Wednesday, 30 September 2015

Sinopsis D-Day Drama Korea Episode 3 Part 1


FilmMania21 - Sinopsis D-Day Drama Korea Episode 3 Part 1, seorang wartawan memberitakan berita tentang jatuhnya menara crane di Yonggwang-gu, jatuhnya menara itu disebabkan oleh fenomena sinkhole. Sementara itu, dokter Kang keluar rumah bersama anaknya. Anak dokter Kang sedang menikmati bermain mobil di belakang mobil dokter Kang. Tak lama suami dokter Kang Ja Hyuk menelpon. Dokter Kang berbincang dengan suaminya di telepon, Dokter Kang,”Aku sedang mau bawa dia pergi beli mainan. Ja Hyuk kita mau makan siang bersana kan nanti ?”. Ja Hyuk,”Karena rapat mungkin aku telat”.
Dokter Woo Jin sendiri masuk ke kantornya pagi itu dan duduk sejenak. Presiden Mirae Park Gun juga sibuk main golf di ruangannya. Sementara, kapten Choi di kantor tim pemadam kebakaran sedang menelpon istrinya yang marah kepadanya. Kapten Choi,”Kenapa tidak jawab teleponya ? Telepon!”. Sementara tuan Kang sedang menikmati waktunya mengamen di kareta api listrik Seoul. Penghuni kereta api listrik ini menikmati perjalan mereka. Perawat Kim juga menikmati hari pagi di rumah sakit Hanggang. Tiba2 saja terjadi guncangan ringan. Aquarium Presiden Park bahkan terpecah.

Saat berada di mini market, dokter Kang merasakan juga guncangan ringan. Dokter Woo Jin juga merasakan guncangan di kantornya. Akhirnya guncangan besar terjadi di berbagai wilayah kota Seoul. Gedung nampak ingin runtuh, tuan Kang merasakan guncangan hebat di kereta api. Di mini market juga mengalami guncangan yang sangat luar biasa. Akhirnya dokter Kang berusaha untuk menyelamatkan anaknya. Woo Jin menjadi kaget melihat ruang kantornya berantakan. Sementara dokter Kang bersama pengunjung mini market berhamburan keluar, karena panik akan gempa ini. Dokter Kang tidak melepaskan diri dari menggendong anaknya. Semua benda berjatuhan, dan orang mengalami panik luar biasa.
Dokter Kang berusaha lari dan naik mobil bersama anaknya. Jalan raya sendiri sudah banyak yang mulai retak. Dokter Kang pun langsung mengemudikan mobilnya kareta takut dengan runtuhan gedung. Karena banyak orang yang panik, akhirnya mobil dokter Kang harus betabrakan dengan mobil orang lain. Tim pemadam kebakaran pun dikerahkan. Kapten Choi merasa ngeri melihat banyak gedung yang runtuh. Sementara anggota parlemen Ja Hyuk harus tertatih-tatih di dalam gedung, supaya dapat lari dari guncangan hebat itu dan keluar dari gedung. Ja Hyuk juga menyempatkan waktunya menolong temannya yang sudah pingsan. Perawat Kim sangat kaget melihat guncangan hebat di rumah sakit Hanggang. Perawat Kim juga mengalami kepanikan yang luar biasa. Dokter Woo Jin keluar dari kantor, dan dia melihat dokter, pasien, perawat juga panik dengan gempa yang dahsyat tersebut.

Di kereta api listrik itu, penumpang hanya dapat berteriak menjerit ketakutan. Semuanya kuatir dengan apa yang terjadi. Gedung rumah sakit Hanggang pun berlahan2 seperti akan mulai roboh. Ibu Hae Sung hanya terbujur kaku di kamarnya, tanpa tahu bencana alam besar terjadi di kota Seoul. Pasien Pak Menteri juga hanya terbujur kaku, kaca jendela rumah saki Hanggang juga terdapat beberapa yang pecah. Kantor berita juga mengalami goncangan gempa yang sangat parah akibat bencana ini. Dari luar terlihat jembatan panjang di Kota Seoul sudah rubuh setengahnya, dan beberapa gedung banyak yang terlihat mulai roboh. Mobil2 pun banyak yang kecelakaan akibat rubuhnya jalan raya yang mereka lalui.
Ddol Mi serta Hae Sung juga harus menyaksikan jalan raya yang terbelah menjadi dua, dan warga Seoul ekstra panik karena ketakutan harus tewas dalam bencana ini. Kemudian separuh gedung di kota Seoul menjadi luluh lantah akibat gempa dahsyat menerjang kota Seoul. Hae Sung serta Ddol Mi harus lari dari banyaknya gedung yang roboh akibat gempa tersebut.  Abu akibat tembok yang roboh menyelimuti separuh kota Seoul. Dan gempa pun berhenti, sementara Hae Sung berusaha melindungi Ddol Mi dari reruntuhan gadung yang terjatuh. Saat Hae Sung serta Ddol Mi bangkit, dia kaget melihat semua bencana yang terjadi.

Separuh gedung menjadi roboh, warga kota banyak yang terluka. Hae Sung serta Ddol Mi tidak habis pikir dan bingung dengan apa yang mereka lihat. Keduanya melihat seorang guru lari untuk menyelamatkan muridnya. Murid TK yang masih belia menjadi kebingungan dengan apa yang menimpa mereka. Tak lama seorang pemuda meminta bantuan ke Hae Sung karena istrinya terjebak dalam mobil. Pria itu kepanikan karena istrinya tengah hamil 8 bulan, dan mobil dimana istrinya terjebak akan terbakar karena percikan listrik dari tiang yang jatuh.
Hae Sung meminta pemuda itu untuk tenang. Tak lama seorang warga membangunkan Dokter Kang Joo Ran yang tertidur, saat bangun dokter Kang mencari anaknya yang hilang di dalam mobil. Saat dokter Kang hendak mencari Dong Ha anaknya, sebuah mobil meledak. Dokter Kang Joo Ran terus saja panik serta cemas mencari anak tercinta. Sambil terus berteriak nama anaknya, dokter Kang berusaha mencari anaknya. Tak lama dokter Kang menemukan mainan anaknya, dan dia tersadar anaknya telah menghilang.
Lalu dokter Kang berteriak histeris sembari menangis, “Dong Ha,,,,3x”. Hae Sung sendiri berusaha untuk menolong warga tengah hamil yang terjebak di dalam mobil. Dengan mengambil batu, Hae Sung memecahkan kaca mobil. Ibu hamil tersebut terus saja berteriak ketakutan di dalam mobil. Dengan gunting dari Ddol Mi, Hae Sung melepas sabuk yang menghalagi ibu hamil tersebut. Setelah merapikan pecahan kaca mobil dengan pengalas kaki mobil, Hae Sung dibantu suami warga itu berusaha untuk membebaskan warga tadi. Setelah Hae Sung juga suami warga itu membawa istrinya keluar dari mobil. Mobilnya pun meledak. Mobil ambulans serta tim pemadam kebakaran (SAR) hendak keluar untuk menyelamatkan warga yang terjebak. Namun mereka terjebak karena adanya pohon.

Tak lama tim Choi bersama anak buahnya melihat sebuah menara yang terjatuh. Sontak seluruh warga berlarian takut terluka akibat menara yang roboh itu. Saat Hae Sung memeriksa denyut nadi ibu tadi, dia merasa si ibu berada dalam kondisi yang tak normal. Dia meminta agar suaminya membawa sang istri ke rumah sakit yang memiliki fasilitas obgyn dan pediatri (spesialis anak). Hae Sung,”Saya benar2 kurang ahli dalam bidang obgyn ini (obgyn ahli kebidanan dan kandungan/Sp.OG)”. Hae Sung meminta ibu hamil itu segera dibawa ke rumah sakit dengan tidak berjalan kaki. Sambil meminta maaf, Hae Sung pun pergi. Ddol Mi meminta tak meninggalkan warga itu, namun Hae Sung merasa seorang dokter ahli kandungan lebih baik yang menangani pasien tersebut.
Hae Sung dan Ddol Mi pun bergegas ke rumah sakit Hanggang. Setelah 00:59:59 pasca gempa, para perawat serta dokter di rumah sakit Mirae merapikan ruangan mereka yang sangat berantakan dan hancur. Di kantornya Presiden Park bingung dengan apa yang dlihatnya. Sementara itu, Hae Sung serta Ddol Mi kembali ke rumah sakit Hanggang. Hae Sung,”Jung Ddo Mi, coba cek kondisi pasien lain bagaimana. Aku coba cek ke ruang UGD”. Saat Hae Sung datang ke ruang ICU, Ji Na sudah berada disana untuk memberikan bantuan oksigen ke pasien pak Menteri. Hae Sung berterima kasih karena Ji Na sudah datang. Hae Sung,”Pasien ini diselamatkan olehmu, Serius..”. Ji Na,”Tapi kenapa rumah sakit sampai berguncang begitu ?”. Setelah itu, Hae Sung langsung memeriksa ibunya di ruangan lain.

Ibu Hae Sung ternyata sudah terhempas di lantai tak berdaya. Hae Sung pun membaringkan ibunya di tempat tidur pasien. Setelah memeriksa denyut nadi ibunya, Hae Sung lega karena ibunya berada dalam kondisi stabil. Hae Sung,”Untunglah. Ibu.. Terima kasih karena tidak terluka, Ibu. Ibu tidak boleh meninggalkanku”. Kemudian Hae Sung mendekap ibunya, bersyukur karena ibunya berhasil selamat. Tak lama Ddol Mi datang, Ddol Mi,”Apa yang harus kulakukan sekarang ?”. Hae Sung tak menjawab apapun, dan dia membawa Ddol Mi ke sebuah ruangan.
Hae Sung memprediksi akan banyak pasien yang datang ke rumah sakitnya. Hae Sung pun ingin mengubah ruang endoskopi menjadi ruang operasi. Hae Sung menyerahkan tugas itu ke Ddol Mi dalam merubah ruangannya. Sebaliknya Ji Na sudah cukup kelelahan saat memberikan bantuan manual O2 ke pak Menteri. Ji Na,”Listriknya masih belum pulih ?”. Hae Sung,”Itu.. aku juga tidak tahu..”. Hae Sung mencari perawat Kim, dan tak lama perawat Kim muncul. Perawat Kim menyakinkan bahwa tak akan ada orang yang memperbaiki listrik Hanggang. Perawat Kim,”Sungguh aku tidak bisa percaya. Gempa katanya Di Seoul..”.
Sementara itu, dokter Kang terlihat kebingungan mencari anaknya Dong Ha. Sejenak meletus sebuah ledekan di sekitar kantor dokter Kang. Di kantornya anak buah Ja Hyuk memberitahukan gempa skala besar melanda kota Seoul. Anak buah Ja Hyuk,”Gedung Parlemen juga mengeluarkan pesan darurat..”. Ja Hyuk,”Yonggwang-gu. Kirim orang ke Yonggwang-gu. Cek tingkat kerusakan dan cedera. Jika 6,5 (skala richter) berarti kekuatannya menjadi 150 kali lipat. Bangunan seperti apa yang sanggup berdiri kokoh menahannya ?”.   Di ruang ICU, Hae Sung, Ji Na, Ddol Mi, serta Perawat Kim mendengar berita radio bahwa gempa menggungcang Yonggwang-gu, Seoul.

Menurut info di radio tersebut, gempa itu adalah gempa terkuat dalam sejarah Semenanjung Korea.  Perawat Kim sempat kuatir gedung rumah sakit Hanggang akan runtuh. Ddol Mi juga kuatir tidak adanya listrik yang justru berbahaya bagi pasien pak Menteri. Perawat Kim ingin menolak pasien yang datang ke UGD Hanggang karena kondisi yang buruk. Namun Hae Sung memastikan bahwa dia takkan pernah menolak pasien, Hae Sung,”Biarkan kami berusaha sekuat tenaga..”. Perawat Kim,”Dokter Lee..”. Tim pemadam kebakaran kapten Choi juga mengalami kesulitan karena seluruh kota Seoul tidak  ada air. Melihat kondisi itu, kapten Choi menjadi emosi. Kapten Choi,”Aigoo, masuk akal tidak ini ?. Petugas pemadam kebakaran melihat api tanpa bisa memadamkannya. Masuk akal tidak ini ?”.
Pasien pak Menteri pun dipindahkan dari ruangannya. Hae Sung meminta Perawat Kim  untuk mempersiapkan segala peralatan dan perlengkapan di ruang UGD menyambut pasien yang mungkin datang meminta bantuan. Namun Perawat Kim tak ingin melakukannya, Perawat Kim,”Aku kuatir keluargaku di rumah. Jadi aku harus pulang lihat2..”. Saat perawat Kim hendak pergi, Hae Sung mencegatnya, Hae Sung,”Disini akau hanya percaya pada Perawat Kim. Karena itulah aku memutuskan untuk bekerja disini”.  Namun perawat Kim tak percaya bualan Hae Sung. Hae Sung kembali berkata,”Tentu, aku bisa mengerti jika kau mengkhawatirkan keluargamu. Tapi sekarang kita bukan dirumah. Tapi di rumah sakit. Mana boleh mengabaikan dan tidak perduli pada pasien ?”. Perawat Kim,”Dokter lee, kenapa harus begitu terhadapku ? Aku juga bukan perawat. Aku hanya seorang asisten perawat”.

Perawat Kim cemas dengan ibunya yang seorang penderita diabetes di rumah. Hae Sung pun menguatkan perawat Kim bahwa ibunya nanti akan tetap selamat. Namun perawat Kim tetap tak ingin membantu. Hae Sung terus bertanya ke perawat Kim tentang semua perlengkapan di rumah sakit Hanggang. Akhirnya perawat Kim berteriak,”Kau (Hae Sung) memang tidak berniat mengijinkanku pulang, kan ?”. Hae Sung pun mengakui bantuan perawat Kim sangat dibutuhkan untuk saat sekarang. Akhirnya perawat Kim pun tak jadi pulang, dan ikut membantu. Sambil kesal perawat Kim heran dengan Hae Sung yang mengetahui dirinya bisa dalam segala hal.
Perawat Kim,”Dasar, apa ini semua ? Dasar.. Orang yang memiliki kemampuan tinggi pasti rugi!”. Sementara itu Kapten Choi dan tim dibantu warga serta tim SAR untuk mengevakuasi korban runtuhan sebuah gedung. Dengan kerjasama tim akhirnya ajuhmma itu berhasil diselamatkan. Tak lama perawat Kim membawa semua obat dari gudang obat Hanggang. Perawat Kim,”Benarkah selama ada tim medis sudah pasti bisa ?. Suruh pasien2 di luar berobat ke rumah sakit lain saja”. Karena perlengkapan obat yang minim, Hae Sung pun memiliki ide, Hae Sung”Terhadap pasien dengan luka paling ringan dan paling berat, peluru ini tidak boleh digunakan. Tidak ada ancaman jiwa sekalipun orang itu tidak mendapat perawatan”.

Sinopsis D-Day Drama Korea Episode 3 Part 1 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment