Episode 7: Aku percaya padamu, tapi aku tidak percaya pada orang lain.
Sepanjang liburan, Joo dan Suea sering menghabiskan waktu bersama. Joo juga tidak punya teman main lain selain Suea karena teman-temannya pulang kampung.
Suatu hari, Joo dan Suea sedang makan mie bareng di warung mie langganan mereka. Tiba-tiba Joo melihat ada pria yang menatapnya. Kedua pria itu jelas menatapnya karena tertarik melihat wajah Joo yang sekarang jadi makin cantik. Tapi si lugu Joo sama sekali tidak berpikir buruk tentang mereka, malah dengan santainya membalas senyum mereka.
Saat dia memberitahu Suea tentang kedua pria yang menatapnya itu, Suea langsung menyadari apa yang mereka pandang. Kesal dan cemas, Suea langsung menyeret Joo pergi walaupun mereka belum selesai makan.
Malam harinya saat Suea mengantarkan Joo pulang, hujan tiba-tiba mengguyur deras. Suea lagi-lagi langsung memanfaatkan keadaan agar dia bisa bersama Joo lebih lama. Pura-pura mengeluh tidak akan bisa kembali ke kuil dalam keadaan hujan deras dan langit segelap ini "Jalanannya pasti licin sekali. Bagaimana kalau di tengah jalan aku mengalami kecelakaan di salah satu tikungan berbahaya? Aduuuh, aku pasti tidak akan selamat!"
"Sudah-sudah, kau boleh menunggu di kamarku sampai hujan reda"
"YES!!!"
Saat Joo keluar dari kamar mandi, Suea langsung terpesona melihat Joo yang memakai gaun tidur dan tiba-tiba saja dia berkata kalau dia ingin memakai gaun tidur yang sama dengan yang Joo pakai. Hahaha!
"Rasanya agak terlalu ketat untukku. Pemilik gaun tidur ini pasti berdada kecil"
"Ini ukuran terbesar yang kupunya, kalau tidak pas untukmu maka kau harus telanjang"
"Beneran nih? Kulepas beneran loh yah..."
"P'Suea, jangan!"
Kalau Suea balik ke kuil pakai gaun tidur ini, semua orang pasti bakalan heboh banget. Tapi Suea tidak mau balik ke kuil dengan alasan hujan deras, malam juga sudah larut, ngantuk lagi "Jadi... boleh tidak aku nginap disini bersamamu malam ini?"
Joo tidak mau. Dia cewek dan Suea cowok jadi mereka tidak boleh tinggal dalam satu kamar. Diantara mereka berdua kan tidak ada hubungan apa-apa jadi mereka tidak boleh tinggal sekamar.
"Tapi seingatku, aku sudah berkali-kali memintamu untuk menjadikanku sebagai pacarmu"
Joo berkata kalau dia tidak percaya pada Suea, kalau cowok dan cewek tinggal sekamar maka pasti akan terjadi sesuatu yang tidak-tidak. Suea langsung tertawa mendengarnya "Hei cewek, kau itu kebanyakan nonton drama yah? Aku kan tanya apa aku boleh nginap disini. Aku tidak bilang kalau aku mau tidur denganmu. Aku bersumpah, aku tidak akan melakukan apapun padamu. Kau percaya padaku kan?"
"Tidak, aku tidak percaya"
Suea tidak peduli dan langsung menjatuhkan dirinya ke kasurnya Joo. Joo langsung protes dan menyuruh Suea tidur di lantai saja. Suea tidak mau, lantai kan keras dan punggungnya yang rapuh tidak kuat dengan lantai keras itu.
"Jadi gentleman dikit dong?"
"Siapa bilang aku gentleman. Akan kupukul kau kalau kau bilang aku pria"
"Orang bisa salah paham pada kita"
"Sttt... Tidak ada orang disini, hanya ada kita berdua. Kalau kau berisik maka orang-orang di luar mungkin akan mendengar kita"
Saat usahanya masih belum juga berhasil, Suea akhirnya menjalankan taktik memelasnya lagi "Kurasa aku harus balik ke kuil. Tapi bagaimana kalau saat melewati jalanan yang licin, sepeda motorku mengalami tabrakan di tikungan jalan lalu kepalaku terbentur aspal dan mati? Roh ku pasti akan mencarimu duluan. Ban sepedaku tergelincir di jalan dan remnya juga rusak. Ya Tuhan, gadis kecil sepertiku harus berkendara melewati hujan deras, aku pasti tidak akan selamat!"
Joo akhirnya menyerah tapi dia langsung menempatkan guling di tengah-tengah kasur dan memperingatkan Suea untuk tidak melewati batas guling ini.
Wah, ini cowok gentleman banget deh. Memang Suea terus menerus menggoda Joo dan cari-cari kesempatan untuk mendekati Joo tapi dia tidak pernah bersikap kelewatan dan tidak pula melewati guling pembatas diantara mereka.
Suea tiba-tiba memegang tangan Joo dan menjadikannya bantal. Joo langsung panik. Tapi Suea berjanji kalau dia hanya akan memegang tangan Joo saja.
"Telapak tanganmu jauh lebih lembut daripada bantal. Tutup matamu dan tidurlah" Joo tidak nyaman tapi saat dia ingin melepaskan tangannya, Suea langsung ngancam "Kalau kau tidak tidur, akan kujalankan rencana selanjutnya"
"Iya, iya. Aku tidur, aku tidur"
Akhirnya mereka tidur berdekatan... just sleep.
Setelah libur usai dan Joo kembali ke kampus, dia langsung jadi pusat perhatian lagi. Klau dulu dia jadi pusat perhatian karena wajahnya jelek, sekarang dia jadi pusat perhatian karena sekarang dia jadi semakin cantik. Bee dan Nui aja sampai kaget melihat kecantikan wajah Joo, pasti Joo jadi secantik ini karena dia sedang jatuh cinta yah? Mereka sudah dengar kalau sepanjang liburan ini, Joo dan Suea sering jalan bareng.
Tapi Joo masih saja menyangkal hubungan mereka. Dia bersikeras kalau dia menganggap Suea hanya sebagai senior. Bee tidak percaya mendengarnya, selama sebulan ini dia sengaja pulang kampung agar Suea dan Joo punya kesempatan menghabiskan waktu berdua tapi ternyata mereka masih saja belum ada perkembangan.
Tiba-tiba Joo ditelepon Suea. Joo memberitahu Suea kalau dia akan pergi ke kliniknya Dr. Sakda nanti sore. Suea ingin mengantarkannya, Joo menyuruhnya untuk cepat datang nanti. Saat Suea berkata kalau dia belum makan siang, Joo langsung cemas dan berjanji akan membelikan makan siang untuk Suea nanti. Hmm... jelas-jelas mereka bicara seperti sepasang kekasih, tapi Joo aja yang keras kepala menyangkal perasaannya sendiri.
Sore harinya, Joo meminta Suea untuk mengantarkannya ke Dr. Sakda secepat mungkin. Tapi Suea malah bilang kalau motornya lagi mogok. Joo langsung bingung, dia ingin mendorong motornya Suea (kayak dia dorong mobil mogok), dia sudah ngebet ingin segera melakukan perawatan rutinnya.
Suea tidak mengerti kenapa Joo harus sesering ini pergi ke dokter, wajah Joo baik-baik saja. Walaupun Joo bersikeras kalau jerawatnya masih banyak tapi sebenarnya wajah Joo sudah lumayan membaik sekarang. Cuma gara-gara masalah ini, mereka malah tengkar. Joo menuduh Suea tidak mengerti perasaannya yang masih tidak pede dengan wajahnya sendiri. Sementara Suea menuduh Joo terlalu terobsesi ingin jadi cantik. Kesal, Joo langsung pergi sendiri ke kliniknya Dr. Sakda dengan jalan kaki.
Sepanjang perjalanan, Joo menggerutui Seua dengan kesal. Di tengah jalan, tiba-tiba ada cowok bermobil mewah yang tiba-tiba berhenti dan menyapa Joo. Dia bernama Ryu, jelas-jelas dia tertarik pada Joo bahkan langsung menawarkan tumpangan pada Joo. Tapi Joo menolak tawarannya dengan sopan.
Malam harinya, Joo curhat ke temannya di Ugly Duckling Club tentang pertemuannya dengan Ryu tadi. Tiba-tiba di FB ada notifikasi permintaan pertemanan dari Ryu.
Di kampus akan diadakan acara pemilihan bintang fakultas paling fresh. Dari fakultas mereka, Suea terpilih jadi kontestannya... tapi ada satu kontestan dari fakultas lain yang langsung menarik perhatian Bee. Dia adalah si cowok baru yang naksir Joo, Ryu.
Tepat saat itu juga, Ryu tiba-tiba muncul mencari Joo dan langsung to the point meminta messenger ID-nya Joo.
Suea langsung datang menyela mereka dengan penuh kecemburuan. Ryu sepertinya langsung tahu siapa Suea. Dia tahu kalau Suea saingannya tapi dia langsung menatap Suea dengan senyum licik seolah meremehkan Suea. Hmm... mungkin karena dia yakin kalau Suea bukan saingan berat, dia kan orang kaya dan Suea miskin. I don't think he's as nice as Suea.
Gara-gara masalah ini Suea dan Joo langsung tengkar lagi. Joo memberitahu Suea kalau dia tidak melakukan sesuatu yang tidak-tidak dengan Ryu, dia menolak tawaran tumpangan Ryu dan dia bahkan menolak permintaan pertemanan Ryu di FB.
Tapi Suea yang cemburu berat, dengan kasarnya menuduh Joo telah melakukan sesuatu sampai membuat Ryu tertarik padanya, Joo terus menerus merawat wajahnya dan gara-gara itu Joo jadi semakin cantik dan membuat banyak pria tertarik padanya. Suea menuduh Joo mempercantik dirinya agar dia dikerubungi para pria. Jelas saja Joo langsung marah padanya.
Suea frustasi harus bagaimana lagi. Bee bukannya menyemangati Suea, malah memuji-muji berbagai kelebihan Ryu. Tapi Bee dengar, si Ryu ini buaya darat parah yang sudah merayu semua cewek cantik dari berbagai macam fakultas. Suea sudah frustasi harus merayu Joo dengan cara apa lagi. Joo masih belum menerima cintanya, eh malah sekarang muncul si Ryu.
"Bagaimana kalau Joo menyukainya? Apa yang harus kulakukan sekarang? Joo itu sangat lambat dan naif"
"Oh... Suea khukhamram, harimau yang mengaum sekarang jadi kucing yang mengeong"
Suea memohon pada Bee untuk membantunya merebut hati Joo. Bee punya ide bagus, dia membisiki Suea dan memperingatkannya untuk tidak sampai gagal kali ini. Lalu setelah itu dia langsung mengecup pipi Suea sebagai hadiah atas ide bagusnya.
"Kalau kali ini berhasil, kau boleh menciumku di bibir" janji Suea (hahaha!)
Idenya Bee adalah menyeret Joo ke tempat latihan judo dengan alasan untuk belajar pertahanan diri siapa tahu suatu saat nanti ada seseorang yang berusaha melecehkan Joo. Pelatihnya siapa hayooo?... Yup betul, Suea. Sesampainya disana, Bee langsung pura-pura kakinya sakit lalu pergi meninggalkan Joo berdua dengan Suea.
Terpaksalah Joo akhirnya latihan judo dengan wajah cemberut terus. Bahkan saat Joo mengeluh capek dan kesakitan pun, Suea terus memaksanya sampai akhirnya Joo sukses membantingnya. Joo kesal dengan temperamen buruknya Suea, kenapa Suea tidak mempercayainya?
"Aku percaya padamu. Aku hanya tidak percaya pada orang lain. Aku tahu kalau aku idiot. Tapi benci melihatmu jadi semakin cantik setiap hari. Berhentilah jadi semakin manis. Aku cemburu" Suea mencoba menciumnya lagi tapi Joo langsung menghindar.
Keesokan harinya, Joo mengeluh seluruh badannya kesakitan. Joo tidak mengerti kenapa Suea bersikap seposesif ini padanya. Tidak masalah kalau Suea cuma cemburu, tapi dia tidak suka dengan mulut kotornya Suea dan kata-kata kasar yang disemburkannya itu dan parahnya lagi, Suea tidak pernah minta maaf.
Akhir bulan ini, akan ada pesta yang temanya 'Tur ke Angkasa' jadi sudah bisa diduga dress code-nya adalah pakaian-pakaian ala pilot, pramugari, dsb. Semua orang langsung antusias ingin segera membeli baju-baju untuk pesta itu.
Ryu terus melancarkan aksinya merayu Joo dengan mengirimi Joo berbagai barang-barang romantis. Kue, teddy bear bahkan bunga. Bee yang berperan jadi mata-matanya Suea, selalu memberikan semua informasi ini pada Seua yang jelas langsung kesal setengah mati. Saking kesalnya, dia bahkan langsung pergi di tengah-tengah jam kerjanya untuk mencari Joo.
Suea berusaha mengirimi Joo pesan-pesan (tapi kata-katanya sangat kasar). Joo jelas kesal sampai mengabaikan semua pesannya, dia bahkan tidak mau menjawab teleponnya. Dan ujung-ujungnya, Bee lah yang harus jadi korban. Seua menyuruhnya menyampaikan pesan ke Joo dan begitu pula sebaliknya sampai Bee jadi capek dan kesal sendiri.
Saat Suea datang, dia berusaha bersikap manis dan memperbaiki hubungan mereka. Tapi saat Joo berkata kalau dia harus pergi ke klinik lagi, Suea langsung kesal dan mulut kotornya lagi-lagi menuduh Joo sengaja mempercantik dirinya agar banyak pria yang menyukainya. Suea menuduh Joo mempercantik dirinya hanya karena Joo sangat menginginkan perhatian dari para lelaki. Dan parahnya lagi, Suea bahkan menuduh Joo menerima semua hadiah dari Ryu karena Joo juga menginginkan uang dari pada pria.
Dr. Sakda memperhatikan jerawatnya Joo sudah mulai banyak berkurang. Wajah Joo sudah semakin membaik tapi dia memperhatikan mata Joo tampak sembab. Joo memberitahunya kalau dia hanya sedang mengalami masalah pribadi. Masalah cinta yah? duga Dr. Sakda.
"Aku tidak akan menanyakan apa masalahmu tapi biarkan aku memberimu saran. Apa kau masih ingat waktu kau bertanya padaku apakah ada cara instan untuk membuat semua jerawatmu menghilang seketika?"
"Saya ingat dan anda bilang tidak ada, segalanya butuh waktu"
"Benar, bahkan jerawatpun butuh waktu untuk sembuh dan begitu pula dengan cinta. Kau harus menyesuaikan diri secara bertahap dan belajar mengenai orang itu. Jika dia ditakdirkan untukmu maka apapun yang terjadi, kalian akan selalu punya cara untuk bisa bersama"
Dalam perjalanan pulang melewati jalan yang gelap, Joo merasa ada seseorang menguntitnya. Dia langsung ketakutan. Tepat saat itu juga, Ryu lewat dan menawarinya tumpangan. Karena takut dengan si penguntit, Joo langsung masuk mobilnya Ryu.
Berbeda dengan Suea yang selalu mencela dan menghina perawatan rutin yang Joo lakukan untuk mempercantik dirinya, Ryu bersikap jauh lebih manis bahkan ucapannya pun terdengar sangat manis, memuji-muji kondisi wajah Joo yang sekarang sudah semakin membaik dan semakin cantik.
Suea terus menerus membuat Joo makin kesal dan marah. Dia sebenarnya cemas, dia takut terjadi sesuatu yang buruk saat Joo pulang dari klinik tadi. Tapi Joo jelas masih marah padanya, apalagi Suea sama sekali tidak minta maaf atas semua perkataan kasarnya.
Suea mengakui kalau dia memang bermulut kotor tapi dia sama sekali tidak merasa bersalah atas semua tuduhanya. Dia sangat yakin semua tuduhannya pada Joo itu benar dan karena itulah dia tidak mau minta maaf.
Joo tidak mengerti kenapa Suea tidak mau minta maaf padanya padahal dulu dia mau meminta maaf pada Nungning. Apa karena dia jauh lebih jelek daripada Nungning?
"Penampilanmu tidak jelek tapi kelakuanmu jadi sejelek dia"
Jelas saja Joo langsung kesal dan menutup teleponnya. Tiba-tiba dia dapat pesan dari Ryu yang mengajaknya kencan. Awalnya Joo hendak menolaknya tapi gara-gara kesal dan sakit hati pada Suea, dia malah menerima ajakan Ryu.
0 comments:
Post a Comment