FilmMania21 - Sinopsis She Was Pretty Episode 1 Part 2, Keduanya duduk cafe dan Hye Jin hanya bisa mengintip dengan wajahnya yang ditutup oleh buku menu. Sung Joon memesakan steak untuk Ha Ri yang dianggapnya sebagai Hye Jin, lalu mengaku banyak pertanyaan yang ingin ditayangkan lalu memulai dengan pekerjanya lebih dulu, Hye Jin sudah memberitahu jawaban apabila Sung Joon menanyakan hal itu.
“Aku masih kuliah dan lebih mementingkan belajar.” ucap Ha Ri lalu bertanya balik
“Aku... bekerja di Art Directing.” kata Sung Joon lalu Ha Ri bergumam dengan bertanya-tanya apakah pria itu tahu sedang berbicara dengan siapa.
“Apa orang tuamu sehat dan dimana orang tuamu bekerja,?” tanya Sung Joon
Ha Ri ingin keceplosan menceritakan yang sebenarnya tapi Hye Jin yang mendengar langsung mengelengkan kepalanya. Ha Ri sedikit menjerit memberitahu bahwa orang tuanya sehat lalu terbatuk-batuk. Sung Joon terlihat khawatir, Ha Ri pun meminum untuk membasahi tenggorakanya karena sedikit berteriak.
Hye Jin menyuruh Ha Ri menatap Sung Joon takut ketakutan ketahuan ada ia dibelakangnya. Ha Ri kembali menanyakan tentang orang tua Sung Joon sekarang. Sung Joon bercerita ayahnya berada di Seattle dan ia berada di New York karena suatu pekerjaan. Walaupun tak pernah berkunjung tapi keadaan ayahnya baik-baik saja.
“Bagaimana dengan ibumu?” tanya Ha Ri santai, Sung Joon terdiam dengan pertanyaan Hye Rin, sementara Hye Rin dengan gaya heboh tertidur lalu naik keangkasa, yang berarti ibu Sung Joon sudah meninggal dengan
“Ayahmu, maksudku... Aku bertanya-tanya apakah dia telah menikah lagi.” ucap Ha Ri
“Ah.... Sekitar 7 tahun yang lalu.” ucap Sung Joon, Ha Ri bisa bernafas lega karena ternyata pertanyaan tak menyinggung.
Ia bertanya alasan Sung Joon tiba-tiba menghubunginya. Sung Joon menceritakan saat akan pulang ke korea dan membereskan semua barangnya dan menemukan sebuah kotak, terdapat surat yang dulu mereka sering kirimkan jadi mengingatkanya pada masa kecilnya dulu dan sangat ingin bertemu dengannya. Hye Jin menguping cerita Sung Joon dengan sedikit mendekat.
Sung Joon lalu bertanya alasan Hye Rin yang tiba-tiba memutuskan kontak mereka, Hye Rin diawal sudah memberitahu jawaban apabila Sung Joon menanyakan itu. Ha Ri berbohong menceritakan setelah Sung Joon pindah, ia juga pindah ke Jepanga jadi kehilangan alamatnya.
“Aku juga penasaran ingin tahu tentangmu, tapi Karena kita bertemu lagi seperti ini, hal ini sangat baik.” ungkap Ha Ri, Hye Jin yang mendengarnya mengangguk-angguk setuju.
“Ah, sekarang misteri itu sudah dipecahkan. Aku benar-benar penasaran karena surat itu terus datang kembali dan tidak terkirim.Lalu Apakah kau ingat puzzle? Itu di dalam kotak juga.” kata Sung Joon.
Ha Ri panik dan berpura-pura sakit memegang perutanya sambil mengulang kata Puzzle. Sung Joon pikir Hye Jin sakit, Hye Jin cepat menuliskan diatas kertas sebagai jawaban. Ha Ri pun berteriak mengatakan itu tentang “gadis pengintip” Sung Joon tersenyum Hye Jin bisa mengingatnya.
“Aku bertanya-tanya mengapa aku terus memainkanya dan saat memainkan puzzle, aku ingat pernah melakukannya denganmu sepanjang waktu. Aku merasa berterima kasih kepadamu dan Sebelum aku bertemu denganmu, aku selalu berpikir sangat masuk akal bagiku untuk selalu menyendiri Tapi setelah aku menjadi temanmu, aku mulai menyadari bahwa dengan memiliki satu teman yang tinggal di sisimu, dan dunia ini tidak merasa sepi.” cerita Sung Joon
Hye Jin membayangkan dirinya ada didepan Sung Joon mendengar cerita itu dengan senyumanya. Sung Joon merasa dunianya sangat menyenangkan ketika ada seorang sahabt disisinya dan orang yang menganggumkan itu adalah Hye Jin, jadi menurutnya itu sebuah anugerah.
“Setelah berpikir seperti itu, Aku bersyukur, ingin melihatmu dan ingin mencarimu, lalu aku melakukannya. Dengan Pertemuan seperti ini, aku pikir mencarimu adalah hal baik untuk dilakukan.” ungkap Sung Joon, Ha Ri yang mendengarnya hanya bisa tersenyum. Hye Jin duduk dibelakang menahan rasa sedihnya sambil menutup wajahnya menurutnya pilihanya untuk bersembunyi itu adalah yang paling benar.
Sung Joon pun ingin mengantarkan Hye Jin pulang, Ha Ri mencari alasan kalau membawa mobil sendiri, Sung Joon bisa mengerti lalu mengungkapkan rasa puasnya karena bisa bertemu. Ha Ri mengingat ucapan Hye Jin sebelum bertemu dengan Sung Joon kembali, “Jauhkan fantasi cinta pertama, akhir dengan satu kali pertemuan saja dengan mengatakan mereka harus berpisah”
“Sung Joon.... Aku akan belajar ke luar negeri. Maksudku, aku tahu itu adalah sedikit mendadak... setelah bertemu ketika sekian lama berlalu,tapi aku telah mempersiapkan diri untuk belajar di luar negeri.” cerita Ha Ri
“Ah, kau punya rencana seperti itu? Kau Kemana?” tanya Sung Joon, Ha Ri sempat panik lalu matanya melihat poster bertuliskan Seorang penyihir lampu dari Inggris]
Ha Ri memberitahu harus pergi esok ke Inggris, Sung Joon sempat sedikit kecewa tapi Ha Ri mencoba membuat senang karena mereka bisa saling berhubungan. Sung Joon lalu meminta waktu 5 menit untuk pergi ke sebuah toko dan kembali dengan memberikan kotak itu pada Hye Jin karena pasti akan berguna saat ada di London. Ha Ri langsung mengucapkan terimakasih.
Sung Joon mengulurkan tangan Ha Ri dengan mengucapkan semoga sukses dengan kuliahnya dan meminta untuk menghubunginya. Ha Ri pun menjabat tangan Sung Joon tapi saat ingin melepaskanya Sung Joon tak ingin melepaskanya. Sung Joon memeluknya sebagai salam perpisahan. Hye Jin hanya bisa menatap sedih.
Di rumah
Ha Ri tak percaya Sung Joon bisa berubah seperti layaknya Film Transformers lalu memberikan kotak hadiah yang diberikan Sung Joon pada Hye Jin, dengan pesan agar digunakan untuk menghindari apa yang tidak di sukai. Hye Jin melihat isinya adalah payung, Ha Ri berkomentar benda yang kurang spesial lalu mengajak temanya minum bir.
Hye Jin dengan senang hati akan mengambil bir dan juga cemilan, tapi saat kembali Ha Ri malah tertidur pulas dikursi padahal belum mencuci wajahnya. Ia akhirnya membantu Ha Ri membersihkan wajahnya perlahan-lahan walaupun temannya itu sudah tertidur pulas. Terlihat foto mereka dari kecil sampai dewasa terpasang di dinding.
Hye Jin duduk didepan laptop ingin menghapus semua email yang masuk padanya, tapi terlihat ragu.
Flash Back
Bis sekolah melaju dengan cepat saat hujan turun, tiba-tiba Sung Joon berteriak meminta supaya sopir membuka pintu karena ingin turun. Hye Jin binggung melihat Sung Joon terlihat panik.
Sung Joon akhirnya turun dari mobil dengan menutup telinganya, memanggil ibunya karena ketakutan. Hye Jin mendatangi Sung Joon, lalu dengan jas hujan menutupi mereka berdua dan duduk di pinggir jembatan. Sung Joon masih saja terus panik memanggil ibunya karena ketakutan.
Hye Jin masangkan earphone ke telinga Sung Joon dan lagu dengan lirik “Why do birds suddenly appear, Every time you are near? Just like me, they long to be close to you” Sung Joon mulai tenang lalu membersihkan lensa kacamatanya dan menatap Hye Jin ang ada disampingnya.
“Mulai sekarang, aku akan disisimu, Aku akan jadi payung bagimu” ucap Hye Jin, Sung Joon tersenyum melihat senyuman Hye Jin yang terlihat tulus.
Sebelum pergi, Sung Joon sengaja memberikan bagian puzzle dari gadis pengintip pada Hye Jin yang mengantarnya, dan puzzle itu tak selesai apabila tak bertemu dengan bagian puzzle itu, jadi meminta bertemu kembali dan menyelesaikan puzzle itu bersama-sama.
Hye Jin mengangguk mengerti lalu menjabat tangan Sung Joon sebelum pergi, Sung Joon akan pergi tapi berlari kembali dan memberikan ciuman pada Hye Jin dan kembali berlari masuk ke dalam imigrasi.
Sung Joon menatap puzzle yang masih hilag didalam apartmentnya, sementara Hye Jin mengingat kenangan itu seperti ingin menghapusnya dan akhirnya menghapus semua email yang masuk ke dalam Inbox sambil bergumam untuk menjaga diri untuk cinta pertamanya.
Ha Ri dikejutakan teriakan dipagi hari, dengan raket nyamuk keluar dari kamar dan penutup mata yang masih menempel. Hye Jin merasa suatu hari, kenyataan mereka jauh dari harapan tanpa peringatan, wajahnya sudah melonggo menanyakan apa yang dilakukanya. Ha Ri bertanya-tanya apa yang sebenarnya yang terjadi.
“Jadi di kali, sesuatu tidak berubah seperti yang kau akan berharap” gumam Hye Jin
Dilayar komputer terlihat tulisan “Selamat.! Anda telah diterima sebagai karyawan magang untuk bekerja dalam tim Manajemen Jin Sung Magazine” Hye Jin bergumam bahwa kadang-kadang sesuatu akan jauh lebih baik dari yang diharapkan lalu keduanya menjerit bahagia.
Dua sahabat pun mulai minum bir dengan lakukan love shot, setelah itu menari-nari dengan lagu Sugar- Maroon 5, Hye Jin berteriak gembira karena akhirnya bisa diterima berkerja kantoran. Keduanya pun sampai tertidur karena mabuk.
Sebelum masuk ke dalam gedung Hye Jin menaruh tanganya dipundak menyakinkan bahwa akan terjadi yang baik dan mengingatkan bahwa penuh perjuangan untuk masuk kantor itu. Tapi seseorang malah mendorongnya sampai tasnya terjatuh, dan saat membungkuk jahitan celanan dibagian pinggir robek.
Hye Jin kembali menyakini bahwa yang buruk memang pasti terjadi tapi melupakan masa lalu dan melanjutkan kehidupan yang kedua itu lebih penting sekarang. Tak jauh dari sana, Shin Hyuk mencoba melempar permen karet dan menangkapnya dengan mulut tapi permenya itu malah jatuh.
Saat ia membungkuk, Hye Jin yang sedang berlari tak bisa menghindarinya akhirnya terjun bebas dengan wajah menghantam aspal. Shin Hyuk mendekatinya, berpikir dirinya bisa bantu membangunkanya tapi apabila Hye Jin malu lebih baik bangun sendiri lalu pergi.
Hye Jin melihat ada sebuah benda putih yang tergeletak ditanah, dalam pikiran giginya yang copot dan berbicara pada Shin Hyuk dengan menutup mulutnya seperti nenek-nenek yang ompong, karena giginya depannya lepas. Shin Hyuk mengambil benda yang ditunjuk Hye Jin itu permen karet.
Hye Jin mengecek giginya sendiri apakah masih sama seperti yang dulu dan tak ada yang bolong lalu mencoba berpura-pura mengigit, setelah itu mengatakan ia baik-baik saja dan menjerit karena sudah terlambat.
Shin Hyuk melihat Hye Jin wanita yang aneh lalu memasukan permen yang sudah jatuh ke dalam mulut. Terlihat Hye Jin yang mengunakan celana mengantung dengan kaos kaki putih yang terlihat. Dalam pikiranya Hye Jin seperti Michael Jackson dengan santainya menyanyi dan menari didepan gedung.
Departemen Manajemen Pembantu]
Kepala Boo Jong Man meminta dua pegawai baru memperkenalkan diri, Lee Seul Bi yang terlihat cantik dan angkuh memperkenalkan diri. Kwang Hee dan pegawai lainnya terlihat terkesima dengan kecantikanya. Ketika Hye Jin memperkenalkan diri dengan penuh semangat Kepala Boo malah menyuruhnya untuk tak perlu berteriak-teriak.
“Sedikit penjelasan mengenai departemen ini, kami membantu untuk memastikan bahwa perusahaan berjalan lancar dan seperti namanya Department Manajemen pembantu, sebagai intinya kami mendukung dan mengelola inti dari perusahaan.” jelas Kepala Boo dan memberitahu akan dijadikan pegawai tetap setelah 3 bulan magang.
Hye Jin juga mendapatkan ID Card perusahaan, dengan bangga menatapnya karena akhirknya menjadi seorang pegawai kantoran. Lalu Kepala Boo berteriak memanggilnya, dengan cepat Hye Jin datang ke tempat Kepala Boo.
“Ini tentang misi pertamamu, Nona. Kim Hye Jin adan ini adalah pekerjaan penting dari departemen kita untuk diselesaikan. Apakah kau bisa melakukannya dengan baik, jadi aku tidak tahu.” ucap Kepala Boo
Kepala Boo memberitahu apabila ada yang berulang tahun di masing-masing departement makan mereka mempersiapkan pesta dan makanan ringan sederhana, jadi memerintahkan Hye Jin pergi ke "Woori Supermarket" membeli semua barang, Hye Jin dengan berlari sangat cepat bolak-balik dari kantor ke minimarket.
Setelah itu pergi ke kantor pos untuk membeli sebuah hadiah dan dengan sengaja meminta tolong agar membayarkan tagihan rumahnya juga. Kepala Boo menyuruhnya untuk menempel poster ditiap lantai, dan meminta untuk tak naik lift supaya menghemat energi, Hye Jin pun mengunakan tangga darurat untuk memasang poster.
Hye Jin kembali keruangan dengan nafas terengah-engah merasa departement itu membutuhkan kerjaan fisik, Sementara Seul Bi duduk dengan santai dengan Kwang Hee yang terus mengodanya. Kepala melihat Hye Jin yang terengah-engah masih tetap menyuruhnya untuk mengambilkan air minum.
Hye Jin dengan bangga memakai ID Card dirumah, Ha Ri yang melihat sambil berolahraga menyuruh untuk melepaskan karena sudah ada dirumah. Hye Jin malah merasa ingin memakianya sampai tidur pula
“Ahh yah... Karena sekarang aku sudah punya gaji, jadi aku akan membantu biaya sewa dari sekarang.” kata Hye Jin memberikan amplop pada Ha Ri
“Unni Yoo Gwan Soon (aktivis kemerdekaan Korea yang terkenal). Aku bilang kau berada di tingkat yang sama sebagai pejuang kemerdekaan. Jika bukan karnamu, ayahku tidak akan membiarkanku hidup mandiri. Jadi dimasukkan kembali ini” kata Ha Ri menolaknya.
Hye Jin merasa tak enak hati jadi meminta Ha Ri untuk mengambilnya tapi Ha Ri tetap menolak menerimanya dan melupakan semuanya. Hye Jin pun akhirnya mengambil uang yang dibayarkan sebagai uang sewa.
Esoknya, Hye Jin berteriak memberitahu sudah memindahkan data ke Excel, Kepala Boo memujinya karena tak salah memilih Hye Jin agar bisa magang di departementnya. Hye Jin tak percaya Kepala Boo memilihnya untuk magang ditempat itu, Saat interview, Hye Jin terlihat paling buruk penampilanya.
“Saat ini, jika kita memilih karyawan magang perempuan mereka biasanya hanya menghabiskan waktu kerja hanya SMS-an dengan laki-laki, dan ketika mereka pergi keluar untuk menelepon pasti perlu satu jam dan Ketika mereka harus lembur, mereka mengeluh tentang tidak mampu memenuhi pacar-pacar mereka, dan dalam waktu satu tahun bergabung dengan perusahaan, mereka berhenti untuk menikah.” cerita Kepala Boo
Ia mengungkapkan sangat menyukai Hye Jin karena tak pernah mendapatkan panggilan telp dan bisa diminta lembur karena tak memiliki seorang pria yang ditemuinya dengan CV yang kurang berbobot sudah pasti Hye Jin tak akan keluar dari kantor.
Hye Jin berusaha ikut tertawa lalu menanyakan kembali apa tugasnya, Kepala Boo memberitahu sudah jam pulang kantor tapi tetap menyuruhnya untuk membawakan bekas ke bagian Editor Majalah Most sebelum pulang.
Hye Jin sempat terpana melihat kantor majalah Most yang terlihat super sibuk dan bentuknya bukan seperti kantor, ia pun mendatangi seorang wanita menanyakan dimana kardus itu harus ditaruh. Seorang wanita melihat Hye Jin menyuruhnya untuk mengirimkan paket setelah itu menerjemahakan file yang diberikanya.
“Password pintu 4444 jadi jangan mencoba menekan sembarangan. Dan jika kau akan bekerja denganku, Kau harus melakukan sesuatu tentang dirimu dimulai dengan rambut” ucap si wanita, Hye Jin binggung dan ingin protes tapi wanita itu dengan cepat melesat pergi.
Ketika sampai dibawah, melihat pria dengan helm menanyakan apakah ia pegawai dari editor majalah. Shin Hyuk yang belum membuka helm membenarkan, Hye Jin langsung memberikan paket itu dan berlari masuk. Shin Hyuk heran karena tak mendengar sama seali yang Hye Jin katakan.
Hye Jin kembali untuk menaruh berkas tapi Kim Poong Ho malah memberikan berkas agar Hye Jin memberi tanda pada tulisan yang salah ketik. Hye Jin ingin protes tapi Poong Ho sudah berbaring diatas kasur dan akhirnya ia dengan cepat mengkoreksi tulisan yang salah ketik.
Shin Hyunk baru datang menanyakan siapa duduk didepannya, temannya memberitahu kalau wanita itu pegawai bari dibagian editing dan koreksi tulisan
“Diberkas ini hampir tidak ada kesalahan ketik dan tulisan yang menakjubkan, sehingga kau bisa melakukan dalam waktu singkat.” ucap Shin Hyuk menumpuk berkas, Hye Jin terlihat binggung
“Tapi apa kita pernah bertemu sebelumnya? Apakah kau yakin ini pertama kalinya kita bertemu? Apakah kita pernah bertemu di sebuah klub?” ucap Shin Hyuk mengingat-ingat wajah Hye Jin
“ini adalah pertama kalinya.Tapi, mengapa aku harus melakukan ini?” tanya Hye Jin
Wanita sebelumnya datang menanyakan terjemahan yan diminta, Hye Jin memberikanya dan Shin Hyuk pun memberikan pekerjaan itu pada Hye Jin dengan dua acungan jempolnya. Hye Jin ingin bertanya pada si wanita tapi, wanita itu malah menyuruhnya untuk membeli kopi dan mengantarkanya ke studio.
Hye Jin dengan membawa kopi dan Snack kembali terpana dengan studio foto cover majalah sangat luas dan terlihat profesional, matanya melotot melihat pria-pria yang bertelanjang dada berjalan didepanya. Seorang wanita meminta untuk istirahat dan meminta kopi, Hye Jin dengan sigap mengantarnya.
Di ruang editor, seorang wanita masuk dengan terburu-buru meminta maaf karena datang terlambat. Shin Hyuk menanyakan siapa wanita itu. Si wanita memberitahu bahwa ia adalah freelance untuk mengedit dan merevisi artikel.
“Lalu siapa wanita kribo tadi?? Dia menyelesaikan semua terjemahan dan sangat jelas.”ucap Si wanita binggung
“Dia juga mengedit dan merevisi semua naskahku.” kata Poong Ho, semua bertanya-tanya siapa Hye Jin yang datang ke ruangan mereka. Sementara Hye Jin yang kelelahan sedang tertidur di halte sampai akhirnya harus mengejar bus yang terlewat.
Esok hari, Hye Jin kaget karena harus dipindah tugas pada tim Editor Majalah Most. Kepala Boo memberitahu Pihak majalah Most meminta agar anak magang membantu pekerjaan disana dan harus berkerja disana selama 3 bulan.
“Tapi, aku ingin tetap di Tim Editorial seperti sekarang” ucap Hye Jin,
“Kau bisa berkerja disini lagi setelah kau kembali dari sana. Jadi Silahkan, pergi. Tidak ada yang bisa melawan kekuatan Tim Editing. Kita harus melakukan apa yang mereka inginkan. Jika kau bisa bertahan di sana, itu akan membantumu untuk menjadi karyawan tetap.” tegas Kepala Boo, Hye Jin ingin protes tapi Kepala Boo malah memelototinya
Hye Jin membawa barang-barangnya, Kim Joon Woo memberitahuan tempat duduk Hye Jin. Shin Hyuk yang baru datang melihat Hye Jin sangat yakin pernah melihat wanita itu sebelumnya. Ponsel Hye Jin berdering, Ha Ri sedang ada dikantor heran dengan pesan temanya yang mengatakan harus pindah tim, Hye Jin juga tak tahu kenapa harus pindah.
Terdengar teriakan Kim Ra Ra “Buongiorno!” semua langsung berdiri, Hye Jin kaget melihat seorang Ahjumma dengan dandanan yang sangat nyentrik.
“Kenyataan tanpa pemberitahuan, bisa saja melampaui harapanmu.”
Sepatu seorang pria masuk ke dalam gedung dan wanita yang bernama Han Sul terlihat kesal melihat pria yang berjalan didepanya. Nyonya Kim mencari-cari seseorang yang seharusnya sudah datang. Seorang pria masuk kedalam ruangan dan Nyonya Kim menyambutnya dengan membuka kacamatanya.
“Semua! Mari aku perkenalkan Dia dari Majalah "Most" New York dan dipindahkan ke tim kita, sebagai kepala Editor” ucap Nyonya Kim, Hye Jin yang melihatnya langsung terkejut,
Ha Ri memanggilnya karena Hye Jin menjerit, Shin Hyuk melihat celana mengantung dan kaos kaki putih akhirnya mengingat bahwa wanita itu yang mirip seperti gaya Michael Jackson
“Senang bertemu dengan kalian, Aku Ji Sung Joon, kepala Editor yang akan berkerja sama dengan kalian” sapa Sung Joon. Hye Jin tak bisa menutupi rasa terkejutnya karena harus bertemu dengan Sung Joon di tempat kerjanya.
“Tak satu pun dari kita mengharapkan ini.” gumam Hye Jin.
“Kalau ini adalah awal dari ditemukannya gambar tersembunyi.” gumam keduanya bersaman.
0 comments:
Post a Comment