Sunday, 15 November 2015

Sinopsis Film Korea Tweenty Part 1


3 orang pumuda terlihat berjalan menatap langit, terdengar suara dari Gyung Jae (kang ha neul) memulai cerita dari film ini “ Kami adalah siswa SMA yang tidak akan terpisahkan selama-lamanya. Walaupun kami berkenalan bukan lewat momen istimewa, tapi kami pernah mengalami kejadian seperti yang sering ditemukan di novel-novel.”
(Tulisan merah dan miring adalah narasi dari gyung jae aka kang ha neul)



Gyung jae sedang berada di dalam kelas memperhatikan seorang gadis di kelas itu yang duduk di kursi belakang, gadis itu bernama so min, so min sedang bicara dengan temannya karena ia belum mencatat pelajaran, gyung jae yang mendengarkan obrolan mereka ingin memberikan catatannya tapi ia tahan dan gyung jae senyum-senyum berseri.

Tidak hanya gyung jae, dong hoo (joon ha) juga yang duduk di belakang sedang memperhatikan so min, bahkan dong hoo menggambar so min di bukunya, dong hoo sangat senang dan berdiri ingin memberikan gambarnya untuk so min, tapi ia juga gagal memberikannya dan hanya bolak-balik di dekat kursi so min, so min memperhatikannya.


Lain gyung jae dan dong woo yang gagal action di depan so min, kali ini ada chi ho (woo bin) yang juga memperhatikan so min, chi ho dengan gerak cepat menuliskan pesan di kertas, chi berjalan dan melemparkan kertas itu pada so min, so min membuka dan membacanya “Datanglah ke tempat pembakaran.”



So min benar datang dan chi ho juga sudah berada disana, chi ho memperhatikan so min dan dengan sedikit tersenyum, so min melihat chi ho dengan wajah datarnya, setelah kamera pindah angel full shoot ternyata chi ho sedang memegang dada (pay* Dar*) so min. (huahh spechless mimin liatnya.. ini masih awal loh ckck)


Chi ho sedang ada di meja guru dan dong woo datang langsung tanya to the point pada chi ho “Kau yang menyodok dada So Min?” chi ho dengan santainya malah bilang ia tidak melakukan itu, ia hanya meraba dada so min, dong woo bilang itu kurang ajar dan langsung saja mereka bertengkar hebat di kelas. Gyung jae yang melihat mereka dengant takut-takut melerainya.



Kini mereka sudah tidak bertengkar dan duduk ber3 dengan wajah chi ho dan dong woo yang babak belur. Gyung jae menaehati mereka jangan seperti ini apalagi ini hanya masalah cewek, mereka ini bukan anak kecil jadi ini tu tidak masuk akal. Gyung jae menyarankan untuk suit saja, mereka setuju san saat melakukan kai bawi bo gyung jae yang tadinya menasehati malah ikutan suit dan membuat chi ho dan dong woo melihatnya. Suit tetap di lanjutkan. (hhhha gyung jae naksir juga keles)

Suit suitan selesai, 3 cowok cakep ini balik ke kelas dengan pemenang chi ho dan kini chi ho yang berhak pacaran lebih dulu dengan so min. Baru setelah so min dan chi ho putus selanjutnya giliran mereka suit lagi menentukan siapa pacar so min selanjutnya. (omo mwoya ige.. suka-suka hati mereka aja hhha kalau so minnya mau hak hak hak)

“walaupun rasanya seperti ada yang salah,  tapi semenjak itu, kebanyakan waktu kami gunakan untuk berkumpul bersama. Waktu itu dari hal-hal yang sering kami lakukan bersama,  ada saat di mana kami sama-sama pusing dikarenakan nilai akamedik yang naik turun.”  3 cowok cakep ini memang sedang kumpul dan pusing karena nilai jelek mereka.

“Juga ada peristiwa besar seperti ayah yang gagal dalam karirnya.” Dong woo asik makan dengan santai dan heran melihat kedua temannya yang lesu padahal yang mengalami kebangkrutan keluarganya. Chi ho dan gyung jae langsung berubah jadi gembira dan lucu “Cuma sekedar menikmati momennya saja.” Saking asik ketawa mereka langsung memakan supnya tanpa sadar sup itu masih panas, chi ho dan gyung jae memutahkan kembali sup itu “ah panas..” (hhha ini adegan lucu kalo gak lucu nonton aja sendiri besok ya chingu hak hak hak)




(woo bin lucu x di adegan ini hhi)

Chi ho dan so min bicara 4 mata di sebuah tempat, so min bertanya serius tentang gosip chi ho yang meraba dada lee soo jeong, chi ho bukannya menolak tapi malah membenarkan hal itu, chi ho minta putus dan walaupun seudah putus chi ho akan terus mendukung so min sebagai teman sekelas. So min langsung emosi dan menampar chi ho, chi ho kesakitan “ah” tapi so min malah kaget atas tindakannya, setelah chi ho melihat so min lagi, so min balik menampar lagi dan so min kaget lagi. So min menampar dengan aegyo nya. Dan chi ho melihat so min lagi dengan bilang “aaaah” (hhhha marah masak gitu kkkke)


 “Bocornya insiden ditampar cewek.  Hal seperti ini termasuk hal besar atau kecil?” 3 cowok ini sedang duduk, gyung jae membisiki chi ho , chi menjawab “Tidak ada tuh ditampar.” Dong woo berada agak jauh dari mereka “Terus aja berpura-pura.”


3 cowok ini berjalan meninggalkan sekolah, chi ho yang berjalan di tengah mengatakan pidatonya “Sekarang di mata para cewek-cewek, aku hanyalah seorang bajingan. Iya juga, aku ini bajingan adalah hal yang menggelikan. Aku hidup sampai sekarang belum pernah lihat ada kejadian seperti ini.” (emang.. masak ia baru kenalan udah ngeraba dada aighhh kalo aq di gituan mah tampar hajar habis-habisan, tapi klo woo bin yg gitu... ah tetep tampar deh hhhha #abaikan pemirsah)


“Hidup sampai sekarang, menggunakan kata-kata seperti ini,  dikarenakan waktu itu terlalu memalukan? Tapi orang yang berumur 20 tahun, entah kenapa dari pernyataan ini aku merasa seperti ada rasa tanggung-jawab.” 3 cowok ini berjalan terus sampai menuju jalan 2 arah kanan dan kiri, yang satu Idealitas dan satunya Realitas. Mereka berhenti di persimpangan dan gyung jae mengatakan “Sampai sekarang semua kesalahan dan kekhilafan yang pernah kita lakukan, selalu kita gunakan alasan bahwa "kita masih kecil." Tapi, bagi kita yang telah hidup begitu lamanya, tidak bisa menghindari pilihan yang lebih bertanggung-jawab. Tidak peduli jalan mana yang dipilih, Saling menghormati pandangan masing-masing,  telusuri jalan ini sambil saling mendukung.”



Gyung jae dan dong woo sudah memilik jalannya masing-masing kini tinggal chi ho, chi ho “Sepertinya sekarang ini kalian berdua sedang berhalusinasi. Di sini bukan jalan bercabang dua. Tapi bercabang tiga.” Chi ho memilih berbalik ke belakang. Gyung jae menegus chi ho “Hei, Cha Chi Ho gun! Kau suka dada wanita, kan?” chi ho tentu bilang ia karena ia hidup untuk itu. gyung jae “Jika kau berbalik arah, yang kau raba bukan dada pacarmu, tapi minum ASI ibumu.” Mereka sama-sama mengeryit tidak suka kata-kata itu, chi ho balik lagi dan ia akan melanjutkan jalannya ke depan tapi apa mereka harus memutuskan jalan mana yang akan mereka pilih sekarang ? dong woo pun membenarkan hal itu.


Beralih scene, kini gyung jae dkk sudah berada di sebuah tempat dan gyung jae masih melanjutkan pidatonya “Gunakan separuh hidup sebagai contoh! Menurutmu jika berada di tengah-tengah, kira-kira umur berapa.” Dong woo bilang mungkin 80 tahun, dong woo makan slada dan pernyataan itu di bantak gyung jae, tau dari mana umur mereka akan 80 tahun ? karena ayahnya saja meninggal umur 40 tahun, mozart 35 tahun. Kurt Cobain meninggal di usia 27 tahun. Dong woo “Si Curt Cobain itu bunuh diri.” Gyung jae  “Tahu dari mana kalau kau tidak akan mati bunuh diri?” dong woo yang mendengar itu sedang minum dan ia memuntahkan minumnya. (mbeeekkkk gyung jae ini bener jgua ya hhhha)

Chi ho yang mendengar ini jadi pointnya itu dimana ? gyung jae kembali memaparkan analisisnya kalau umur pertengahan mereka adalah 20 tahun dan setelah itu mereka akan dewasa. Mereka merasa cepat sekali mereka jadi orang tua (menua). Chi ho yang menyadari hal ini ia tid mau tinggl diam dan berdiri “ayo kita lakukan seks” dong woo dengan polosnya “Kita bertiga?” gyung jae kembali menasehati teman-temannya untuk jangan berfokus pada hal itu.

Chi ho “Sama sekali tidak menyadari betapa seriusnya masalah ini. Kalian sama sekali tidak peduli dengan isu-isu nasional ataupun internasional? Di Jerman, rata-rata pengalaman malam pertama pada usia lima belas tahun. Pada saat anak-anak di negara kita masih mimpi siang bolong, orang lain sudah mengkhawatirkan penyakit kelamin. Pemerintah malah sudah mempersiapkan kondom. Pengetahuan yang diberikan dari awal, coba kalian lihat akibatnya seperti apa? Benz dan Audi berubah menjadi negara maju. Coba lihat kita. Umur sudah 20 tahun. Kita... sebaiknya jangan berubah menjadi makhluk aneh.”

Dong woo yang masih polos menjawab “Makhluk aneh yang muncul dari dalam Sungai Han. Kita berubah jadi seperti ini karena tidak pernah merasakan seks?” chi ho dengan semangat menjawab “ Ayi lakukan seks”

So min yang masuk ke dalam tempat itu (seperti restoran) sambil membawa bantal langsung menjawab “ayo kita rasakan seks!”

So min yang masuk ke dalam tempat itu (seperti restoran) sambil membawa bantal langsung menjawab “ayo kita rasakan seks! Lakukan saja! Cuma hal kecil begini. Toh kalau sudah mati juga akan membusuk.”


Gyung tae melihat tingkah so min yang mabuk seperti ini lalu berkomentar padahal kalau tidak mabuk, so min ini anak yang alim. Chi ho “Karena itulah, masalahnya timbul setelah mengonsumsi alkohol.” So min lalu mengoceh lagi bahwa chi ho kan ingin melakukan seks dengan 30 orang wanita sebelum mati tapi kenapa chi ho belum menyentuhnya ? apa karena chi ho menghargainya ? so min bilang sekarang ini adalah kesempatannya, so min pun memanggil chi ho untuk tidur bersamanya, so min meletakkan bantal di lantai dan tertidur disana. Chi ho yang melihat itu hanya berkomentar “O--Om--Omo...” lalu melanjutkan minum-minumnya. (hhhha.. gile 30 cewek astaga woo bin a)

Seorang ahjumma dari dalam memanggil suaminya, suaminya mengintip keluar dan langsung mengangkat so min ke dalam, chi ho berkomentar “Wali murid harus mengawasi dengan benar. Dengan begitu dongsaeng ini tidak mati di luar.” Ahjushi itu berterima kasih dan masuk ke dalam. (ini kakaknya so min yang cewek atau yang cowok pemirsah ? molla molla molla)

Gyung tae ingin melanjutkan pembicaraan mereka tentang seks, kin dong woo yang lugu mulai agresif dengan mengatakan ia tidak ingin jadi monster dan ingin merasakan seks itu. chi ho lalu dengan semangat akan menjelaskan bagaimana caranya, dengan tangannya chi ho menempelkan tangannya dengan erat “Hanya saja... gampangnya gini... ditempelkan saja seperti ini. Pertama-tama, aku akan memperlihatkan seperti apa proses penempelan itu Di tempat kejadian.” Gyung tae lalu dengan polosnya juga tanya “dimana ?” (astaga.. cowok klo ngumpul emang ini aja ya yang di bahas ? beda sekali dengan cewek, cewek yang di bahas model baju sama tas terbaru ckckckckck)



Chi ho sedang bersama seorang gadis di rumahnya, mereka minum-minum bir. Wanita itu tidak ingin minum bir lagi karena wajahnya akan memerah, wo bin pun membenarkan hal itu dan ia akan menghabiskan semua bir yang tersisa, chi ho mengambil bir bir itu dan meminumnya, kenapa chi ho melakukan itu karena chi ho ingin membuat wanita itu tergoda untuk minum juga dengan melihatnya minum bir. Trik itu berhasil karena wanita itu juga ikut minum bir lagi.

Chi ho ke dapur dan membuka kulkas mengambil bir kembali. Terdengar percakapan Chi ho dan teman-temannya “Kedua orang-tuaku mengosongkan rumah supaya aku bisa begituan. Oke, dua orang meminum alkohol di dalam sebuah rumah kosong, sebentar lagi pasti terjadi. Sekarang mau khusus melakukansuatu hal yang gila.” “Mau melakukan hal gila apa di sini?” “Menelepon ayah si gadis.”

Chi ho menelpon ayah wanita itu di ruangan lain dari wanita itu “ Iya, Aboenim. Sekarang suasananya sudah lumayan. Lampu juga sudah diredupkan. Iya. Sudah selesai berunding dengan putri Anda. Tinggal menunggu keputusan dari Aboenim saja.” Tapi itu tidak terjadi karena itu hanya perdebatan antara chi ho dan teman-temannya dalam suara narasi.

Chi ho kembali ke gadis itu dan gadis itu membuka ponselnya karena dapat pesan dari temannya. chi ho melihat gadis itu dan setelah berfikir keras akhirnya chi ho memegang wajah gadis itu dan bilang “Aku ingin menempatkan 'cabe'ku di pantatmu.” Gadis itu terbengong mendengarnya dan chi ho langsung menciumnya. Chi ho meraba pundak gadis itu dan membuang ponsel di tangannya, chiho menggenggam tangan gadis itu. Adegan ini ternyata di saksikan gyung tae dan dong woo yang mengintip di balik pintu, saking asiknya melihat gyung tae dan dong woo pun tidak sadar kalau mereka terjatuh dan berlutut di hadapan gadis itu, gadis itu kaget dan melihat chi ho.




Dong woo yang jatuh telungkup langsung membuka tangannya seolah-olah sedang berdo’a di kuil, musik pun berubah menjadi suasana di kuil. Gyung tae yang berdiri di belakang dong woo menutup celananya dan juga ikut berdoa, dong woo berdiri dan memberikan salam ala budha pada chi ho. (astaga mereka lucu asli.. wajah ha neul,,,, OMG)


Chi ho melihat gadis itu dan juga ikut memberikan salam ala budha “Raga kita dipersatukan dan memohon di depan Buddha. Mari kita lakukan!”

Gadis itu kesal melihat chi ho dan menonjokkan sampai chi ho terpental, gadis itu menghajar chi ho habis-habisan. Gyung tae ingin menolongnya tapi dong woo menahannya dan mengajaknya masuk lagi ke dalam pintu itu. (ckckck)






Gyung tae di kamarnya sedang menggunakan headphone dan tau apa yang di lakukannya ? nonton film “Pada kenyataannya, inilah definisi seks aku. Dibilang dekat ya jauh, dibilang jauh ya dekat. Mimpi erotis hanyalah mimpi. Tidak perlu merasa malu.  Pria yang tidak masturbasi, sudah pasti satu dari dua kemungkinan. Tidak punya tangan, atau tidak punya cabe.”

Adik gyung tae so hee keluar dari kamarnya dan akan masuk ke dalam kamar gyung tae namun tidak bisa karena pintu itu di kunci, so hee teringat akan berita-berita tentang bunuh diri yang di lakukan dengan mengurung diri karena nilai ujian jelek, so hee segera bergegas mencari kunci cadangan dan membuka pintu kamar oppanya dan apa yang di lihat so hee di luar dugaan, gyung tae ternyata menonotn acara gulat.





So hee panik dan langsung memanggil ibunya, gyung tae juga ikut panik dan akan menyusul so hee tapi kabel headphonenya terlepas dan terdengarlah suara dari video itu, gyung tae sibuk mematikan laptopnya. So hee bergegas masuk ke dalam kamar ibunya “ Seperti orang gila, ada suara mengerang dan dia tidak henti-hentinya memegang pahanya. Seperti orang yang sudah gila.” Gyung tae segera menyusul so hee dan menutup mulutnya membawa so hee keluar karena ibunya pasti sudah lelah. (ckck so hee ini asal masuk aja kalau ortunya lagi melakukan ritual gimana #eh jangan fiktor kkkkke)
Gyung tae berusaha menjelaskan panjang dan lebar sama dengan luas kalau yang ia lakukan tadi itu hanya ritual bagi cowok untuk masuk ke dalam perguruan tinggi, susah payah gyung tae menjelaskan so hee lalu menjawab “Nyoli?” gyung tae terdiam tidak bisa berkata apa-apa dan memilih pergi. (nyoli itu apasih.. gak ngerti tapi itu lah subtitlenya :D)

“Umur 20 tahun kami, tidak seperti kami bayangkan  dimulai dengan cara yang tidak sesuai dengan arus. Sebelum masuk ke sebuah organisasi baru,  perilaku yang akan dilakukan oleh pria terlebih dahulu adalah mencari gadis yang cantik. Bukan dikarenakan oleh hal tertentu. Walaupun tidak pantas,tapi cuma sekedar mencari-cari saja. Tentu saja sedikit berharap seperti cerita percintaan kampus di drama-drama.”
Gyung tae dengan ceria berjalan masuk ke dalam kampus dan di kampus sedang ada acara seperti pameran, dan sepanjang perjalan yang gyung tae lakukan adalah memperhatikan wanita-wanita cantik. Ada seorang wanita cantik berdiri di pinggir jalan, gyung tae senang melihatnya tapi ternyata gadis itu merokok, lalu mengeluarkan air liurnya, gyung tae langsung pasang wajah kecewa dan melanjutkan jalannya dengan cepat. (wkwkwk jorok x)


Kesialan tidak berhenti pada gyung tae, setelah berjalan beberapa langkah dengan gembira gyung tae menabrak seorang gadis dan gyung tae segera mengambilkan buku-buku gadis yang terjatuh itu dan tidak sengaja memegang tangannya namun setelah gyung tae menoleh melihat gadis itu, gadis itu sungguh sungguh di luar dugaaan, gadis itu bertubuh gempal dengan lemak dimana-mana alias...... gadis itu tanya apa baik-baik saja ? gyung tae segera menjawab dia baik-baik saja dan setiap pertanyaan yang keluar dari gadis itu gyung tae dengan segera menjawab ia baik-baik saja. (hhha nasibmu ha neul ha neul)

“ Suasana belajar mengajar yang nyaman. Maju terus demi mencapai tujuan.  Dalam rangka mendapatkan pekerjaan bagus setelah proses yang kacau balau, pada akhirnya aku akan berhasil masuk ke perusahaan besar”

Gyung tae menghadiri kelas kuliah dengan gembira juga melakukan diskusi dengan teman-temannya dan saat makan siang di kantin kampus, gyung tae bekenalan dengan teman-teman cowoknya dengan bertanya nama dan marganya.




“Cita-cita Dong Woo sangatlah jelas. Meskipun dikarenakan terbentur masalah biaya ia memilih untuk mengulang, tapi ia memiliki beberapa kerja paruh waktu yang menunjang keinginannya. Suatu hari ia akan menjadi kartunis terbaik di Korea.”

Dong woo bekerja paruh waktu di banyak tempat sebagai pegawai pindahan, penjaga minimarket juga sebagai pelayan restoran, dan saat melayani pelanggan yang memesan ayam goreng dong woo salah karen pelanggan itu ingin setengah ayam goreng dan setengahnya ayam kecap. Dong woo dengan wajah polosnya bilang “Lalu kenapa gak ayam goreng saja?” pelanggan itu melotot dan dong woo segera minta maaf dan mengganti pesanannya. meski sesibuk itu dong woo tetap menyempatkan waktunya untuk belajar menggambar di kelas karikaturnya (pelayan maksa hhhha)



Lain dong woo dan gyung tae yang di lakukan chi ho anti mainstream why ? karena chi ho hanya bengong-bengong aja di rumah, bahkan saat so min menelpon kenapa bengong ya karena chi ho Cuma ingin bengong saja. (ckck astaga)

“Target Chi Ho adalah mencapai umur 20 tahun. Dan itu sudah terwujud.”




Gyung tae bersama teman-teman kampusnya minum-minum di restoran sampai mabuk dengan menghabiskan beberapa gelas bir (ada kali itu 5 gelas). “Ini juga merupakan sebuah proses. Walaupun tidak berdaya menghadang, tapi terasa sedikit tidak memuaskan. pesta penyambutan orang-orang berintelektual dan berpengetahuan, tapi kenapa sama sekali tidak mengandung unsur intelektual?”

Gyung tae sudah mabuk luar biasa dan ia melihat ada seorang gadis berjalan masuk ke dalam kedai itu, gyung tae tidak bisa fokus dan terjatuh dari kursinya. (Astaga)

Gyung tae berjalan masuk ke kampus dengan tenggorokan dengan sedikit sakit, gyung tae melihat wanita cantik berdiri membeli kopi, gyung tae memperhatikannya namun segera beralih ke pinggir jalan begitu wanita itu melihatnya. Wanita itu bernama jin joo. Jin joo berjalan mendekati gyung tae dan membuat gyung tae panik dan langsung bicara dengan cepat “Aku memperhatikanmu karena kukira sebelumnya pernah bertemu di mana. Tapi sama sekali berbeda dengan yang kau pikirkan. Maaf. “



Jin joo malah balik menyapa gyung tae dan membuat gyung tae heran apa jin joo mengenalnya ? jin joo “Banyak orang yang kenal padamu.” Jin joo berjalan menuju mobilnya yang terparkir di pinggir jalan dengan menawari gyung tae untuk bareng saja jika memang mau ke kampus.

Akhinya gtung tae berangkat ke kampus bersama dengan jin joo, jin joo yang menyetir mobil. Gyung tae teringat kalau jin joo datang ke acara kampus saat ia minum-minum itu, jin joo tidka mempermasalahkan hal itu karena itu masa orientasi kampus jadi tidak usah malu, jin joo melihat tangan gyung tae yang memegang mobil bagian atas, jin joo menegurnya apa ia kecepatan menyetirnya ? gyung tae langsung sok-sok jaim dan melepaskan tangannya, gyung tae bilang dia adalah anak yang bernyali besar, mendengar hal itu jin joo langsung saja melaju kencang.



Jin joo dan gyung tae sudah sampai di kampus, gyung tae sedikit pusing dan mereka akan berpisah karena menuju ke area kampus yang berbeda, jin joo megnatakan sampai jumpa dan itu membuat gyung tae GR setengah mati dan melongo melihat kepergian jin joo.


Seorang teman gyung tae sudah ada disampingnya dan heran bagaimana gyung tae bisa bersama dengan jin joo terlebih lagi mereka satu mobil. Gyung tae malu-malu + senang karena jin joo terlebih dahulu yang mengenali dirinya dari pada dia. Temannya itu mengerti tapi gyung tae masih keGRan saja bagaimana bisa jin joo mengingatnya padahal ia tidak mengingatnya sama sekali. Tema gyung tae pun langsung memberi tahu kejadian saat di acara orientasi kampus itu.

Teman gyung tae menunjukkan hpnya, yang mereka buka adalah fb, teman gyung tae menunjukkan rekaman video gyung tae saat mabuk yang telah di upload ke dalam fb.

Flashback
Saat gyung tae sudah mabuk dan jin joo masuk ke dalam resotran itu, gyung tae jatuh dari kursi dan membuat heboh acara reunian dengan berdiri dan mengomel-omel tidak jelas. Teman jin joo kelua rdari kamar mandi dan melihat kejadian ricuh ini ia segera mengambil ponselnya dan merekam kejadian ini. gyung tae masih terus mabuk dan akan membuka bajunya namun tertahan karena perutnya mual dan ia muntah, tidak hanya sekali bahkan 2 kali, semua isi dalam perutnya keluar dan ia muntah di meja teman-temannya. semua berhamburan melihat gyung tae.
Flashback end




Gyung tae memandang langit dengan pandangan menerawang mengingat apa yang jin joo katakan bahwa gyung tae tidak perlu malu karena itu hanya masa orientasi kampus saja. gyung tae mengajak temannya pergi “in guk a ayo pergi, tidka seharusnya kita disini” (oh temannya namanya in guk) in guk pun ikut pergi dengan mengatakan “ kau sekarang jadi bintang kampus”. (hhhha lol... ini gegara in guk juga ini hhhi terkenal dah gyung tae dengan mabuknya :V)

Dong woo sedang mengikuti kelas menggambar, so hee juga baru saja datang dan langsung duduk di sebelah dong woo. So hee tanya apa dong woo melakukan Nyoli ? dong woo kaget mendengar hal itu dan menetap so hee heran. So hee bilang kalau oppanya tadi malam ketangkap basah olehnya, dong woo mengeryitnya dahinya. So hee tertawa-tawa menceritakan kejadian itu.

Dong woo pun heran kenapa gyung tae tidka hati-hati, so hee “Dia sangat hati-hati. Aku yang mendobrak pintu masuk.” Dong woo langsung meninggikan suaranya memarahi kenapa so hee melakukan itu, so hee hanya senyum-senyum seakan mengejek. Dong woo jadi kesal.

So hee “Oppa, aku baca di buku saat masturbasi harus menggunakan lotion dan pelumas.” Dong woo menegur so hee untuk jangan keras-keras bicaranya. So hee pun melanjtukan “ Jika menggunakan tangan akan menimbulkan kenikmatan yang intens. Kalau begitu terus otak bisa jadi telmi. Karena itu ada kemungkinan jika praktek sungguhan dengan wanita, ada kemungkinan tidak sanggup. Jadi pastikan harus menggunakan lotion dan pelumas.” Dong woo sudah tidak tahan lagi mendengar ocehan gadis kecil ini dan meminta meracau di tempat lain saja. so hee pun senyum-senyum saja. (aigooo pembicaraan orang dewasa, yang masih kecil dan  baru beranjak remaja tolong jangan hiraukan #abaikan )

Dong woo dan so hee keluar dari tempat less itu, so hee memegangi tas dong woo dan meminta di belikan pasta, dong woo “Aku? Orang melarat seperti aku?” so hee “Ah, stres! Bisa punya pikiran mau hidup mengandalkan cowok. Para cowok SMA kelas 3 sibuk semua.” Dong woo lalu tanya apa bagi so hee dirinya ini cowok ? so hee bilang tentu saja kan dong woo juga suka nyoli? Dong woo jadi kesal dan so hee terus merengek mitna di beikan toppoki dengan menarik-narik tas dong woo.

Saat mereka terus berjalan dan so hee mrengek seperti itu terdengarlah suara wanita menawarkan diri membelikannya untuk so hee. So hee melihat siapa itu dan langsung memanggilnya “eonni... Oppa itu seperti gembel.” Wanita itu (eun hee) segera menyapa dong woo “ apa kabar..?” dong woo hanya menatap eun hee dengan tatapan seperti rindu. (kayaknya dong woo ada hubungan ini sama eun hee kayaknya lo)

Merek bertiga akhirnya makan toppoki, so hee berada di tengah-tengah. Dong woo tanya pada eun hee kenapa datang kesini padahal kampusnya jauh dari sini. Eun hee kesini karena merindukan mereka, so hee yang ada di tengah juga tanya “ aku ?” eun hee “Iya, aku juga kangen padamu. So Hee itu anak SMA. Bagaimana kalau kita depak dia dan kita pergi minum-minum?” so hee merasa tidak percaya kata-kata itu dan tanya apa kalau sudah kuliah boleh begitu emangnya ? dong woo menolak dengan halus kalau ia tidka bisa karena akan bekerja paruh waktunya. So hee kembali menyahut “ bukan karena bokek?” eun hee menawarkan diri ia yang akan mentraktir, dong woo tetap menolak dengan halus kaalau ia ... so hee kembali memotong dong woo, so hee menawarkan diri untuk di ajak minum-minum oleh eun hee, eun hee menolak itu. (eaa anak kecil ini.. mau ikutttt aja :P, yang anak kecil jangan begitu ya.. agak mengerti sikon dikitlah hhha)







Eun hee lalu akan membayar toppokinya tapi dong woo menawarkan diri ia yg akan bayar karena ia punya uang, so hee “Di depan Eonni...” dong woo memarahi so hee “Jangan berisik!”

So hee kali ini mulai bertingkah lagi, so hee bilang ke eun hee kalau dong woo ini juga suka nyoli lo. Dong woo makin kesal “Dasar! Bisa diam tidak kau? Seharian ribut terus. “ so hee hanya tertawa mengejek “ Omo, kenapa begitu serius? Besok juga harus dibicarakan.” (so hee parah wkwkwk suka sama imutnya.. kkke)
Dong woo pulang ke rumah dan mampir sebentar ke kedai membeli sesuatu namun saat akan membayar menggunakan kartunya petugas bilang kartu itu tidak ada uangnnya lagi, dong woo tidka jadi membeli dan pulang sambil menelpon ibunya. ibunya yang mengambil uang dong woo karena ada keperluan mendesak, dong woo kesal kenapa mengambil tidak bilang-bilang. Ibu “Memangnya aku orang lain? Bukankah akhir pekan kau juga sibuk kerja paruh waktu?” dong woo “Yang Ibu ambil itu uang sekolah. Bagaimana sekarang? Menahan lapar?” ibu pun memarahi dong woo kenapa dong woo tinggal di seoul, dong woo hanya ingin mempersiapkan diri menghadapi ujian. Dong woo menutup ponselnya dan masuk ke kemar kosnya, dong woo berbaring di tempat tidur dan memantapkan diri ia baik-baik saja dan ia bahagia. (hmm kasian kali dong woo.. di antara 3 cowok ini dia yang paling kasian L)





Lain dong woo yang harus kerja paruh waktu untuk bertahan hidup lain chi ho yang malah asik-asik minum di diskotik. Chi ho masuk ke dalam dan melambaikan tangan pada dj. Chi ho berdiri menunggu temannya yang dj itu. dj “Katanya gosip mengenaimu sudah merebak.” Chi ho “ Oh, cuma supaya mata teman-temanku itu terbuka dan bisa ikut mengalaminya.” Chi ho melihat wanita yang ada di rumahnya bersamanya tempo hari, chi ho melambaikan tangan, tapi wanita itu malah memberikan tanda “F*ck” pada chi ho. Chi ho malah tersenyum dan bertingkah seakan mengambil tangan gadis itu dan memakannya. (aighh sial chi ho ini emang.. leboy parah)




Di rumah chi ho, pagi hari chih o sudah mandi dan ayahnya yang ada di meja makan menegurnya mau kemana, chiho hanya bilang ia mandi karena ia mau tidur “Aku adalah seorang penderita tidur pagi yang baru tidur kalau hari sudah pagi.” Ayah spechlee melihat tingkah chi ho ini dan memanggilnya untuk duduk di hadapannya.


Ayah tanya apa sebenarnya mau chi ho ini kenapa chi ho berubah sangat parah seperti ini ? ayah meminta chi ho untuk belajar saja di tokonya menjadi chef. Chi ho tidak mau “Haruskah ada 2 orang ahli masak di keluarga ini? Jika mengurungku di dapur, sama juga dengan menyia-nyiakan wajah ini. Tidak ah!” ayah mulai kesal dan bilang ke ibu untuk mulai hari ini jangan memberikan chi ho uang saku lagi.

Chi ho “Omo! Sepertinya Ayah terlalu keras seperti ini. Ayah berniat melepas hak asuhmu terhadapku?” ayah melakkan semua ini karena tidak ingin chi ho menyianyiakan masa mudanya dan hanya makan, minum buang air dan tidur saja tiap hari. Chi ho “Bukan sembarang makan, minum, buang air dan tidur. Tapi makan, minum, buang air dan tidur yang sangat oke. Betapa susahnya ini semua. Masih harus begadang di klub-klub malam. Aku itu sibuknya luar biasa.” Karen jawaban yang masih ngawur ini ayah juga bilang ke ibu mulai hari ini jangan beri chi ho makanan lagi. (astaga chi ho.. woo bin unyu2 tingkahnya ni..susah di ungkapkan dengan kata-kata)

Chi ho membujuk ayahnya dengan gaya imut “Masa bertumbuhku masih belum berakhir tapi Ayah tidak membiarkanku bertumbuh lagi. Kau masih ayahku bukan sih? Iya. Iya, iya. Kalau begitu dalam tahun ini, rencananya tidak sampai tahun depan. Aku bukan orang seperti itu. Aku dalam tahun ini... dasar... Aku akan mempertimbangkan dengan seksama apa yang ingin kulakukan. Karena itu, berikan aku uang saku. Seperti ini perundingan kita, bagaimana?” ayah tetap menolak. Chi ho tanya “ kenapa..?” dengan gaya anak kecil kehilangan mainannya.


Chiho juga minta di sambungkan ke kuliah saja kalau gitu dan minta di beri duit. Ayah setuju tapi tunjukan dulu nilai lulusnya dulu. Chi ho minta uang kuliahnya dulu. Ayah  tetap tidak mau dan minta gelinding-gelinding aja sana. Chi ho pun duduk dilantai merengek seperti anak kecil dengan menghentak-hentakkan kakinya “Kenapa? Kasih aku uang saku! Memangnya aku ingin dilahirkan di sini? Bukan karena kalian tidak bisa mengendalikan nafsu kalian?” chiho lalu guling-guling di lantai seperti anak kecil.


Ayah kesal mendengar apa yang anak semata wayangnnya ini bicarakan dan melemparinya dengan makanan serta menghajarnya dengan menyepak bokong chi ho. Chi ho segra berdiri dan loncat di sofa  minta di kasih uang, ayah pun segera menerja chi ho tapi chi ho keburu kabur dengan berlari-lari seperti anak kecil.

Sinopsis Film Korea Tweenty Part 1 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment