" Hanya banyak pekerjaan yang masih tersisa untuk kukerjakan."
Ternyata Karem juga sudah di ruangannya, " good morning Tuan Karem."
" Oh selamat pagi Benu, kau sudah di sini sepagi ini?"
" Aku harus menyelesaikan laporan proyek untuk proyek baru."
" Aku juga melakukan pekerjaanku, aku harap anda bisa mendapatkan kopi di sini."
Mereka berbincang-binc
ang tentang pekerjaan dan hal-hal yang sekiranya menyenangkan, Benu menceritakan tentang ayahnya yang adalah seorang profesor di universitas, dan karem memuji kopi buatan Benu, kata Benu seorang teman memberitahu rahasia membuat kopi yang enak, mereka saling tersenyum.
Shehrazat tengah bercengkrama dengan Kann, " Apakah anakku ingin bermain di luar?"
" Tidak, aku bersamamu saja."
Shehrazat menggelitik sayang putranya, " hi hi hi.. Mama itu geli sekali."
" Kau ingin bermain? Tapi jangan jauh dari diriku ya."
" Sebaiknya mama menggendongku."
Baiklah. Mmmm..
Sementara Onur bersama wanita di rumahnya, " Apa kabarmu?"
" Baik."
" Siapa wanita itu, namanya?"
" Shah shehryar."
" Raja dari 1001
malam."
" Kau tau tentang Shah."
Nadine menemani Fusun memeriksakan kandungannya, " Aku ingin kehamilanku ini cepat-cepat tumbuh sehingga saya cepat melahirkan dan bermain dengannya."
Sahut Nadine, " insya Allah ia anak laki-laki."
Dokter menyahut, " Bukan anak laki-laki tapi perempuan."
" Apa kau tidak salah."
" Tidak! Ini anak perempuan."
Berikutnya di rumah Fusun menangis terisak-isak, Nadine berusaha menenangkan Fusun yang sangat sedih karena kesalahan diagnosa dokter, semula kata Dokter janin di kandungannya laki-laki, tapi dokter lain bilang kalau janinnya perempuan,
Kata Burhan, " mengapa menangis seperti itu? Seperti ada yang meninggal."
Nadine bilang, karena dia sangat ingin anak laki-laki tapi kata dokter anaknya perempuan.
" Manusia harus menerima keputusan Allah dan beradaptasi, perempuan atau laki-laki adalah pemberian Allah, tak harus menangisi, kamu masih muda dan akan mendapat yang terbaik lain kali.
" Tapi anda menginginkan cucu laki-laki."
Kann sedang memeriksa hadiahnya, tapi telpon membuatnya meninggalkan mainan, " hello."
" Mama, bibi menghubungimu."
Kann kau tidak merindukan bibi?
" Aku merindukan bibi,."
" Ibumu sangat beruntung memilikimu, tak ada yang seperti ibumu di dunia ini, ia mencintaimu lebih dari apa pun di dunia ini."
" Kau tidak memiliki anak bibi? Di mana anakmu?"
" Anakku di surga." Bibi menghapus air matanya.
Ketika di kantor Nurhiyet memberikan tiket pada shehrazat, " ini tiket anda miss Shehrazat."
Apa tiket?
" Untuk ke Dubai, besok hari kamis."
" Aku tak mengerti, aku ingin bicara dengan tuan Onur, bukankah perjalanannya bulan depan, kenapa begitu mendadak?"
" Maaf saya, saya hanya menjalankan tugas."
" Ya aku mengerti."
Benu bertanya apa masalah shehrazat, dan mereka membicarakan keputusan Onur dan keadaan Kann.
Karem juga heran dengan keputusan Onur, " mengapa pergi ke Dubai dengan tiba-tiba? Bukankah kita pertemuannya bulan depan."
" Tuan Abdullah ingin buru-buru karena dari Amerika juga akan datang."
" Jadi anda mengambil Star?"
Ya,.
" Sebenarnya Ayesha pergi denganku tapi hari senin ia ada pertemuan."
" Kamu pergi tanpa manager keuangan?"
" Ia tak diperlukan karena tidak akan membicarakan anggaran, kamu ingin ikut?"
" Kalau minggu depan aku bisa ikut bersama kalian"
" Itu tidak bisa."
" Kenapa kita menyerah pada keinginana mereka."
" Kamu tau orang-orang Arab, mereka tak membutuhkan kita, tapi kita yang membutuhkan mereka."
Shehrazat sedang bersama Benu, " Aku harus bicara dengannya, aku tak akan pergi!, aku akan bicara dengan merekam"
" Jangan kesana Sheh.."
Tapi Shehrazat tak perduli, " Apa Tuan Onur ada?"
" Boleh saya masuk?"
Sahut Onur, ya masuklah.
" Aku baru tahu perjalanan ke Dubai minggu ini."
Iya.
Tapi saya pikir bulan depan.
" Perubahan rencananya mendadak."
" Aku mengerti, tapi aku tidak bisa pergi."
" Kenapa kau tak ingin pergi?"
" Aku tidak siap untuk perjalanan ini."
" Apa jenis persiapan yang kau butuhkan? Ijin pacarmu?"
" Tidak, saya tidak perlu ijin siapa pun, tapi saya ada pekerjaan yang sangat penting."
" Kita tidak akan lama, hanya satu atau dua malam. Mereka akan kecewa jika saya tak membawa arsitek yang telah mengesankan mereka, mereka ingin melihat anda lebih dari saya."
Shahrezat tak bisa menolak, ia terpaksa bersiap dan meninggalkan Kann dengan orang kepercayaannya.
Burhan, Nadine dan keluarganya melakukan pekerjaan untuk kebersamaan, Burhan lebih bijaksana pada anak, menantu serta cucu-cucunya.
Sampai di Dubai, Shehrazat lebih banyak diam, sedang Onur, ia terus memikirkan sesuatu, sejak mereka tiba di bandara hingga naik taksi ke hotel dan tak bisa menahan diri ketika mereka berdua ada di dalam lift.
" Mereka sangat sopan, menyilahkan kita untuk istirahat lebih dahulu baru melakukan pertemuan esok hari." Kata Onur.
" Saya ingin pergi ke kamar saya, jika anda tidak keberatan." Kata Shehrazat.
" Apakah tidak terlalu sore?"
" Saya merasa lelah."
"Ok...usd 300.000
Apa?
Shehrazat mengerutkan keningnya?
" Untuk satu malam."
Shehrazat seperti tersambar petir.
" Aku harus pergi."
" Aku minta maaf"
" Pergilah."
" Aku benar-benar minta maaf."
" Pergi dari sini."
" Tolong maafkan saya, tidak akan saya lakukan lagi."
Shehrazat, berlari ke kamarnya dan mengemasi barang-barangny
a, air matanya berurai, merasa sangat terhina dan di lecehkan oleh bosnya.
Shehrazat bergegas meninggalkan hotel, tapi Onur mencegahnya...jangan pergi, baiklah kita di sini hanya untuk pekerjaan. Onur mengajak ke pantai untuk menenangkan diri.
0 comments:
Post a Comment