Tuesday, 10 November 2015
Sinopsis Cansu Dan Hazal Episode 34
Jihan memperketat penjagaan Cansu agar tak diganggu lagi sama Oskan.
Jihan dapat telpon dari Deria yang mengabarkan bahwa Gulseren dipecat dari perusahaanya. Jihan pun berjanji akan mengurusnya.
Dilara menemui Jihan di restorannya, Dilara minta salah satu kantornya untuk bekerja selain itu juga minta agar Jihan mengurus sekolah Hazal karena putrinya itu sudah tidak mau lagi disekolah yang lama dan ingin ke sekolah privat seperti Cansu. Jihan pun bertanya pada Dilara "kenapa memecat Gulseren?". Dilara pura-pura tak tau, pura-pura tak terlibat tapi Jihan yakin bahwa Dilara adalah dalang dibalik pemecatan Gulseren.
Alter marah-marah karena ternyata posisi jabatannya di kantor Jihan sudah ditempati orang lain.
Gulseren kembali ke rumahnya, Keriman terkejut. Diam-diam Keriman telpon Oskan bahwa Gulseren kembali ke rumah.
Cansu ingin pergi dengan teman-temannya tapi Bahtiar (sang supir) tak mau meninggalkannya karena atas perintah Jihan harus terus mengawasi Cansu.
Dilara bilang pada Rahmi soal Jihan yang tiba-tiba bertanya soal pemecatan Gulseren. Dilara juga sempat bilang bahwa yang menembak Jihan itu adalah Alter, karena Rahmi mengira yang nembak adalah Oskan.
Rahmi mengambil linggis, lalu menghampiri Alter, kemudian "plaksssss" linggisnya mendarat dimuka Alter. Tentu saja Alter terkapar.
Oskan akhirnya kembali ke rumah dan menemui Gulseren. Oskan ngajak Gulseren makan bareng. Oskan ngomong ini itu tapi Gulseren nampak dingin, menjauh lalu masuk kamar dan menguncinya dari dalam. Oskan minta agar Gulseren minta pintu kamarnya dibuka, Gulseren tak mau membuka pintunya lalu "pyarrrrr", pintu kaca kamarnya dipecah lalu didobrak. Begitu Oskan masuk lalu "plakssss", Gulseren menampar Oskan. Gulseren keluar lalu mendekat ke jendela dan mengancam jika Oskan mendekat dia akan lompat. Gulseren terpeleset jatuh genlantungan di jendela tapi Oskan menyahut tangannya. Oskan berhasil menyelamatkan Gulseren. Tapi sayang Gulseren justru marah-marah karena Oskan telah menyelamatkannya. Gulseren milih mati ketimbang dekat lagi dengan Oskan. Oskan pun berjanji tidak akan mengganggu Gulseren lagi, lalu tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan itu adalah polisi. Ada yang memanggil polisi karena melihat saat Gulseren hampir terjatuh, Polisi mengira ada kekerasan dalam rumah tangga tapi Oskan menyangkal dan Gulseren juga tak mengakuinya jadi polisi pergi begitu saja.
Solmaz panik mendapati Alter yang terkapar diluar rumah. Solmaz langsung menelpon ambulan.
Deria menderngar cerita dari temannya bahwa ada wanita hampir jatuh dari apartemennya, Deria langsung panik karena tau wanita yang dimaksud adalah Gulseren.
Ozan ngajak Cansu keluar karena sangat suntuk di rumah. Cansu menolak karena ibunya selalu melarang untuk keluar malam-malam tapi Ozan berdalih bahwa Dilara aja sering pergi keluar rumah gak jelas gitu loh.
Jihan dapat laporan dari supirnya bahwa di rumah Alter ada ambulan. Jihan lalu telpon Yaldirin.
Ozan dan Cansu hendak keluar tapi papasan dengan Dilara, tentu saja sang ibu marah lalu meminta kedua anaknya itu untuk masuk kamar. Ozan marah lalu bilang ini itu yang intinya kesal dengan kelakuan ibunya yang tidap hari dan tiap malam juga pergi. Jihan datang dan langsung memberi ijin anak-anaknya untuk pergi keluar. Setelah anak-anaknya pergi, Dilara dan Jihan bertengkar. Ya seperti biasa Dilara menyalahkan Jihan ini itu.
Deria datang menemui Gulseren. Kedua sahabat itu langsung saling curhat.
Oskan datang ke tempat temannya, minta untuk singgah beberapa waktu. Oskan curhat bahwa Gulseren ingin bunuh diri, temannya menyarankan agar melepaskan Gulseren tapi Oskan justru marah-marah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment