FilmMania21 - Sinopsis Anohana: The Flower We See That Day Part 2, Kembali ke Cafe.
Mengingat kenangan menyakitkan itu, Jintan tidak menyangkal, Benar, Menma meninggal karena aku.
Yukiatsu dengan wajah memuakkannya, Dan lagi, kau berani mengungkit hal itu lagi? Tak bisa dipercaya.
Yukiatsu meninggalkan cafe dengan kesal.
Anaru terdiam.
Tsuruko mengumpulkan bukunya dan meninggalkan mereka.
Poppo tidak menghentikannya.
Jintan hampir menangis.
Menma yang menghilang dari rumah Jintan mengunjungi rumahnya sendiri.
Ia masuk melalui jendela yang terbuka, angin berhembus. Ia menyapa ayahnya yang tidak bisa melihatnya, juga adik laki-lakinya satoshi atau Sa-kun yang sedang makan dengan ponsel ditangannya.
Ibu Menma membawakan kare ke altar Menma, Satoshi protes, bisakah kau berhenti bicara padanya setiap kali ibu membuat Kare?
Ibu tidal mendengarkan, ia memandangi foto Menma dan mengatakan kalau Menma selalu lelet, mungkin saja dia tidak menyadari kalau dia sudah meninggal sekarang.
Satoshi makin kesal mendengarnya, Ia menyuruh ibunya berhenti membicakan Menma. Satoshi pun masuk ke kamarnya.
Ayah yang mendengarnya mengingatkan Satoshi jangan bicara seperti itu pada ibu.
Menma menangis melihat bagaimana keluarga nya sekarang. Terutama ibunya.
Air matanya menetes dan mengatakan kalau ia menyadari, kalau dirinya sudah mati.
Yukiatsu di kamarnya memandangi sebuah foto.
Ia memandanginya cukup lama dan kemudian menyimpannya di laci.
Ia teringat sebuah peristiwa 7 tahun lalu, yang hanya dirinya dan Menma yang tahu.
Setelah kejadian di markas, Menma mencari-cari jintan di sekitaran hutan sambil memanggil nama Jintan.
Diam-diam Yukiatsu mengikutinya.
Yukiatsu mengatakan pada Menma untuk tidak memperdulikan Jintan, karena baginya, Menma sama sekali tidak jelek.
Yukiatsu mengambil sesuatu dari kantong celananya, jepitan rambut bergambar bunga.
Yukiatsu memberikan itu pada Menma dan berkata jepitan itu akan cocok untuk Menma. Yukiatsu mengumpulkan keberaniannya untuk mengatakan kalau ia menyukai Menma.
Tapi Menma terlalu sibuk memikirkan Jintan dan mengatakan kalau ia harus mencari Jintan.
Ia meninggalkan Yukiatsu sendirian. Yukiatsu geram dan meremas jepitannya (sepertinya patah).
Jam berdetak. Yukiatsu bangkit dari tempat duduknya dan mengambil sesuatu yang tadi ia beli di butik. Yukiatsu memikirkannya dan mengambilnya.
Tidak seperti di versi Anime dimana Jintan mencari Menma yang menghilang, maka di versi SP ini Menma kembali sendiri ke kamar Jintan bersama hembusan angin.
Menma kemudian mengatakan kalau sepertinya yang bisa melihatnya hanya Jintan seorang. Jintan terkejut, benarkah?
Menma mendekati Jintan dan mengubah topik pembicaraan, ia mengomentari Jintan yang bermain Lickachu.
Jintan mengatakan saat kecil Menma selalu ingin bermain itu, jadi ia membelinya.
Menma tersenyum dan berkata, Arigatou... Jintan.
Jintan perlahan menatap Menma yang ada disampingnya, ia memandangi Menma cukup lama. Menma bingung, kenapa?
Jintan berkata, bukankah kau akan menghilang jika keinginanmu terkabul?
Menma menyentuh tubuhnya, ah, aku masih disini, mungkin karena kita semua harus berkumpul lagi.
Jintan langsung badmood, siapa peduli dengan mereka, aku adalah satu-satunya yang bisa melihatmu, kan?
Menma memaksakan untuk tersenyum. Ia kemudian berbaring di kasur dan berkata ini seperti ia sedang bermain petak umpet saja.
Jintan menghela nafas. Menma mengatakan akan sangat mengejutkan jika tidak ada yang bisa menemukannya.
Menma membalikkan badannya, ia mengatakan Jintan menemukannya dan itu sudah cukup baginya.
Jintan melihat Menma yang bersedih dari sudut matanya. Kemudian ia berkata, Mau bagaimana lagi, aku akan menemukan dan mewujudkan keinginanmu.
Menma tersenyum, ia bangkit dan mengambil game tangan dari Jintan dan mulai memainkannya dengan gembira.
"aku tidak mengharapkan kau memaafkanku atas apa yang aku lakukan saat itu. Karenanya aku........"
Poppo sedang mereunung di markas Super Peace Busters. Ia melihat daftar keinginan Menma dan meletakkannya di dada.
Kemudian ia mendengar suara aneh dari luar, ia terkejut dan bangkit.
Tengah malam begini, siapa yang datang ke markas?
Poppo keluar untuk memeriksa, dikegelapan malam, ia melihat gaun putih dan gadis berambut panjang.
Poppo terkejut, Menma?
Pagi harinya, Jintan dan Menma bersepeda keluar. Menma bertanya, kenapa harus kembang api?
Jintan menjelaskan, apa kau lupa? waktu kecil kau pernah bilang kau ingin menggambar 'infinity symbol'.
Menma tersenyum mendengarnya.
Flashback saat kecil, mereka bermain kembang api di Markas. Jintan membuat teman-temannya menebak gambar apa yang ia buat dengan kembang api.
Tsuruko bisa menebaknya. 'infinity symbol'
Yang lain ga mengerti. Yukiatsu menjelaskan, itu adalah simbol keabadian.
Menma tertarik, itu akan menjadi simbol mereka, Super Peace Buster akan menjadi teman selamanya.
Semuanya tersenyum memandangi Menma. Menma menatap Jintan dan keduanya saling tersenyum. Poppo kemudian mulai nakal dengan mengejek dan mengejar Jintan.
Kembali ke Menma dan Jintan yang naik sepeda, Menma meminta Jintan menghentikan sepedanya di sebuah kuil.
Menma berlari kecil di halaman dan mengatakan dulu ia ingin sekali melihat festival Ryuusei bersama keluarganya.
Menma menawarkan mereka membuat simbol keabadian dengan kembang api Ryusei saja.
Tapi Jintan ga yakin, Bagaimana caramu menggambar simbol dengan kembang api sebesar itu?
Menma jadi sedih, ia memandangi poster festivalnya.
Hantu juga bisa haus. Menma sedang minum dan kemudian memberikannya pada Jintan, ia lebih tertarik pada kembang api yang baru saja mereka beli.
Menma berdiri dan mulai melompat-lopat senang memilih kembang api mana yang harus ia mainkan lebih dulu.
Sementara itu Jintan ragu-ragu meminum dari botol yang sama dengan Menma.
Saat Jintan masih deg degan untuk meminumnya, tiba-tiba Poppo dan sepeda motornya datang mengagetkannya.
Menma senang sekali bertemu dengan Poppo karena Poppo sudah sangat besar, ia berlari untuk memeluk Poppo tapi WUUUUSSSSSHHHHH, tubuh Poppo menembus tubuh Menma seperti angin.
Poppo yang tergesa-gesa langsung merampas minuman Jintan. Well, ciuman tak langsung direbut Poppo. HAHHAHHAHA.
Menma yang masih terkejut berdiri di tempat yang sama sambil menatap keduanya.
Poppo yang lega setelah minum akhirnya bisa bicara, GAWAT!! Aku melihatnya semalam!
Poppo duduk disamping Jintan dan mengatakan kalau ia juga melihat hantunya Menma.
Jintan terkejut mendengarnya, Menma juga terkejut, tapi ini pertama kalinya aku bertemu Poppo.
Jintan bingung (ADUUUUHHH, ekspresi mukanya kurang kaget nih pemeran Jintan, kok kayaknya biasa aja).
Jintan bertanya pakaian apa yang dikenakan Menma.
Poppo mengatakan sama dengan pakaian yang dikenakan Menma pada musim panas tahun itu. Gaun putih.
Menma mengecek pakaiannya, ah, dia benar.
Jintan mengerutkan keningnya.
Jintan, Poppo dan Menma pergi ke taman. Menma excited dengan taman dan berlari kesana kemari.
Ia naik ke jungkat jungkit, tapi tak bergerak.
Kemudian ia excited lagi melihat Yukiatsu dan Tsuruko.
Menma berlari mendekati mereka, tapi ia lagi-lagi tak bisa dilihat.
Menma terkejut dan tampak sedih.
Yukiatsu menyapa Poppo dan Jintan. Ia mengatakan kalau ia melihat email Poppo. Tsuruko berkomentar ga ada gunanya mengirim email seperti itu.
Isi Email Poppo itu intinya menemukan Menma, ayo berkumpul di markas nanti malam.
Poppo dengan gaya cerianya mengatakan kalau ia melihat Menma semalam. Ia mengajak mereka mencari Menma nanti malam.
Tiba-tiba Yukiatsu berkata, 'Jangan pedulikan aku'. Menma mengatakan itu sendiri.
Yang lain terkejut.
Yukiatsu kemudian berkata, sebenarnya, aku juga bisa melihat hantu Menma.
Tentu saja yang lain terkejut. Tsuruko kesal dan meminta mereka berhenti mengatakan hal yang aneh.
Yukiatsu mendekati Jintan, Menma benar-benar merasa telah dikotori olehmu. Melewati tahun-tahun dengan depresi dan tidak ingin merelakannya. Kau harusnya berhenti terobsesi dengannya, lupakan dia. Dengan begitu semuanya akan berakhir dan damai.
Menma yang mendengarnya menggeleng, tentu saja. Sementara yang lain terdiam.
Jintan juga tidak membalas apapun.
Yukiatsu lalu meninggalkan mereka. Tsuruko mengikutinya.
Telpon rumah keluarga Yadomi berdering.
Tsuruko menelpon dan mengatakan ia punya satu permintaan pada Jintan yang berhubungan dengan Yukiatsu. Mereka akan melakukannya malam ini.
Jintan terkejut.
Menma di rumah Jintan masih excited dengan kembang api. Ia menari kesana kemari tapi kemudian menjatuhkan diri ke tempat tidur dan cemberut, aku penasaran kemana jIntan pergi.
Menma yang kesepian ditinggal Jintan tiba-tiba mendapat ide. Ia menatap keluar dan tersenyum.
Tsuruko datang ke markas rahasia dan membuat Poppo terkejut karena Tsuruko mau ikut mencari Menma bersama mereka.
Tsuruko mengatakan ia ingin memastikannya sendiri.
Jintan diam saja.
Tiba-tiba terdengar teriakan Anaru di luar. Semuanya melihat Anaru ketakutan duduk di tanah.
Mereka membantu Anaru.
Poppo menyadari ketakutan Anaru saat ia melihat bayangan gaun putih di hutan, Poppo yakin itu Menma, ia berlari mengejarnya.
Menma sendiri masih excited dengan kembang api dan membawanya kemana-mana.
Ia berjalan di tengah hutan menuju markas rahasia Super Peace Busters.
Menma masih ke dalam, tidak ada siapa-siapa disana. Aku heran kenapa Menma ga terkejut melihat banyak barang disana, dia kan udah lama ga kesana.
Menma hanya terpaku dengan tulisan Super Peace Busters yang terukir di kayu.
Kemudian ia terkejut mendengar teriakan yang memanggil namanya.
Poppo, Jintan, Anaru dan Tsuruko berlari di hutan mengejar Menma.
Mereka meneriakkan nama Menma.
Bayangan putih kembali terlihat dan yang lain yakin mengikutinya.
Jintan ngos-ngosan, ia cukup kaget karena yang lain ternyata bisa melihat Menma.
Hari sudah gelap, yang lain masih didalam hutan mencari Menma.
Ada bayangan yang bersembunyi di balik pohon.
Tsuruko berkata, dengan tinggi sepetimu, meski kau menekuk kakimu, kau tidak bisa membodohi yang lain, Yukiatsu!
Jintan dan Poppo terkejut, HEH????
Menma palsu terkejut karena ketahuan, ia melarikan diri, tapi kakinya tersandung dan ia berguling ke lereng bukit.
Yang lain mengejarnya.
Perlahan mereka menerangi wajah Menma palsu, dan benar itu Yukiatsu.
Semuanya terkejut, kenapa?
Tsuruko sudah menyangka sejak awal, Hantu Menma yang dilihat Poppo pasti Yukiatsu.
Poppo tentu saja bingung karena Yukiatsu lah yang mengatakan pada mereka untuk melupakan Menma.
Tsuruko mengatakan kalau Yukiatsu berbohong sudah melupakan Menma. Karena yang selama ini terperangkap dalam masa lalu adalah Yukiatsu.
Yang lain tentu saja tak habis pikir karena selama ini Yukiatsu terlihat seperti tenang-tenang saja.
Jintan mendekatinya dan mengulurkan tangannya untuk membantu Yukiatsu, kau baik-baik saja?
Yukiatsu melihatnya dan menarik tangan Jintan, dalam sekejap, JIntan sudah ada dibawah Yukiatsu yang siap untuk mencekiknya.
Poppo ingin melerai mereka tapi Tsuruko meminta Poppo diam saja.
Yukiatsu menangis, ia mencengkeram baju Jintan, Hey, bukankah kau ingin melihat Menma?
Jintan terdiam. Yukiatsu melanjutkan, Aku... sangat ingin bertemu dengannya lagi, bukankah kalian juga ingin bertemu dengannya? makanya aku pikir aku akan memperlihatkannya pada kalian.
Yukiatsu menatap Jintan dengan kesal sambil menangis, tapi... kenapa hanya kau yang bisa melihat Menma?!! Itu tidak adil!
Jintan terdiam, ia menunduk.
Menma ternyata melihat semuanya, ia berdiri tak jauh dari mereka, menggenggam kembang apinya.
Jintan berkata, itu semua... karena dia dendam padaku!!
Yukiatsu memotong pembicaraan dan bertiak, KALAU ITU ALASANNYA, HARUSNYA DIA JUGA MEMPERLIHATKAN DIRI DIHADAPANKU!!
Menma menangis mendengarnya.
Yang lain terdiam.
Yukiatsu melepaskan cengkeramannya, Pada hari itu... Jika aku tidak mengatakan itu padanya...
Flashback kembali saat Yukiatsu memberikan jepitan rambut pada Menma kecil. Setelah Menma menolak, Menma berlari menjauh dan kejadian itu beberapa jam kemudian.
Yukiatsu terus menangis, Saat itu... aku membuat Menma marah... AKU ADALAH ORANG YANG MEMBUNUH MENMA!!!! AKU MEMBUNUHNYA!
Yukiatsu menangis keras dan membungkuk di tanah, ia terus mengatakan kalau ia yang membunuh Menma dan menangis keras.
Menma meneteskan air mata mendengarnya, ia menunduk.
Tsuruko mencoba menenangkan Yukiatsu.
Yukiatsu menyuruh Tsuruko diam dan membiarkannya.
Tiba-tiba lampu senter semuanya mati. Gelap.
Sebuah kembang api melayang di udara. Semuanya terkejut melihatnya.
Kembang api itu membuat simbol keabadian, itu makin membuat semuanya merinding.
Jintan berdiri.
Simbol keabadian digambar dengan cahaya kembang api terlihat.
Poppo, Anaru, Yukiatsu dan Tsuruko yang tidak bisa melihat Menma terkejut melihatnya. Tapi Mereka setengah yakin dalam hati mengatakan kalau itu Menma.
Jintan yang bisa melihat Menma melihat Menma yang memainkan kembang api sambil menangis dan memanggil namanya.
Kembang api padam. Menma berjalan mendekati Jintan dan membisikkan sesuatu.
Jintan menatap Yukiatsu dan berkata, Yukiatsu, Menma mengatakan 'terima kasih untuk jepitannya dan maaf.'
Yukiatsu terkejut. Hal itu memang hanya dia dan Menma yang tahu.
Anaru berkaca-kaca, Apakah Menma benar-benar ada disini?
Poppo berjalan dan mulai bicara, Menma kau dimana? Jangan bersembunyi dan tujukkan dirimu. Perlihatkan juga dirimu padaku, aku mohon Menma! Naa, aku ingin melihat dirimu selamanya.
Yang lain mulai menangis perlahan.
Menma melihat semuanya dan ia kembali menangis.
Jintan menatapnya. Mata Menma yang berkaca-kaca, ia menyadari betapa Menma ingin menunjukkan dirinya juga di hadapan yang lain tapi ia tidak bisa.
Jintan kemudian memutuskan membawa Menma pulang diiringi dengan tangisan Yukiatsu yang memanggil nama Menma.
Keesokan harinya, angin musim panas berhembus. Menma ada di dekat jendela kamar Jintan.
Jintan mengatakan kalau sepertinya kembang api bukanlah keinginan Menma.
"Menma berhenti bermain petak umpet atas keputusannya sendiri. Tapi sebenarnya, Menma sama sekali tidak bersembunyi. Itu semua seolah kami tidak ingin menemukannya. Dan kami semua menyadari hal itu. Mungkin karena itulah, kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan."
Tsuruko di ruang seni, ia hampir menyelesaikan lukisan masa kecil yang ia buat. Indah.
Tapi kemudian Tsuruko menghapus gambar mereka berlima dan hanya menyisakan Menma disana.
Yukiatsu menatap jepit rambut yang dulu ia berikan pada Menma kecil, ia masih menyimpannya.
TApi kemudian ia terlihat frustasi dan menyembunyikannya lagi dalam laci mejanya.
Anaru di tempat kerja paruh waktunya di toko game.
Ia juga memikirkan Menma.
Sementara Poppo meletakkan bunga dalam botol di jurang dimana Menma terjatuh dulu.
"Tapi... tetap saja dia ada disini, denganku... Jadi..."
Menma tidur di kamar Jintan. Jintan di dapur memasak ramen asin dengan telur.
Karena baunya, Menma terbangun dan penciumannya makin kuat mencari-cari sumber bau enak itu.
Ia excited menemukan ramen asin dengan telur yang diaduk di atas meja.
Sayangnya Jintan tak ada dirumah. Menma agak kecewa, kemudian matanya melihat foto Super Peace Busters.
Jintan keluar membawa daftar keinginan Menma yang ditulis Poppo. Ia kerumah Menma.
Di luar ia bertemu dengan adik Menma, Satoshi.
Mereka masuk ke dalam rumah dan melihat ibu Menma melihat-lihat album foto masa kecil Menma.
Begitu melihat wajah Jintan, senyum ibu langsung menghilang, tapi kemudian ia mencoba bersikap biasa.
Satoshi mengatakan Jintan datang untuk mengambil diari persahabatan milik Menma.
Jintan kemudian melihat foto di altar Menma. Foto yang diambil saat matsuri.
(lebih imut foto versi anime, HAHHAHAHA, btw beda dari versi anime, kalau di Anime Jintan ke rumah Menma bareng Poppo dan Anaru).
Ibu membawa Jintan ke kamar Menma. Kamarnya sudah dirapikan. Ibu mengatakan ayah Menma memintanya melupakan kematian Menma, jadi mereka merapikan kamarnya.
Ibu membuka sebuah kardus barang peninggalan Menma. Hanya satu kardus.
Jintan mencari diary yang ia inginkan, ia menemukannya.
Ibu berdiri di jendela dan berkata, Bagi kalian ternyata sangat mudah ya? Apakah kau masih akrab dengan yang lainnya?
Jintan terdiam. Ibu berkata lagi, Kau tahu kan, kalian yang bermain bersama pada hari itu.
Jintan menunduk merasa tidak enak. Ibu mendekati Jintan dengan tatapan marah, Sepertinya hanya Meiko yang ditinggalkan.
Jintan meletakkan diari-nya dan mencoba menjelaskan.
Ibu hampir menangis, kenapa hanya putriku? Saat kalian sudah tumbuh sebesar ini...
Jintan makin merasa ga enak, ia menunduk dan meminta maaf, ia meninggalkan kamar Menma.
Bersambung. . .
0 comments:
Post a Comment