FilmMania21 - Sinopsis Drama Korea Yong Pal Episode 16 Part 1, Buat teman-teman yang menantikan Sinopsis Yong Pal Drama Korea Episode 16 Bagian Pertama, berikut ulasannya :
Setelah pertemuan dengan CEO Choi, Tae Hyun hendak ikut pulang bersama Yeo Jin, namun Direktur Min mencegat Tae Hyun dengan alasan Yeo Jin harus segera ke kantornya. Yeo Jin,”Yeah, kamu harus pulang ke rumah. Saya punya pekerjaan yang harus dikerjaakn di kantor sedikit”. Tae Hyun bertanya apa pakerjaan yang hendak dikerjakan Yeo Jin. Yeo Jin menjawab,”Perang…”.
Kemudian Yeo Jin pergi bersama Direktur Min, dan bersiap untuk bertempur dengan CEO Daejung nampaknya. Tae Hyun nampak kuatir dengan apa yang akan menimpa Yeo Jin. Di mobil Yeo Jin sudah mempersiapkan strategi untuk berperang dengan CEO Choi. Yeo Jin meminta meminta beberapa berkas penting perusahaan ke Direktur Min dalam persiapan melawan Daejung Grup. Yeo Jin juga meminta Direktur Min untuk memilih tim terbaik dari anggota elite dari masing-masing bidang manajemen Hanshin untuk memenangkan pertempuran ini.
Tae Hyun pulang bersama Sang Chul (agennya) ke rumah Han. Tae Hyun bertanya apakah Daejung lebih memiliki kekuatan dibanding Hanshin. Sang Chul menjawab,”Itu tidak mungkin selama saya disini..”. Sang Chul secara jujur mengaku ke Tae Hyun, bahwa dia setahun lebih muda daripada Tae Hyun. Sebaliknya di kantor Yeo Jin, semua presiden Hanshin sudah berkumpul bersama. Mereka membicarakan peperangan CEO Yeo Jin dengan Daejung. Salah seorang Presiden Hanshin takut karena kondisi Hanshin sekarang tidaklah sebaik yang dulu, dan Presiden itu ragu CEO Yeo Jin bisa menang.
Presiden lainnya ragu dengan kemenangan Yeo Jin pasalnya Yeo Jin masihlah CEO muda dengan minum pengalaman dibandingkan dengan CEO Choi, yang sudah melalui banyak kesulitan bisnis. Akhirnya Presiden lain mengajak temannya untuk menghentikan tindak peperangan yang ingin dilakukan Yeo Jin ini. Tak lama CEO Yeo Jin datang ke kantornya. Yeo Jin mengetahui semua pembicaraan mereka. Dimana para Presiden Hanshin meragukan Yeo Jin akan menang dengan tidak mengetahui kondisi perusahaan serta minim pengalaman.
Pemimpin Presiden Hanshin berusaha untuk membujuk Yeo Jin menghentikan perang ini, namun Yeo Jin berkata,”Jika ada orang lain yang melarang perang ini, berdiri sekarang..”. Pemimpin Presiden Hanshin pun berpura-pura bahwa semua Presiden Utama Hanshin mendukung peperangan yang hendak dilakukan CEO Yeo Jin. Yeo Jin mengingatkan ke semua Presdien Utama Hanshin, jika CEO Yeo Jin gagal dari peperangan itu, maka nasib Hanshin akan berakhir. Yeo Jin,”Tidaklah sungguh sulit menyerahkan mayat dari Han do Joon. Namun Jika saya melakukannya rumor bagaimana kita menyerahkan permintaan Daejung akan menyebar. Kita akan sungguh diabaikan dari dunia ekonomi, politik, media, dan perputaran keuangan.”.
CEO Yeo Jin tahu jika Hanshin menyerah dengan Daejung Grup, maka Hanshin sudah bukanlah lagi perusahaan raksasa yang memiliki kekuatan, dan peringkat konglemerat Korea yang berada di tangan Hanshin akan berubah. Jika ini terjadi, menurut pandangan kedepan CEO Yeo Jin, maka grup2 perusahaan lain berusaha juga untuk menumbangkan Hanshin, dan justru akan memecahkan tubuh Hanshin dalam waktu cepat. Sekali peringkat grup Hanshin berubah, maka nasib Hanshin akan berakhir selamanya. Mendengar semua itu, Presiden Utama Hanshin pun membara untuk bertempur melawan Daejung. Dalam waktu tiga hari, CEO Yeo Jin meminta segenap Presiden Utama untuk memulai persiapan.
Kemudian Yeo Jin pun masuk ke ruang tim elit yang bertanggung jawab terhadap pergerakan saham Hanshin di pasar modal yang terdiri dari berbagai bidang. CEO Yeo Jin meminta para tim saham Hanshin untuk lebih rilek dalam berpakaian, tak usah memakai dasi, dapat menaruh kaki di meja, bahkan sampai bisa makan apapun yang mereka inginkan. Yeo Jin mengijinkan untuk berkata kasar atau mengutuk, namun tidak berkata kasar atau mengutuk dirinya. Yeo Jin,”Karena saya masih CEO ..”. Intinya CEO Yeo Jin menginjinkan tim elite saham Hanshin ini melakukan apapun tanpa adanya aturan seperti di kantor2. Namun setelah itu, Yeo Jin mengancam,”Jika kalian tidak bisa menemukan kelemahan Daejung semua dari kalian akan bekerja di tempat dengan udara segar…”.
Kemudian pekerjaan tim ini pun dimulai. CEO Yeo Jin berusaha untuk memantau para tim elitnya. Salah seorang anggota tim menerangkan bagaimana perkembangan penjualan domestik perusahaan Daejung di China serta Rusia dan Brasil yang mengalami penurunan. Namun sebaliknya Daejung Grup memiliki kenaikan penjualan di beberapa lini yang sangat drastis. Hal ini membuat tim elit serta CEO Yeo Jin masih sulit menemukan celah dari perusahaan Daejung. Sebaliknya Tae Hyun pergi ke taman hijau keluarga Han yang pernah dikunjunginya. Tae Hyun nampak bahagia memandang bunga-bunga tersebut. Saat makan pagi, Tae Hyun disugukan sarapan yang sederhana. Kepala Pelayan Han terlihat sedih karena mendengar peperangan yang terjadi di tubuh Hanshin dengan grup Daejung.
Tae Hyun,”Lalu kita juga seharusnya bertempur. Tidak hanya duduk dan menonton. Setelah semua orang makan datang ke rumah hijau..”. Tae Hyun menyuruh segenap pelayan Han untuk menanam bunga di rumah hijau tersebut. Namun Kepala Pelayan Han mengganggap kegiatan itu aneh, karena CEO Yeo Jin sedang dalam pertempuran melawan Daejung. Tae Hyun menanggapi,”Itulah mengapa kita harus menanamnya..”. Tae Hyun pun memberikan kumpulan benih bunga ke semua pelayan Han. Sebaliknya segenap tim elit pengamat pasar modal Hanshin sudah sangat kelelahan, untuk mencari celah perusahaan Daejung. Sementara CEO Yeo Jin pun sudah sangat kelelahan pula, sejenak Yeo Jin minum air melepaskan kelelahanya. Saat berbalik, Yeo Jin melihat seorang anggota tim Hanshin malah menikmati pengamatannya di depan laptopnya.
Yeo Jin meminta tim elit itu memberikannya beberapa saran terkait perang melawan Daejung. Tim elit,”Saya enggak yakin ini akan membantu..”. Lalu anggota tim elit IT Hanshin itu menjelaskan, dia melacak jalur IP dari email yang berasal dari Daejung. Meskipun ini semacam tindakan hacking, Yeo Jin tetap ingin mendengar pendapat karyawannya. Ternyata anggota tim itu menemukan bahwa Daejung menggunakan kode dalam email, Tim,”Kecuali kalau mereka mengubah namanya secara sengaja ketika surat terulang..”. Yeo Jin langsung melerai,”Jadi maksudmu, mereka sedang berkomunikasi tentang sesuatu penting secara rahasia ? Kata apa yang mereka gunakan sebagai kode ?”. Tim itu menemukan kata “Lavender”, namun tim Hanshin itu tak yakin mengapa pihak Daejung menggunakan kata tersebut.
Tiba-tiba CEO Yeo Jin teringat bahwa sandi itu berkaitan dengan rahasia bisnis yang pernah dicuri oleh sang mantan pacar Sung Hoo. Yeo Jin,”Dimana lokasi yang paling tepat dari kata “Lavender” ?. Tim,”Di Morgan New York..”. Saat CEO Yeo Jin mendengar hal itu, dia meminta segenap tim untuk menemukan perusahaan berkaitan perusahaan cabang Daejung yang bergerak di bidang Bio. Yeo Jin,”Cepat. Kita tak punya banyak waktu..”. Akhirnya tim ahli IT Hanshin pun berusaha mencari perusahaan di distrik Morgan, negara bagian New York yang berkaitan dengan Daejung Bio. Tim IT menekuman sebuah perusahaan biotech yang bernama Alexon. Saat tim IT menemukannya, Yeo Jin kagum dengan kejeniusan tim IT Hanshin. Tim Hanshin,”Yah, orang disini semuanya jenius..”. CEO Yeo Jin tertawa mendengarnya,dan berkata,”saya tahu itu..”. Akhirnya Yeo Jin meminta semua tim untuk mencari perusahaan Daejung Bio serta Alexon Bio pada saat itu juga. Nampaknya CEO Yeo Jin sudah mendapat pencerahan akan kelemahan dari Daejung.
Di mobil Tae Hyun bersama agenya Sang Chul. Sejenak Tae Hyun teringat perkataan Yeo Jin yang ingin membunuh Do Joon di tangannya. Tae Hyun meminta bantuan kepada agennya Sang Chul. Namun Sang Chul menolak. Tae Hyun meminta Sang Chul untuk membantunya, namun agen Sang Chul tetap menolak. Kemudian Tae Hyun berujar bahwa Hanshin akan dalam bahaya. Tae Hyun,”Kita harus membantu Han Do Joon keluar. Jangan kuatir. Ini buat CEO Yeo Jin”. Sang Chul,”Bagaimana itu bisa membantu CEO Yeo Jin ?”. Kemudian Tae Hyun menerangkan bahwa Yeo Jin tak bisa menyerahkan Do Joon ke Daejung, bahkan membunuhnya.
Dengan membawa Do Joon keluar, maka tekanan Daejung ke Yeo Jin akan hilang. Tae Hyun meminta agen Sang Chul tak kuatir karena Tae Hyun akan bertanggung jawab atas semuanya. Sebaliknya Dr Lee mendapat sms dari Tae Hyun yang meminta bantuan darinya. Sebaliknya semua Presiden Hanshin bertemu dengan semua tim elit Hanshin yang berasal dari berbagai departemen. Presiden Hanshin sempat marah karena ruangan tim elit ini sangat berantakan. Namun Yeo Jin berkata bahwa para tim elit Hanshin itu dapat menyelamatkan perusahaan Hanshin hari itu. Akhirnya tim elit Hanshin dari departemen pasar modal mengatakan bahwa pasar saham telah dibuka. Akhirnya semua tim elit Hanhsin baik dari tim pasar saham serta tim IT sudah bersiap-siap melawan Daejung di pasar modal Amerika.
Yeo Jin,”Sekarang, akankah kita mulai ? Targetnya adalah Alexon Biotech”. Yeo Jin mengerahkan semua tim elit Hanshin untuk bisa membeli saham perusahaan tersebut. Yeo Jin sudah mengetahui bahwa perusahaan Daejung telah makan dari keuntungan perusahaan tersebut dalam waktu yang lama. Yeo Jin juga tahu bahwa perusahaan itu memiliki hak paten yang diinginkan oleh cabang Daejung Grup yakni Daejung Bio. Yeo Jin,”Hari ini kita akan menangkap perusahaan itu. Semua tambahan Hanshin akan diinvestasikan dananya kesini.”.
Presiden Utama Hanshin cukup takut karena biaya beli saham yang nanti digunakan oleh Hanshin akan sangat besar. Namun Yeo Jin tetap yakin kekeh ingin bertempur dengan Daejung. Yeo Jin meminta semua Presiden Utama untuk hadir dalam pertempuran pembelian saham Alexon Biotech, dan ruangan tim elit Hanshin itu harus dijaga ketat oleh tim keamanan. Presiden Utama Hanshin menjadi sangat takut bila Hanshin malah merugi, Yeo Jin,”Janganlah kalian kuatir. Ini akan selesai hari ini..”. Akhirnya CEO Yeo Jin membuka pasar saham dengan kenaikan 10 persen agar pihak Daejung tidak memperhatikannya.
Sebaliknya CEO Choi hanya bersantai ria di panti pijat. CEO Choi bertanya apakah sudah terdengar berita kematian dari Do Joon. Sekretaris Choi,”Belum CEO… Nampaknya CEO Choi masih meragukan kekuatan dari Hanshin. CEO Choi mengira Yeo Jin hanya memikirkan perkataannya. CEO Choi,”Orang pintar pasti banyak berpikir. Dia sangat pintar. Ngomong2, apakah pengkhianat bangsat itu menghubungi kita ?” Pembantu CEO,”Yah saya mendapat telepon. Akan ada kabar baik segera..”. Nampaknya ada seseorang di pihak Hanshin yang berkhianat kepada Yeo Jin dengan berhubungan dengan pihak Daejung.
Tak lama pembantu CEO Choi mendapat sebuah panggilan telepon. Akhirnya CEO Choi masuk ke ruangan tim elit Daejung yang bergerak di pasar saham. CEO Choi marah karena ada gangguan dengan perusahaan Alexon. CEO Choi heran mengapa ada seseorang yang tertarik membeli perusahaa Alexon. CEO Choi meminta timnya untuk mencari orang yang hendak membeli saham Alexon di pasar saham. CEO Choi pun meminta tim Daejung untuk segera membeli saham dari Alexon agar tetap jatuh ke tangan Daejung. Tim elit pasar saham Hanshin sendiri sudah mengamati pergerakan trading dari saham Alexon.
Salah seorang tim memberitahukan Yeo Jin bahwa Daejung sedang mencari informasi mereka. Yeo Jin meminta timnya agar memberitahukan identitas Hanshin sebagai pembeli saham Alexon, Yeo Jin ingin pertempuran dengan Daejung semakin jernih dan jelas. Presiden Utama Hanshin semakin takut. Tim Daejung memberitahukan pembelinya adalah Hanshin. CEO Choi tertawa mendengarnya. CEO Choi tak ingin lari dari pertempuran melawan Yeo Jin yang hanyalah seorang muda di dunia saham. CEO Choi mempersiapkan semua dana Daejung untuk membeli Alexon itu. Dengan melihat kurva trading saham Alexon yang semakin naik karena pembelian dari Daejung, CEO Yeo Jin meminta anak buahnya menaikkan permintaan menjadi 30%. CEO Yeo Jin,”Ikan paus akan muncul segera..”.
Di ruang terlarang, Dr Lee memikirkan perkataan Tae Hyun untuk melepaskan Do Joon. Akhirnya Dr Lee memutuskan untuk membantu Tae Hyun. Karena umpan itu, pihak Daejung pun datang. Daejung pun menaikkan harga saham dari Alexon untuk memancing Hanshin. Pihak Hanshin pun memulai bidding. Tim Daejung,”Ini berarti mereka memberikan semuanya kepada satu perusahaan dengan harga lebih tinggi..”. Akhirnya sambil emosi CEO Choi meminta permainan “Double” di pasar saham. Di ruang terlarang, Do Joon mengalami kejang-kejang. Perawat pun memanggil Dr Lee. Dr Lee menyarakan agar Do Joon segera dibawa ke ruang operasi untuk pembedahan saraf. Sebaliknya tim Hanshin semakin kuatir karena Daejung meminta “Double”, sementara Yeo Jin hanya tertawa. Tim Daejung melihat Hanshin sudah menyerah. CEO Choi tertawa.
Namun ternyata Hanshin berhasil mengambil alih permaian saham Alexon dengan kenaikan 10 %. CEO Choi tak ingin saham Alexon lepas, makanya CEO Choi menaikkan pembelian saham Alexon hingga 20 percen. Sementara itu, Do Joon dibawa keluar dari ruang operasi. Sang Chul pun berkelahi dengan para pengawal Hanshin. Saat semua pengawal Hanshin tumbang, Tae Hyun membawa Do Joon. Kepala Pengawal Hanshin memberitahukan hal ini ke Direktur Min. Sementara itu, Presiden Hanshin semakin kuatir karena Daejung mengambil alih permainan saham Alexon dengan kenaikan 20%. Yeo Jin memerintahkan,”Oke. Ambillah dan naikkan 10 % lagi..”, Presiden Hanshin semakin kuatir.
Direktur Min memerintahkan agar Tae Hyun dibiarkan membawa Do Joon. CEO Choi semakin berambisi untuk mengambil saham Alexon, CEO Choi, “Baiklah Ambilah dengan 40%..”. Direktur Min menelpon pembantu Daejung. Tim Hanshin memberitahukan bahwa Daejung memberikan “Call” saham Alexon dengan kenaikan 40%. Karena kenaikan “call” saham Alexon yang terlalu tinggi dari Daejung, Yeo Jin memerintahkan untuk membatalkan pembelian saham tersebut. Sebaliknya Pengawal Daejung memberikan sebuah informasi ke CEO Choi. CEO Choi mengetahui bahwa Do Joon sudah keluar. Tim Daejung memberitahukan bahwa Hanshin sudah menyerah ingin membeli Alexon.
CEO Choi menyuruh anak buahnya membatalkan pembelian Alexon, namun kesepakatan pembelian Alexon dengan harga yang sangat tinggi sudah jatuh ke tangan Daejung. CEO Choi menjadi sangat kaget mendengarnya. Akhirnya banyak uang dari Daejung yang terlepas hanya untuk membeli saham satu perusahaan yakni Alexon. Sejenak CEO Choi tak bergumam, CEO Choi,”Harga dari tubuh Han Do Joon sangat mahal. Sung Hoon Saya menghabiskan banyak uang karenamu”.
Yeo Jin langsung bertanya berapa banyak uang yang sudah dihabiskan Daejung untuk membeli saham Alexon. Tim Saham Hanshin berkata sembari bahagia,”Sekitar 2.5 Trillyun Won..”. CEO Yeo Jin,”Dengan sebuah pelajaran yang sangat mahal. CEO Choi pasti belajar sesuatu..”. Ternyata rencana Yeo Jin adalah membuat CEO Choi membeli saham perusahaan Alexon dengan harga yang sangat mahal. Kemudian Yeo Jin memerintahkan menjual saham yang mereka miliki selagi saham Alexon masih kuat di pasar saham. Semua Presiden Hanshin berbangga dengan kemampuan CEO Yeo Jin yang berhasil membuat Daejung merugi hingga trilyunan won. Kemudian Yeo Jin pergi.
Tae Hyun bersama Do Joon di ambulans dengan supirnya Sang Chul agennya. Chae Young sudah menunggu di helikopter untuk membawa Do Joon. Chae Young,”Terima kasih Dr.Kim..”. Tak lama Do Joon bangkit dari tidurnya. Tae Hyun,”Istrimu sedang menunggumu di heliport. Dia mungkin membawamu ke luar negeri”. Di dalam mobil Direktur Min memberitahukan ada telepon dari rumah sakit, namun Yeo Jin sudah tahu bahwa Do Joon sudah keluar dari rumah sakit, dan Tae Hyun yang membawa Do Joon. Direktur Min kaget Yeo Jin mengetahui hal itu,
Yeo Jin berkata ke Direktur Min,”Mulai sekarang… Daejung pasti memburunya (Do Joon). Apakah kamu pikir saya tidak mengetahuinya bahwa kamu yang melapor ke Direktur Staff Daejung ? Saya hanya melindungi Hanshin dan mengkhianati suamiku..”. Sebaliknya pembunuh bayaran sudah bersiap untuk mencari Do Joon.
0 comments:
Post a Comment