Episode 5: Aku tidak berani menatap matamu karena aku takut kalau kau akan tahu aku punya perasaan padamu.
Joo dan Suea tiba di sebuah rumah yang diduga rumahnya Tik tapi Joo tidak percaya kalau itu rumahnya Tik. Tidak mungkin itu rumahnya Tik mengingat selama ini Tik selalu bergaya mewah jadi Tik itu pasti orang kaya. Suea berpikir lain, selama ini Tik pasti memakai uang orang lain untuk membiayai gaya mewahnya.
Joo mencoba memanggil Tik dan ternyata rumah itu memang rumahnya Tik. Berbeda dengan Joo yang bersikap terlalu lembut pada Tik, Suea langsung to the point melabrak Tik tentang masalah uang jaket yang tidak jelas kemana perginya sampai membuat Bee stres dan hampir bunuh diri karenanya. Joo memohon agar Tik membayar uang jaketnya tapi Tik mengaku kalau dia sudah menghabiskan semua uang itu tanpa sisa sedikitpun.
Jelas saja Suea langsung marah-marah, kenapa Tik menghabiskan uang orang lain? Tik mengaku kalau awalnya dia cuma bermaksud meminjamnya saja. Dia berencana mengganti uang itu setelah dia dapat kiriman bulanan dari ayahnya. Tapi entah kenapa belakangan ini ayahnya tidak mengiriminya uang, bahkan tidak ada kabar sama sekali dari ayahnya.
"Hei, kalau kau tidak punya uang, seharusnya kau berhemat dan bukannya menghabiskan uang orang lain seperti itu! Itu namanya pencurian!"
"P'Suea, tenanglah dulu"
"Tidak akan! Uang itu 50,000 Baht! Apa kau tahu betapa kerasnya usaha orang tua kita untuk mengumpulkan uang sebanyak itu? Dan kau malah menghabiskannya untuk hal-hal yang tidak berguna semacam itu! Kalau kau tidak punya uang, kenapa kau tidak bekerja saja?"
Suea berniat memanggil polisi tapi Tik langsung berlutut meminta maaf padanya dan memohon agar dia tidak memanggil polisi. Tik berjanji akan mencari pekerjaan untuk mengganti uang itu.
Terpaksalah Suea akhirnya mengalah. Dia berpikir untuk melaporkan masalah ini ke pihak universitas saja dan membiarkan pihak universitas memutuskan sendiri hukuman apa yang akan mereka berikan pada Tik. Sementara untuk masalah uangnya, dia juga bingung harus bagaimana karena tidak mudah mendapatkan uang sebanyak itu. Joo memutuskan untuk membantu kedua temannya itu agar Tik tidak masuk penjara dan agar Bee tidak stres lagi.
"Tapi, uang itu 50,000 Baht"
"Kalau kau tidak punya uang maka kau harus bekerja, bukankah itu yang kau katakan?"
"Gadis baik, ayo"
Jadilah Joo bekerja paruh waktu di berbagai tempat kerja yang sama dengan Suea, dan walaupun dia banyak melakukan kesalahan tapi dia berusaha keras.
Tapi sekeras apapun usahanya, tetap saja uang yang dia dapatkan cuma sedikit. Joo jadi stres. Suea mengusulkan sebaiknya mereka pergi ke toko jaket itu saja untuk berunding, siapa tahu mereka akan diizinkan untuk membayarnya dengan cara menyicil.
Di toko jaket, Joo berusaha memohon pada pemilik toko agar mereka diperbolehkan membayar jaket-jaket mereka dengan cara dicicil. Yang mengejutkan, pemilik toko bukannya marah-marah malah berbaik hati merelakan uang itu... alasannya adalah karena dia sedang tidak terlalu membutuhkan uang saat ini dan juga karena dia orang yang cantik dan baik hati, dia tidak tega menagih mereka setelah mereka mengalami masalah korupsi itu.
Joo langsung kaget, lega, senang, aduk campur jadi satu. Saking bahagianya, dia langsung memeluk Suea erat-erat. Suea yang tidak menyangka-nyangka akan dipeluk tiba-tiba seperti itu, tentu saja langsung bahagia dan membalas pelukan Joo. Tapi Joo malah jadi kaget dan malu dan langsung melepaskan pelukan mereka.
"Apa kau berusaha mengambil keuntungan dari tubuhku?" goda Suea
"Apa kau sudah gila?"
"Kau boleh memelukku setiap saat, dada kiriku ini sangat kuat. Coba rasakan kalau kau tidak percaya"
Joo yang malu, langsung cepat-cepat mengalihkan pembicaraan mereka dan berlalu pergi menemui Bee.
Mereka mengunjungi Bee di asramanya dan memberitahukan masalah ini. Bee langsung berseru senang sambil memeluk teddy bear-nya erat-erat.
"Terima kasih karena kau telah membantuku"
"Aku tidak melakukan apapun, kita hanya beruntung. Bagaimana kakimu? Masih sakit?"
"Iya. Aku sebenarnya tidak berniat melompat tapi aku malah terjatuh. Tidak kusangka akan sesakit ini"
Tiba-tiba Suea menatap Bee dengan pandangan mata menggoda sambil ngedip-ngedip seksi. Bee langsung senang, sepertinya insiden ini tidak terlalu buruk juga, dia bahagia ditatap seperti itu sama Suea.
Suea tiba-tiba pamit mau pergi kerja. Dia langsung mengelus kepala Joo dengan sayang. Bee cemburu dan langsung nyodorin kepalanya minta dielus juga. Suea menurutinya, mengelus kepala dan mencubit hidungnya.
"Dia menatapku dengan tatapan yang sangat manis"
"Dia selalu melakukan itu pada semua orang" Joo yakin kalau Suea itu selalu memandang semua orang dengan tatapan menggoda.
Joo chatting dengan temannya di Ugly Duckling Club yang menanyakan perkembangan hubungan Joo dengan Suea tapi Joo menyangkal adanya hubungan apapun diantara dia dan Suea. Joo tetap bersikeras kalau dia dan Suea tidak lebih dari sekedar hubungan senior dan junior.
Tiba-tiba Suea mengetuk pintu kamar asramanya, Suea berkata kalau di luar lagi hujan dan ingin numpang di kamar Joo sampai hujan reda. Saat Joo membuka pintunya, dia langsung bengong melihat Suea yang basah kuyup dan kelihatan hot banget.
"Kau tidak bisa berhenti menatapku. Aku pasti hot banget yah?" goda Suea
Suea dengan santainya masuk ke kamarnya Joo walaupun belum diijinin lalu tiba-tiba saja melepas kaosnya tepat dihadapan Joo. Bilangnya mau mandi, padahal sengaja tuh pamer body seksinya XD.
Saat Suea sedang mandi, Joo menggerutui Suea dengan kesal karena Suea menaruh barang-barang di kamarnya sembarangan, kalau bibi Aoi sampai tahu bisa-bisa bibi Aoi akan mengira kalau dia tinggal sekamar dengan pria. Tiba-tiba Suea keluar dari kamar mandi. Joo kaget dan langsung mengalihkan pandangan matanya sambil pura-pura baca buku padahal bukunya kebalik. hahaha!
"Joo... Joo sayaaang. Ehem! Lihat aku dong"
Joo tidak mau tapi Suea terus membujuknya. Joo akhirnya menurut dan melihat Suea yang terang-terangan pamer body seksinya. Joo terpesona tapi dia tetap bersikeras menyangkal perasaannya dan pura-pura cuek, malah menyuruh Suea untuk mamerin body seksinya ke cewek lain aja. Suea langsung stres.
"Dengan wajahku ini, dengan tubuhku ini. Aku sudah mandi dan seharum ini... kau tidak merasakan apapun?"
"Tidak"
"Kau sangat tidak sensitif dan pintar menutup mulut rapat-rapat. Kau jenius sekali yah sampai bisa membaca buku terbalik. Sebenarnya kau suka kan tapi kau terlalu keras kepala untuk mengakuinya, iya kan?"
Kesal dan tidak nyaman dengan kedekatan mereka, Joo langsung menendangnya dan menyuruh Suea pakai baju. Tapi Suea terus menerus mendekatinya dan merayunya sampai membuat Joo jadi tidak nyaman dan langsung pergi.
Suea mengejarnya tapi saat mereka baru keluar kamar, mereka malah bertemu Nungning yang baru pulang. Wah, wah, wah... mereka semua langsung canggung dan Joo yang paling galau dan tidak nyaman dan langsung lari. Apakah terjadi sesuatu antara Suea dan Nungning setelah Joo pergi?
Oh, tidak ternyata. Suea sama sekali tidak mempedulikannya malah langsung keluar mengejar Joo. Di luar, Joo baru sadar kalau Suea membohonginya. Nyatanya langit bersinar sangat cerah dan panas dan tidak ada bekas hujan sedikitpun.
"Barusan tadi hujan, tapi sekarang sudah berhenti. Cuacanya sangat panas jadi (air hujannya) langsung mengering" alasan ga masuk akal Suea.
Joo cemas takutnya Nungning salah paham setelah melihat mereka tadi. Tapi Suea tidak peduli, dia dan Nungning kan sudah putus.
Joo beralasan ingin pergi mengunjungi Bee. Suea ingin nganterin. Joo ga mau. Gemas melihat kekeraskepalaan Joo, Suea langsung menggendong Joo dan memaksa Joo naik motornya. Dan saat Joo akhirnya mau naik motornya, Suea malah menggodai berat badannya Joo.
Saat mereka datang, Bee langsung terang-terangan menggodai Suea. Mereka berdua kelihatan mesraaaa banget. XD
Mereka lalu memapah Bee yang ingin berlatih berjalan tanpa kruk. Di tengah jalan Bee tiba-tiba terjatuh (aku yakin banget dia sengaja jatuhin dirinya sendiri) dan menimpa Suea dalam posisi sangat mesra dan lagu romantis tiba-tiba berkumandang. (apa coba >,<)
"Bee, jauhkan bokongmu! Berat tahu!"
Bee kecewa. Dia lalu minta Joo untuk membantunya berdiri tapi Joo tidak mau "Kalau kau menginginkannya yah teruskan saja"
Walaupun selama ini Suea selalu membantu Joo memakan sayuran yang tidak disukainya, tapi ternyata Suea sendiri sebenarnya tidak suka sayuran. Tui dan Nui langsung memandang Suea penuh arti, dia pasti memakan sayuran itu demi Joo.
Keesokan harinya, Joo ikut rapat bersama para senior. Rapat itu membahas masalah rekreasi dan Joo diminta untuk ikut mengorganisir acara ini menggantikan Bee yang tidak bisa ikut karena kakinya masih belum sembuh. Selama rapat berlangsung, Suea terus menerus menggodainya.
Prof. Amorn menginstruksikan agar mereka membahas dan mengatur sendiri segala sesuatu tentang acara rekreasi ini, tujuannya supaya mereka semua bisa belajar untuk mengelola acara travelling sendiri. Segalanya harus mereka rencanakan sendiri mulai dari rute perjalanan, jadwal perjalanan, makanan, minuman... dan yang paling penting adalah "Tamu yang akan kalian urus. Dia adalah orang yang sangat penting dan sangat terkenal karena kecantikannya... orang itu adalah aku (dubrak! XD)"
"Kami tahu apa yang harus kami lakukan" sela Suea
Prof. Amorn langsung protes "Suea, aku belum selesai. Jaga sopan santunmu... atau akan kuhukum kau dengan bibirku (hahaha!)"
Tui menyarankan agar mereka pergi ke Wang Nam Khiew yang udaranya segar dan pemandangannya indah.
Setelah rapat selesai, Joo dan Suea pergi ke toko buku. Joo mencari buku panduan tentang Wang Nam Khiew sementara Suea malah menghabiskan waktu memandangi Joo.
Setelah beberapa lama mencari, Joo akhirnya menemukan buku yang dicarinya tapi letaknya di rak paling atas. Joo meminta Suea untuk membantunya mengambil buku itu. Suea mau membantunya tapi bukannya membantu mengambilkan bukunya, Suea malah menggendong Joo dan menyuruh Joo mengambil buku itu sendiri.
Suea terus memaksa Joo mengakui perasaannya tapi Joo sendiri terus bersikeras menyangkalnya dan menghindar dengan malu. Nungning yang kebetulan berada di toko buku yang sama, diam-diam memperhatikan mereka dan sepertinya dia cemburu.
Malam harinya, bibi Aoi membantu Joo berkemas saat tiba-tiba saja Suea menerobos masuk dan menanyakan barang-barang yang ditinggalkannya di kamar Joo. Bibi Aoi jelas saja langsung salah paham mengira mereka tinggal bersama. Joo langsung menyangkalnya tapi Suea malah senyam senyum seolah mengiyakan kesalahpahaman bibi Aoi.
Setelah Suea pergi, bibi Aoi langsung menginterogasi Joo tentang hubungannya dengan Suea. Dia tidak percaya saat Joo menjawab kalau mereka cuma senior dan junior. Joo bersikeras meyakinkan bibi Aoi kalau Suea terus menempel padanya hanya karena dia kesepian setelah putus cinta. Joo yakin tidak mungkin orang setampan Suea menyukai wanita berwajah penuh jerawat sepertinya.
Bibi Aoi langsung stres melihat nona mudanya yang sangat naif ini, dia bahkan tidak sadar saat ada seseorang yang jatuh cinta padanya. Walaupun wajah Joo penuh jerawat, tapi Joo sangat menawan dan karena itulah banyak orang yang menyukainya.
Keesokan harinya, Nungning cemburu melihat Suea yang bersikap sangat perhatian pada Joo.
Nungning pura-pura bersikap sok baik dengan memperingatkan Joo untuk tidak terlalu dekat dengan Suea, dia beralasan karena banyak orang yang bergosip mengatai Joo ikut acara ini bukan untuk membantu tapi untuk menggaet cowok.
Dalam perjalanan itu ada 2 orang profesor lain yang ikut bersama mereka, Prof. Thanakorn dan seorang profesor bule Prof. Noelle. Joo tiba-tiba diminta maju kedepan untuk memperkenalkan Wang Nam Khiew dalam bahasa inggris. Awalnya, dia agak gugup tapi kemudian dia langsung nyerocos dalam bahasa inggris dengan sangat lancar.
Suea sampai kagum dengan kefasihan bahasa inggrisnya Joo. Joo keceplosan bilang kalau dia pernah sekolah di sekolah internasional tapi dia cepat sadar dan langsung mengubahnya kalimatnya dan berkata kalau dia pernah ikut kursus intensif.
Ada cowok baru yang naksir Joo dan dia adalah Prof. Thanakorn. Sesampainya di Wang Nam Khiew, Prof. Thanakorn langsung terang-terangan mendekati Joo, memuji kecantikan Joo bahkan mengajaknya selfie berdua. Suea cemburu berat, dia langsung menyela mereka, pura-pura berbaik hati memotret mereka berdua padahal dia memotret asal-asalan lalu menyeret Joo pergi menjauh dari Prof. Thanakorn. Hasil fotonya? Kepalanya Prof. Thanakorn terpenggal. hahaha.
Saat semua orang sibuk berselfie ria dan bekerja membangun tenda, Prof. Thanakorn selalu berusaha cari kesempatan untuk memotret Joo, tapi Suea langsung mempelototinya.
Saat mereka berduaan, Tui langsung mengkonfrontasi Suea tentang perasaannya pada Joo. Apa sebenarnya pendapat Suea terhadap Joo. Menurut Suea, Joo itu cukup manis. Awalnya dia mengira Joo itu naif dan tidak bisa apa-apa, tapi sekarang dia menyadari kalau Joo itu selalu berusaha keras. Jadi apa Suea serius pada Joo atau cuma menggodanya?
"Memangnya kau pernah melihatku 'cuma menggoda' orang?"
"Halah! pria sepertimu itu bukan pria baik. Kau selalu main-main dan menggodai semua orang. Intinya, kau itu pria murahan"
"Kurang ajar! Hormati aku dikit dong"
Tui menyarankan agar Suea memperjelas hubungannya dengan Joo jika dia memang suka beneran pada Joo tapi jika Suea hanya bermaksud mempermainkannya maka sebaiknya lepaskan saja Joo.
Acara pertama mereka adalah 'Game Menatap'. Saat Suea disuruh main, Nungning langsung maju dan menawarkan diri jadi lawannya. Suea kecewa karena dia mengharapkan Joo. Apakah cinta lama akan bersemi kembali? Hmm... kayaknya nggak deh. Suea menatap Nungning tanpa ekspresi dan tanpa perasaan sedikitpun sampai Nungning lah yang akhirnya kalah.
Game terus berlanjut. Di ronde terakhir, Prof. Thanakorn memilih Joo sebagai lawannya. Joo senang-senang saja tapi Suea langsung cemburu bahkan sampai mengancam Joo untuk tidak sampai kalah atau kalau tidak maka dia akan menendang Joo.
Selama Joo dan Prof. Thanakorn saling menatap, Nungning memperhatikan Suea yang memandang mereka dengan cemburu.
Prof. Thanakorn menatap Joo dengan gaya imutnya. Jelas saja Joo langsung kalah dan Suea langsung kesal.
Setelah game selesai, Suea menghadang Joo yang sedang buang sampah dan bertanya kenapa Joo membiarkan Prof. Thanakorn menang tadi? Joo beralasan kalau dia kalah karena angin disini sangat kuat.
Suea tidak percaya dan meminta Joo untuk main game menatap bersamanya. Saat Joo menolaknya, Suea langsung menggoda Joo "Kau tidak berani menatapku yah? Apa itu artinya kau punya perasaan padaku. Kalau kau tidak menatap mataku maka aku akan menyimpulkan kalau kita saling jatuh cinta"
Joo akhirnya menatap mata Suea. Mereka saling menatap cukup lama sampai Suea tiba-tiba mendekatkan wajahnya.
0 comments:
Post a Comment