui pengacara untuk mengurus percerainya dengan Oskan. Pengacaranya bilang jika Oskan bertindak kasar langsung saja lapor polisi karena itu bisa membercepat proses cerainya.
Jihan ngobrol dengan Yaldirin didepan restoran. Tiba-tiba Oskan datang lalu teriak "Jihan lihat ini", kemudian "pyarrrrr", kaca mobil Jihan dipecah. Pegawai Jihan berusaha menejar Oskan tapi kemudian "plakkkkkk", Oskan memukul dengan linggis hingga pegawainya itu terkapar. Oskan langsung kabur naik taksi.
Polisi datang ke rumah Oskan, tapi yang ada cuma Gulseren dengan Keriman. Lalu, Keriman memberikan alamat bengkel tempat Oskan bekerja. (rupanya Jihan telah melaporkan Oskan ke polisi).
Jihan memperketat keamanan rumahnya karena takut kalo-kalo si Oskan bikin ulah lagi.
Gulseren telpon Jihan, bilang bahwa ada polisi datang mencari Oskan. Jihan pun marah-marah karena sebelumnya Gulseren bilang bahwa Oskan itu seperti malaikat yang tak mungkin menyakiti anak-anaknya tapi semua itu bohong karena ternyata Oskan itu sangat brutal. Gulseren penasaran apa yang dilakukan oleh Oskan hingga polisi memburunya.
Solmaz menjaga Alter yang sedang koma tapi dalam hati bilang bahwa sebenarnya sudah tak peduli lagi si Alter mau mati atau hidup karena semua terjadi karena kesalahannya sendiri.
Ozan ngobrol dengan temannya membahas masalah SIM yang dulu, temannya memastikan bahwa yang melaporkan bukanlah Caner. Ozan makin mencurigai seseorang tapi belum mau mengatakan pada temannya.
Ozan chatingan dengan temannya Hazal yang bernama Saida. Ozan ngajak ketemuan. Saida GR gak ketulungan tapi sepertinya Ozan hanya ingin memanfaatkannya untuk nyari informasi soal orang yang dulu pernah melapor ke polisi karena Ozan mengemudi tanpa SIM.
Rahmi menemui seseorang dan cerita bahwa kemarin memukul Alter hingga koma, Rahmi takut kalo Alter sadar lalu bilang bahwa pelakunya siapa. Rahmi minta tolong temannya itu untuk selalu mengawasi Alter di rumah sakit.
Gulseren ketemuan dengan Cansu lalu pinjam hpnya Cansu untuk ketemuan dengan Hazal. Begitu tau yang menelpon Gulseren si Hazal malah ngomel-ngomel. Gulseren hendak ngajak Hazal untuk ikut gabung tapi sayang Hazal tak tertarik. Cansu ngajak Gulseren ke tempat berkuda.
Deria telpon Jihan karena tidak bisa menghubungi Gulseren. Jihan bilang Gulseren baik-baik saja karena sedang bersama Cansu. Deria akhirnya cerita juga bahwa kemarin malam Gulseren hampir mati karena kelakuan Oskan.
Jihan menemui Cansu dan Gulseren di tempat berkuda. Jihan beralasan kangen Cansu, lalu menyuruh Cansu agar berkuda. Jihan pun ngobrol dengan Gulseren, Jihan pun bilang Deria sudah cerita semua soal kejadian kemarin malam yang menimpa Gulseren. Jihan pun juga cerita soal kelakuan Oskan yang memecahkan kaca mobilnya dan memukul pegawainya hingga koma di rumah sakit. Jihan tau Oskan itu berbahaya itulah mengapa dia menawarkan bantuan pada Gulseren.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment